Bab 31

3.3K 29 0
                                        

Abelia , berusaha keras menahan suaranya agar tidak bergetar saat bicara dengan Kenan. Sangat sesak di hati Abel, seperti ada batu besar yang menghantam hatinya saat ini. sedangkan Kenan yang mendengar perkataaan Abelia, dia langsung merasa tidak nyaman dan seolah Abelia sedang mengatakan kata perpisahan kepadanya.

Kenan tidak ingin hal itu terjadi, dia mau selamanya Abelia  bersama dengan dirinya saja. Tak mau berpisah lagi , situasi sekarang saja sangat menyiksa Kenan apalagi ia harus kehilangan Abel . Itu akan Kenan pastikan tidak akan pernah terjadi.

"Bel, kata - kata kamu begini seolah kamu akan pergi jauh dari kakak. kakak tidak suka dengan hal itu Bel. . .."

"Kak, aku hanya mengucapkan terima kasih. Lagian aku memang harus melakukannya untuk menyadari dan mengingatkan diri aku dengan status aku yang hanya adik sepupu kak Kenan."

Kenan mendengar itu dia cukup emosi dengan Abelia, dia tanpa sadar membuat abelia tambah sakit hati kepada dirinya.

"ABELLIA PUTRI . . . . kamu bicara apa barusan? Sadar diri akan posisi kamu? Kenapa tidak dari dulu saja kamu menyadari hal itu? Kamu hanya sepupuku saja kan?"

Bentakan dan kata kata  Kenan di telan mentah mentah oleh Abellia , dia tidak ada mencernah perkataan itu dengan baik. Dia tidak tau arti kata itu dan menjadi tambah sakit hati.

"Maaf kak . .. maaf telah membuat kak Kenan repot selama ini. Mari kembali, aku akan masak untuk kak Kenan."

Abellia langsung pergi dari sana, Kenan masih menahan emosi dia saat ini. Dan sadar kalau Abellia sudah salah paham lagi, tapi dia tidak ada mengejar atau menjelaskannya pada Abellia dulu. Kenan ingin suasana tenang dulu baru menjelaskan segalanya.

Abellia, dia terus berjalan ke villa Kenan sambil menanggis. Dia ingin cepat pergi dari rumah Kenan dan tidak membebani Kenan lagi.

Sesampainya di villa, Abellia langsung memasak untuk makan malam mereka. Dan setelah  selesai , Abellia sudah melihat kenan duduk di meja makan sambil menatap dirinya. jadi Abelia langsung menyajikan semua makanan agar di makan Kenan.

Tapi, abellia minta ijin mandi terlebih dahulu sebelum makan dan mempersilahkan Kenan makan terlebih dahulu.

Kenan hanya diam dan tidak menjawab apapun, dia masih menahan agar tidak mengacaukan suasana saat ini.

Saat kenan menyantap makan yang di buat oleh Abellia ,kenan terkejut dengan rasa maskan itu . Ini adalah rasa makanan yang biasa ia makan di rumahnya , ternyata abellia tidak bohong kalau dia bisa memasak .

"Banyak sekali perubahanmu Bel ! aku sama sekali tak menyadari ini semua. Bodohnya aku Argggggg ......!"  frustasi Kenan dengan menjambak rambutnya sendiri.

Selesai makan malam , Kenan ingin menjelaskan semuanya kepada Abellia. tapi saat ingin bicara bell pintu sudah berbunyi, jadi dia membukakan dulu pintu untuk thomas.

Dia tau itu Thomas, karena sebelumnya Thomas sudah menelfon dia dan mengatakan akan bicara serius kepadanya.

Abellia yang mendengar suara ribut ribut di depan dia segera melihat apa yang terjadi. dan sesampainya di sana , Abellia mulai bertanya. Tapi kakaknya malah memberikan tatapan permusuhan kepada Thomas yang membuat Abellia curiga dan mulai mengintrogasi mereka.

Abellia adalah kelemahan Kenan, dan tatapan tajam Abellia sangat menakutkan untuk Kenan. jadi dia langsung diam seperti anak kecil yang sedang takut kepada ibunya.

"Kak thomas, ada apa sebenarnya? Bisa kakak jelaskan semuanya pada aku?" tanya Abelia penasaran.

Thomas lagi lagi melihat ke arah Kenan saat ingin bicara, dan itu membuat Abellia tidak nyaman . Sepertinya dia tidak seharusnya mendengarkan penjelasan apapun.

"Hmmm kak Thom, kalau memang gak mau menjelaskan juga gak apa kok. . . Sudah lah , masalah apapun itu selesaikan saja dengan Kak Kenan ya . ..  Aku akan ke kamar dulu kalau begitu."

Thomas sangat peka akan semua perkataan Abellia , dia tau Abellia juga sedang menyembunyikan rahasia besar. Jadi dia tidak mau menambahkan masalah lagi, untuk hukuman dari Kenan biar lah nanti dia pikirkan. jadi saat abellia akan berdiri , thomas segera bicara.

"Nona muda , sebenarnya orang rumah semua sedang kebingungan karena tidak menemukan anda."

"Apa? kok bisa?"

Abellia seketika melihat ke arah Kenan, dan kenan langsung menelan salivatnya susah payah.

Thomas, sangat menyukai pemandangan ini, dia tau kalau tempat berlindung yang aman untuk dia sekarang adalah Abellia. jadi dia terus menjelaska segalanya kepada Abellia.

Abellia mendengar kabar itu merasa bersalah kepada semua orang, jadi dia meminta thomas untuk menghubungi orang rumah agar tidak khawatir lagi.

"Kak Thomas, bisa tolong hubungi orang rumah? aku ingin bicara ."

"Bain nona." Thomas langsung menghubungi bibik Nanik, dan juga tak lupa ia memberikan ponselnya ke Abellia.

"Halo tuan Thomas, apa sudah ada kabar dari nona? Bagaimana tuan Kenan , apa beliau marah?" cerca bik nanik.

"Halo bibik, ini aku Abellia . Maafkan aku bik aku tidak mengabari kalau aku hari ini pergi dengan kak Kenan, maaf membuat bibik dan yang lainya khawatir. lain kali jangan terlalu khawatir pada ku bik, aku bisa jaga diri aku sendiri. kalian tenang saja."

"Nona muda? Aduuuuhhh . . . non . Bibik cemas sekali, nona bicara apa sih ini ? bibik gak suka loh. Bibik akan selalu mencemaskan nona walaupun nona tidak memberikan bibik ijin."

"Haahahhahahah ..  makasi bik, bibik istirahat lah . Jangan khawatir lagi aku di sini baik - baik saja."

Setelah itu telefon langsung di tutup Abellia, dan menyerahkan kepada thomas.

"Kak Thomas ini hpnya, terima Kasih ya. Maaf kak, aku membuat banyak orang khawatir karena aku. Seharusnya kalian tidak usah khawatir tentang aku."

"Nona, anda tidak salah. Seharusnya tuan sudah mengabari hal ini kepada orang rumah sebelum mengajak anda pergi."

Thomas saat ini berani menyalahkan Kenan, karena merasa suasana saat ini sedang tidak baik baik saja untuk Abellia. pikiran Abellia sepertinya sedang kalut dan dia tidak ingin membebaninya lagi.

"Sekali lagi maaf kak, maaf sudah buat kakak sampai datang jauh jauh kemari. Pasti capek kan? Istirahat saja di sini kak. Apa kakak sudah makan? aku akan buatkan makanan dulu ya. . "

Semua perkataan Abellia membuat Kenan tambah panas dan matanya melototi thomas , seolah dari pandangan mata Kenan keluar laser yang bisa membelah tubuh Thomas.

Thomas tau dirinya sedang di ancam Kenan saai ini, jadi cepat cepat ia menolak tawaran abellia tadi. Sebelum banteng mengamuk karena kecemburuan yang terlalu besar.

"Nona, tidak usah . Saya sudah makan tadi. Terima kasih , saya akan pulang saja sekarang."

"kak Thomas, diam saja di sini. Tidurlah di villa ini juga, ini sudah malam."

Thomas melihat Kenan, dan Kenan tetap melotot padanya. Dan Abellia refleks ikut  juga melihat ke arah Kenan .

"Kakak tidak suka ya, kalu kak Thomas menginap? Maaf ya kak, aku malah menawari kak Thomas untuk menginap , dan belum ijin ke kak Kenan juga lagi. Ya sudah, kalau kak Thomas mau pergi, hati hati ya . . . aku masuk duluan ke kamar ya."

Abellia tidak menunggu penjelasan dari Kenan terlebih dahulu, dia malah sibuk dengan fikirannya sendiri. Abellia tidak mau mendengar apapun untuk saat ini.

* * * *

Kakak sepupu pelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang