S4

544 44 0
                                    

Happy reading 💕

***

   "Sakura?! Kau yakin tak ingin pulang bersama kami?!" Tanya Ino sekali lagi, sebab Temari dan Hinata sudah naik dalam taxi.

Mabuk berat.

Mereka berdua masih berada di luar pintu mobil, depan gedung bar.

Tempat bersenang-senang keempat gadis itu tadi.

Sakura menggeleng dengan wajah gelisah. "Aku pulang nanti, kalian duluan saja!"

Ino menghela nafas. Memahaminya. "Pasti kamu meninggalkan sesuatu lagi?"

Sakura pasrah mengangguk membenarkan. "Pak supir itu sudah menunggu kalian, sebaiknya kalian cepat pergi!" Mengulum bibir. "Aku baik-baik saja, tak perlu khawatir." Mengeratkan jaket berbulu putih.

Sakura mengenakan dress pink ketat, heels putih, dengan jaket berbulu senada, beserta tas selempang mini berwarna emas.

"Baiklah, kalau sudah sampai rumah kabari aku ya!" Jeda Ino melirik sekilas jendela mobil. Temari dan Hinata tertidur pulas di belakang kursi penumpang. "Kalau saja mereka berdua tak mabuk berat, aku pasti ikut mencari barang mu yang ketinggalan."

"Tak apa, aku harus kedalam mencari ponsel ku yang ketinggalan!" Menunjuk dengan jari jempol kebelakang gedung bar berada.

"Ya sudah sana!" Menaiki mobil. "Jangan lupa kabari aku!" Membuat simbol jari panggilan telpon, begitu mobil taxi mulai bergerak menjauh.

"Tenang saja akan ku kabari!" Sakura sempat membuat simbol jari panggilan telpon, kemudian melambaikan tangan.

Buru-buru Sakura berlari kedalam bar ke tempat duduk semula dia, Ino, Temari, dan Hinata sewa.

Tangan lentiknya mengakat bantalan sofa, serta mencari di bagian sisi-sisi sofa, namun belum menemukannya.

"Cek!" Berdecak. Menunduk mencari di bagian bawah meja kaca.

'Siapa tahu pasti terjatuh di situ!' Batinya. Setengah badan mungilnya mulai memasuki bawah meja.

Mata Sakura melebar senang menemukan ponselnya, kemudian keluar dari bawah meja, dengan senyuman.

"Syukurlah! Bisa gila aku, kalau sampai hilang!" Memeluk benda pipih pintar itu dan mulai keluar dari bar.

Sebelum itu dia terkena sial lagi!

Dia tak sengaja menyambar salah satu bartender yang membawa minuman, hingga tumpah ke salah satu meja pengunjung di situ.

"Astaga!" Kejut Sakura, begitu pula sang bartender. "M-maafkan aku!" Melepas jaket berbulu putihnya untuk membersihkan minuman yang tertumpah. "Sungguh! Aku benar-benar minta maaf!" Masih membersihkan meja.

"Nona tak apa biar saya saja!" Kata bartender itu tak enak hati.

Sakura tentu menolak, sebab ini kesalahnya sendiri.

"Aku harus bertanggung jawab dengan ini! Semua ini ulah ku!"

"Tapi nona ini sudah menjadi tugas kita kepada pegunjung, jadi tidak apa-apa!"

Namun Sakura tetap kukuh, jika tak mendengar perkataan seseorang begitu rendah dan datar, masuk dalam indra pendengarannya.

"Biarkan bartender melakukan tugasnya!"

Sakura otomatis mengangkat kepala mencari suara orang itu. Dia baru menyadari juga, sebagian orang memperhatikan.

Suara mengatakan itu, seorang laki-laki berparas rupawan- mengenakan pakaian setelan mahal, yaitu merupakan pengujung pemilik meja terkena tumpahan minuman.

NINKI [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang