Yeay udah sampai chapter 16 nih!
Jangan lupa voment ya ;)
Happy reading 💕
***
Sakura usai mengambil jas milik Sasuke, kini kaki beralaskan heels mulai menuju pintu keluar. Namun langkahnya berhenti, merasakan sebuah tangan menarik pergelangan tangannya kasar dari arah berlawanan. Otomatis Sakura tak melihat orang itu siapa, terlebih tiba-tiba matanya di tutup oleh sebuah tangan, dan terasa bukan hanya sepasang tangan, namun ada tangan lain ikut menariknya.
Sakura panik berusaha memberontak, bahkan ingin berteriak. Tapi niat itu sia-sia, sebab bar ini sangat berisik dengan musik dan di tambah tangan lain membengkap mulutnya. Sakura hanya bisa berharap sangat dalam hati seseorang menolongnya.
Entah kemana orang-orang tak dia kenali rupanya ini membawanya?!
Semuanya gelap, karena matanya di tutup. Begitu pula suara discotik dalam bar sudah tak terdengar lagi.
Siapa lagi Sakura harapkan dalam ingatannya, selain Sasuke sejauh ini!
Sakura rasanya sudah tak bisa berbuat banyak. Percuma juga memberontak sampai tenaganya ikut terkuras dan di situ pun rasa takutnya ikut muncul.
"Lepaskan gadis itu."
Sakura terperanjat mendengar suara orang yang dia harapkan dalam ingatannya datang.
'Sasuke?!'
Tiba-tiba rasa takut, beserta kekhawatirannya perlahan berubah lega.
"Kau bukannya sepupu Naruto kan?"
Sakura sesaat terperanjat. 'Jadi orang yang menculik ku ini Karin?!'
"Apa kalian tuli?!" Sasuke mengeraskan suara dengan nada tajam dan menusuk. Walau laki-laki itu sudah berusaha menahan rasa marahnya saat ini, bahkan sedari awal.
Ketiga orang menahan Sakura, lekas melepaskan gadis itu dengan kasar, membuat Sakura tak siap hingga terjatuh ke lantai keramik yang dingin. Bahkan surai panjang milik Sakura menutupi sebagian wajahnya. Duduk menyerong bersama tangan menongkah pada lantai.
"Pergi! Sebelum ku lupa kau siapanya Naruto."
"Sial!" Umpat Karin mengepal kedua tangan. "Let's go girls!" Mereka berlalu pergi, Ni dan Konan.
Sakura belum kunjung berdiri, tangannya perlahan mengepal kuat hingga buku jarinya memutih. Pertanda betapa dia sangat marah dengan apa yang terjadi, sungguh dia akan membalasnya!
Sakura spontan berkedip merasakan sebuah tangan menyentuh pundaknya.
"Badan mu gemetar."
Kepala Sakura menengadah menatap lebih dulu ke onyx hitam milik Sasuke. Laki-laki itu berlutut satu kaki menyamai tinggi Sakura.
Sakura baru menyadari untuk pertama kali melihat rupa wajah laki-laki itu yang biasa acuh dan datar, kini terlihat sangat mengawatirkannya. Helaan nafas kekhawatiran itu begitu kentara, walau berada di gudang memiliki pencahayaan minim.
"Apa kau tidak apa-apa?!" Tanya Sasuke, mulai menelisik seluruh tubuh Sakura bila terdapat terluka atau tidak.
Bagaimana Sakura bisa berpikir laki-laki ini jahat dan penggagu? Bila laki-laki itu membantunya?
Dahi Sakura mengkerut, tangannya terangkat berniat menyentuh dagu laki-laki itu. 'Bekas keunguan apa berada di sana?!' Membatin heran bercampur bingung.
Tangan Sakura belum kunjung menyentuh, sebab sebuah tangan lebih dulu menghentikan tangannya. Lebih tepat memegang.
"Biar ku bantu kau berdiri."
Sakura tak bersuara, selain diam menerima perlakuan lembut Sasuke membantunya berdiri, yang berlanjut membuat Sakura membolakan mata. Sasuke menggendongnya dengan posisi tangan di bahu dan tangan lain di balik kedua lututnya. Tangan Sakura belum sepenuhnya siap, tanpa di sadari melingkari leher Sasuke. Jangan sangkah itu merupakan respon alami.
Sakura masih memperhatikan bekas keunguan mulai memudar itu. Sambil berpikir siapa, orang yang telah membuat sebuah memar tersebut pada wajah Sasuke? Tanpa terasa Sasuke sudah membawanya hingga sampai ke tempat parkiran mobil. Di mana mobil sport hitam Sasuke terparkir di tempat ini.
Tidak di ketahui oleh dua insani tersebut, seseorang memotret mereka berdua secara diam-diam.
Siapa lagi kalau bukan Karin.
Gadis berambut merah itu masih pada pendiriannya untuk membuat Sakura menderita.
Ni dan Konan berada di kedua sisinya ikut tersenyum simpul bersama Karin. "Mari kita buat rumor buruk!" Monolog Karin, mengetik-ngetik hal buruk untuk menjatuhkan Sakura. "Kan ku pastikan besok kau menghilang jalang!" Umpatnya. Selesai membuat sebuah cerita tak benar tentang Sakura lewat media sosial.
Belum sampai beberapa menit, sebuah kata-kata buruk beserta kata hinaan muncul lewat notifikasi.
• Bukannya gadis berambut merah muda itu Sakura?!
• Buruk!
• Ternyata begini dia di malam hari?!
• Gadis satu malam!
• Murahan!
• Sudah pasti dia sudah tidak perawan lagi haha
Karin menarik senyum senang melihat seluruh komentar buruk bergilir kebawah, bagaikan semua kata-kata kasar tersebut adalah penghibur.
"Tugas kita sudah selesai girls, padahal tujuannya ingin party, tapi malah dapat hadiah bagus." Ujar Karin melihat kepergian mobil ceper di naiki oleh Sakura, bersama laki-laki yang dia tidak tahu siapa. Lagi pula Karin tidak takut sama sekali dengan ancaman kekanak-kanakan itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
NINKI [Sasusaku]
Fanfiction[ Slow update ] Beberapa chapter di revisi ♡ [ 🚫 Peringatan! Mengandung konten dewasa dan sedikit gelitikan, mohon bijak dalam membaca. Sekian dan terimakasih. ] "Apakah tak ada satu pun lelaki yang membuat mu tertarik?!" Kesal Ino sembari meyilang...