S5

534 44 1
                                    

   Happy reading ya 💕

Mohon jangan lupa dukungan kalian ;)

***

   "Kena kau!" Menekan tombol kamera mengambil beberapa potretan dengan senyum senang.

"Sial!" Tak menyangka suara kameranya terdengar cukup keras.

Otomatis seseorang yang menjadi objek penangkapan gambar digital, mencari suara jepretan itu berasal dari mana.

Ternyata di balik semak-semak.

"Keluar kau! Aku sudah melihat mu!" Ucap Sasuke.

Sakura memicingkan mata, jika dia tak salah lihat rambut panjang berwarna merah tersebut tidak asing dalam penglihatan dan ingatannya.

Dan itu memang benar!

'Dasar jalang sial itu!' Umpat Sakura dalam hati menarik nafas dalam.

Karin lah pelakunya!

Gadis itu ingin kabur, namun entah datang dari mana laki-laki berbadan besar, berkacamata, dan pakaian setelan muncul di sana menahan Karin.

"Kau tidak bisa lari nona, adik ku tidak akan membiarkan mu lolos!" Itachi menyilang tangan depan dada, kemudian menoleh kepada Sasuke. "Aku tidak akan membiarkan mu lolos juga membawa gadis ini!" Menatap serius. Membungkus kedua tangan kedalam saku celana.

Sasuke menghela nafas, menarik lebih mendekat gadis yang di maksud sang kakak.

Perlalukan itu berhasil membuat Sakura tentu terkejut. Mata Sakura sampai membelalak menatap Sasuke.

"Urusan dengannya belum selesai!"

"Hey! Teme! Setidaknya bawa jaket berbulu ini, gadis itu hanya memakai dress bertali!" Mengakat jaket putih yang terlihat sudah kotor, akibat minuman berakohol di pakai sebagai lap.

Sakura memegang dada. Dia baru sadar tak memakainya! Pasti jatuh dan dia tak sadar.

Naruto melemparkannya kepada Sasuke. Pemuda itu langsung menangkapnya, menatap sebentar. "Ini sudah tak layak!"

Sakura berniat mengambil, lebih tepat merebutnya. Tapi Sasuke lebih dulu menjauhkan jaket itu dengan mengangkatnya ke udara. "Maka kita harus pergi, jika kau ingin aku mengembalikannya!"

Pejaman mata, tarikan nafas tertahan menjadi alternatif bagi Sakura untuk bersabar.

"LEPASKAN AKU!!" Rontah gadis berambut merah itu, ketika di tarik paksa oleh bodyguard mendekati sang majikan.

Lebih terkejut Naruto melihat rupa orang itu siapa. "Karin?!"

Karin menunduk kepala begitu namanya di sebut.

Sasuke menatap dengan ujung mata ke arah Naruto, meminta jawaban.

Naruto memijit pangkal hidung, tanda menyesal. "Maafkan aku!" Menghela nafas berat.

Dahi Sasuke lebih mengerut tak mengerti.

"Dia adalah sepupu ku!"

Alis Sakura serempak terangkat. 'APA?! Kebetulan macam apa ini?!' Membatin.

Sasuke merotasi mata mengambil kunci mobil porsche miliknya, tak peduli. "Urus dia kalau begitu." Menekan kunci mobil otomatis.

Sakura mulai panik!

"Tuan anda serius?!"

"Akan ku tunjukan pada mu!" Menarik gagang pintu mobil depan, bersamaan membawa masuk Sakura ke dalam.

"Sasuke!" Panggil Itachi menahan bahu sang adik.

Sasuke melihat sekilas tangan Itachi, kemudian melepas kasar tangan menahan bahunya. "Jangan ikut campur!" Menatap sinis.

Itachi mundur selangkah memberi ruang adiknya lewat, begitu Sasuke menuju pintu sebaliknya.

"Aku hanya ingin melindungi mu!"

Sasuke mendengar, namun tak peduli begitu masuk ke dalam mobil, kemudian mulai melaju pergi.

"Kita akan kemana?!" Sakura menatap was-was serta tajam kepada Sasuke.

Laki-laki itu tak mengubris, lebih fokus arah jalan, dengan raut wajah agak menakutkan bagi Sakura.

"Tuan?!" Memanggil dengan hati-hati.

Kendaraan yang di kendarai berubah menjadi lebih cepat.

Sakura tentu semakin takut!

"T-tuan!" Gemetar.

"Ku mohon pelankan kendaraannya!" Melihat arah jendela secara bergantian ke arah Sasuke.

"Tuan Sasuke ku mohon!"

Mobil seketika berhenti. Bukan karena keinginan sang pengendara. Melainkan itu karena lampu merah tanda mobil harus atau wajib berhenti.

Jantung Sakura rasanya ingin copot keluar, kalau saja tak ada lampu merah dari penyebrangan jalan.

"Apa anda gila?!" Kesal Sakura menyunggar rambut frustasi. "Kalau anda ingin mati, sebaiknya ajak orang lain! Aku masih ingin hidup!"

'Karena aku masih ingin menikah dan punya anak!' Menjerit dalam hati.

Tak ada jawaban selain Sasuke menatap Sakura balik, kali ini tidak semerikan tadi raut wajahnya.

"Bagaimana kalau aku memberi 2 pilihan?"

Sakura mengerutkan dahi bingung, maksud dengan artian pilihan.

"Menikah dengan ku atau mengganti rugi atas pakaian ku?"

"Apa?!" 'Tak salah dengarkan?!' Lanjut dalam hati.

Sasuke beralih menatap arah jalan, lampu merah kini berubah hijau tanda mobil jalan. "Aku hanya bisa mengatakannya 1 kali." Menginjak pedal gas mobil.

...

Penasaran sama style dan gaya Sakura nih 💕

***

NINKI [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang