S14

358 34 1
                                    

 Hi! Readers :")

Hontou ni sumimasendesita ne ♡

Aku beneran sibuk jadi lagi usaha untuk membagi waktu dari pikiran dan tenaga membuat cerita ini.

I hope para readers tercinta ku tetap setia hingga akhir ya :)♡

Aku tetap always make this story kok. Hanya butuh waktu aja, walau lama.

Happy reading all 💕

***

    "Mari kita bersulang untuk malam yang panjang ini, atas resminya kerja sama antara PT. UA Corporation dan toko online kita HUMAN." Ujar Gaara, bersama-sama rekan kerja yang lain mengangkat gelas berkaki berisi wine—begitu kata bersulang berucap dari masing-masing belah bibir mereka, gelas pun ikut membentur pelan.

Ya pesta minum kecil-kecilan pada satu malam ini, penuh dengan keceriaan. Sebagai menghibur satu sama lain dengan minum alkohol dan menari gotik.

Sakura menghela nafas lelah menongka dagu dengan kaki berpangku atas paha. Sungguh pakaiannya sudah sangat effort dan pesta minum-minum ala formal di katakan, ternyata tak sesuai dugaannya. Namun Sakura menarik senyum tipis melihat kegilaan mereka sangat kocak. Mereka bertiga terlihat sangat senang, menikmati pesta.

Sakura beralih pandang melihat dua laki-laki sebalah kanan, serta kirinya. Mereka berdua nampak sibuk masing-masing, di mana Gaara meminum wine sembari bersandar di sofa menonton seperti hal Sakura lakukan dan Sasuke laki-laki di sebelahnya layaknya menjadi sebuah perangko bagi Sakura tentunya, sebab selalu berada di sisinya. Laki-laki itu kini sedang mengetik-ngetik sesuatu dalam ponsel mahalnya.

Kelihatan memang orang sibuk.

Mata Sakura teralih lagi, yang kini kesebuah meja kaca rendah tergeletak bermacam hidangan ringan seperti kue, biskuit, ayam, dan jus.

Oh ayolah VVIP dengan hidangan hanya punya seperti ini?! Ini namanya perampokkan!

Tangan Sakura segera ingin meraih kue di dekatnya, sebab dirinya ingin mencicipi satu. Sial! Padahal sudah di depan mata, dia malah kesulitan untuk meraih. Jari-jari Sakura hampir mengambil ujung piringan kue. Mata gadis itu seketika terbelalak melihat kedua tangan dari arah berlawanan memegang piringan kue secara bersamaan.

Kepala Sakura menengadah melihat Sasuke dan Gaara lah memegang piringan kue itu.

Ada apa ini?!

Sakura bahkan mengkerut dahi kebingungan melihat mereka berdua. Bagaimana Sakura tidak merespon seperti itu, bukannya kue bukan hanya satu berada di meja ini? Ataukah dia salah mengira?

Gaara segera menarik piringan kue itu, tapi di tahan oleh Sasuke.

Jadilah saling menarik.

Sakura menghela nafas malas dan memilih mengambil biskuit berada di dalam toples. "Kalian berhentilah saling merebut," berpangku kaki, memakan biskuit. "kue bukan hanya ada satu di sini kan?" Jelas Sakura mempertanyakan, sambil bersandar pada kepala sofa.

Mereka berdua seketika berhenti saling menarik, mendengar sindiran Sakura.

Gaara secepat mungkin melepas piringan kue, selain Sasuke tetap mengambilnya, lalu mendekatkan makanan manis itu dekat Sakura. "Bukannya kau ingin memakan ini?" Ucap Sasuke acuh, meraih tangan Sakura untuk memegang piring. Sakura yang di perlakukan seperti itu, hanya bisa diam tertengun. Mata Sakura bahkan sampai berkedip beberapa kali.

Gaara mendengkus kecewa, sebelum pergi duduk lagi di sofa dan meneguk wine hingga tandas.

Sasuke acuh, berlanjut mengetik-ngetik sesuatu dalam ponselnya.

Ya mereka melakukan aktivitas seperti tadi. Sibuk dengan diri mereka masing-masing.

"Ya ampun garpunya!" Begitu Sakura bermonolog cukup keras, untuk mengambil garpu tergeletak di piringan kosong.

Sasuke dan Gaara saling menarik garpu.

'What?!' Kejut Sakura dalam hati. 'Sebenarnya ada apa dengan mereka berdua?!' Sakura melihat Sasuke dan Gaara secara bergantian. Mengamati dengan jelas mereka berdua terlihat menatap tajam satu sama lain.

"Kalian kenapa?!" Selidik Sakura menarik satu alis bingung bercampur heran.

Serempak Sasuke dan Gaara menjawab pertanyaan Sakura.

"Aku ingin membantu mu mengambil garpu!"

Bahkan sampai membuat rekan kerja yang kini asik bersenang-senang pun, melihat arah mereka. Hal itu sungguh memgundang banyak perhatian, ketika Tenten ingin mengambil segelas minuman. Tenten buru-buru menepuk-nepuk pundak Kiba dan Guy untuk melihat kedua laki-laki saling menatap tidak suka. Bahkan bingung apa yang membuat kedua orang itu sampai menjadi seperti itu?

Hingga Tenten melihat ke arah Sakura dan mengerti apa yang menjadi penyebabnya. Saat bertepatan Sakura menatap Tenten, meminta pertolongan dari raut wajah.

Atas kelakuan aneh dua orang ini!

Tenten peka memgambil benda yang menjadi rebutan dua laki-laki itu, kemudian mengambil sepiring kue, lalu menusuknya menggunakan garpu yang di ambil tadi. "Hmn! Bertepatan sekali aku membutuhkan benda ini." Bermonolog Tenten memakan kue, tanpa beban. Ya bertujuan menghentikan kedua kaum adam ini.

Tenten peka bukan tanpa alasan, namun sebab pengalaman sebagai staff Sakura selama 2 tahun. Sih paling bisa menyelesaikan masalah Sakura, selain menjadi staff tatarias dan busana. Tenten sebagai staff paling kompeten dan berani, walau wajahnya terlihat manis juga ramah.

Sakura menghela nafas lega, begitu Sasuke dan Gaara kembali duduk melanjutkan aktivitas masing-masing.

Sesaat Sakura menggeleng kepala tak habis pikir.

***

NINKI [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang