***
"Aku lihat kau sering melamun akhir-akhir ini? Ada sesuatu yang mengganggumu? Mau cerita padaku?" Jane Chaow menyuap kentang gorengnya. Sejak tadi ia memperhatikan Bethari yang tidak semangat seperti biasa. Bethari hanya memainkan makanan yang ia pesan.
Sekarang Jane dan Bethari sedang makan siang diluar, di salah satu restoran kesukaan mereka yang dekat dengan kampus. Setelah berangkat bersama dari rumah, mereka mampir sebentar ke Orion Hotel untuk mengisi daftar hadir, keduanya lalu izin pergi ke Universitas Nasional untuk mengurus tugas-tugas yang diminta dosen masing-masing.
"Tidak ada apa-apa. Aku baik." Bethari menaruh pelan garpunya di piring dan minum jus jeruk di sampingnya. Nafsu makannya tidak ada sejak kemarin malam. Jane menatapnya lurus, ia bisa merasakan kebohongan satu sahabatnya ini.
"Apa ada masalah dengan Richie?" Jane tidak membiarkannya begitu saja. Dan Bethari tau Jane akan terus bertanya sampai mendapatkan jawaban yang ia mau.
"Tidak, Richie baik-baik saja." ia mengangguk. "Aku hanya merasa tidak enak badan. Itu saja, Jane." tambahnya. Kali ini Bethari tidak ingin cerita dulu tentang apapun yang mengganggu pikirannya beberapa hari belakangan. Tentang dirinya dan juga Fynn. Apa yang terjadi di hotel ini dan juga di kelab malam itu. Bethari tidak yakin dan juga tidak siap, ia merasa sangat malu jika harus bercerita tentang adegan tidak senonoh yang dilakukan Fynn padanya. Hal itu seperti aib untuk Bethari.
Bethari menyandar di kursi dan mendesah diam-diam memikirkan keputusannya yang sudah berhenti dari kelab. Tidak ada yang tau pasti dengan apa yang terjadi malam itu, Bethari hanya memastikan Fynn tidak ada sangkut pautnya dengan keputusannya saat Jay bertanya. Jay sendiri tidak ingin memecat Bethari karena ia adalah pekerja yang giat. Apa yang terjadi antara teman barunya Fynn dan juga Bethari, Jay tidak ingin ikut campur terlalu dalam. Ia hanya ingin membantu Bethari mendapatkan pekerjaan.
Sekarang Bethari pengangguran lagi. Ia tidak bisa kembali bekerja di Red Sky karena tempat itu terlalu menyeramkan dan juga membuatnya trauma.
"Jangan khawatir, Jane." ia berharap Jane mengerti.
"Baiklah." Jane tidak ingin memaksanya. Berteman sejak di sekolah menengah atas, ia cukup tau sifat Bethari. Dan ia juga berharap Bethari tau jika dirinya akan selalu ada dan siap membantunya kapanpun. "Kenapa kau tidak izin saja kalau kurang sehat, sehari atau dua hari? Setelah ini kau pulang saja, hm? Aku akan memberitahu Kepala Personalia May."
"Terima kasih Jane tapi tidak apa-apa. Aku tidak separah itu. Jangan khawatir." Bethari tersenyum, meyakinkan Jane sekali lagi.
*
"Hei trainee!"
Bethari berhenti melangkah saat mendengar panggilan tegas itu. Ia melihat seorang wanita berseragam karyawan hotel menghampirinya dengan langkah panjang, hampir berlari. Sanaa, Bethari melihat nama yang tertempel di dada kanannya dan tersenyum ramah padanya. Ia menunduk memberi salam.
"Ada—"
"Aku ingin bicara denganmu." katanya tanpa basa-basi. Bethari tidak jadi bicara. Wajah Sanaa yang datar membuat Bethari segan dan bingung.
"Oh baiklah, tapi—"
"Tidak ada tapi-tapi!" desisnya. "Sekarang." Sanaa menarik paksa tangan Bethari untuk ikut dengannya. Bethari yang kaget hanya bisa menurut. Beberapa kali ia hampir tersandung langkahnya sendiri saat berusaha menyamai langkah seniornya itu.
Mereka sampai di lantai atas yang sepi dan cukup berantakan, tepatnya di lantai khusus olahraga. Bethari baru pertama kali datang kesini. Ia melihat dengan penasaran sekelilingnya sambil meringis mengusap pergelangan tangannya yang memerah. Wanita yang tidak dikenalnya itu akhirnya melepaskan cengkraman kuatnya. Sekarang apa? Melihat lagi wajah seniornya yang serius ini, kemungkinan apa saja bisa terjadi. Tapi seingatnya, ia tidak pernah ada masalah dengan Sanaa. Mereka baru pertama kali bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurt Love Heal [ semi hiatus ]
Romance"Tuan Fynn, sekali lagi, aku minta maaf, ini salahku aku tau dan aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." ia tidak peduli lagi dengan suaranya yang bergetar. Fynn terus mendengarkan. Ia tidak tau kalau reaksi Beth akan sesedih ini. Membuatnya be...