Love - p13 (1)

142 22 2
                                    

*

Fynn membuka pintu saat ia tidak sengaja mendengar argumen dari dalam kamar rawat. Suara berat pria dan bantahan dari si gadis beradu seakan keduanya tidak ingin kalah. Fynn merasa harus segera melangkah masuk dan argumen itu seketika berhenti. Beberapa pasang mata yang ada menatap kearah Fynn yang menutup pintu di belakangnya dengan pelan.

Bethari membuang muka ke jendela kaca kamar sesaat melihat siapa yang datang. Tirai hijau sudah tertutup, ia tidur cukup lama sampai tidak sadar jika hari sudah semakin gelap. Bethari membuka mata dan mendapati tidak ada siapapun yang menemaninya di kamar rawat vip dengan nuansa putih tulang ini. Seketika ia merasa kecil, kesepian dan takut ditinggal sendiri. Jane dan Richie mungkin sudah pulang saat ia tidur sore. Kenapa mereka tidak membangunkannya? Bethari ingin menelepon rumah dan Richie tapi baru sadar jika ponselnya sudah tidak ada. Mungkin ia bisa meminjam telepon rumah sakit diluar. Ragu sejenak, Bethari membuka selimut dan ingin turun dari tempatnya bersamaan dengan dokter dan seorang perawat datang untuk memeriksa.

"Ada apa, Dokter Josh?" tanya Fynn ingin tau. Dokter senior itu menghela nafas sekali kemudian menjelaskan argumen mereka pada Fynn. Sementara Bethari dengan enggan dan bosan harus mendengarnya lagi.

Dokter Josh, dokter keluarga Orion Satra menyarankan Bethari untuk rawat inap sehari lagi untuk memastikan kondisinya benar-benar sehat tapi Bethari menolak tegas. Pertama, karena ia benci rumah sakit dan alasan lain adalah ia merasa sudah sangat sehat, walau sesekali dadanya masih terasa sesak saat menarik nafas. Ya Tuhan, berapa banyak air kolam yang sudah ia telan? Ia juga sakit perut karenanya. Tapi Bethari yakin ia bisa menahan rasa sakit itu. Bethari ingin pulang malam ini juga.

"Aku mau pulang." ucapnya pelan dan penuh harap sambil menunduk. Memotong penjelasan sang dokter. Fynn menolehnya dan bisa mengerti kegelisahan itu. Satu alasan, ia juga benci jika harus berlama-lama di rumah sakit.

"Dokter hanya ingin yang terbaik untukmu." ucap Fynn.

"Sudah aku katakan, aku baik—" Bethari batuk-batuk sebelum menyelesaikan kata-katanya. Ia mengutuk dalam hati. Menyebalkan, tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama. Fynn dengan sigap mengambil gelas diatas meja nakas. Ia duduk disamping Bethari tanpa permisi dan memberinya minum.

Bethari meneguk air putih dari tangan Fynn sampai habis setengah gelas. Tenggorokannya semakin kering karena terus bicara pada dokter tadi. Ia benci dengan dokter yang tidak mau mendengarnya ini. Dokter cerewet dan memaksa.

"Sudah?" tanya Fynn. Bethari mengangguk dan menghela nafas. Matanya masih tidak mau menatap Fynn. Ini memalukan, Fynn pasti sedang mengejeknya sekarang. Ia ketahuan berpura-pura sudah sehat padahal sebaliknya. Bethari beringsut menjauhkan diri setelah merasa kedekatannya dengan Fynn. Tubuh Bethari tegang dan Fynn bisa merasakannya. Bethari masih takut kepadanya.

"Sebelum pulang tadi Jane bilang, kau tidak perlu khawatir tentang Richie." ucapnya pelan. Bethari bergidik, seakan Fynn bisa membaca pikirannya sekarang tentang sang adik. Ia mendengarkan. "Richie juga bilang kalau kau harus banyak istirahat agar cepat sembuh. Katanya, dia berjanji akan datang lagi besok." tambahnya.

Bethari memberanikan diri untuk mengangkat wajah sejenak dan menatap Fynn yang saat itu juga mengangguk padanya, mengisyaratkan jika pria itu tidak berbohong. Dahi Bethari berkerut samar. Apa ia melihat kilasan kepedulian dan kekhawatiran dari tatapannya? Tidak mungkin. Fynn tidak peduli padanya. Fynn benci padanya. Itu pasti cuma akting dan ada maunya. Seperti yang lalu-lalu, Bethari ingat. Tipikal Fynn Orion Satra. Bethari tidak ingin memikirkan hal itu sekarang. Bethari menarik nafas lalu menghembuskannya pelan. Wangi parfum Fynn yang tidak sengaja tercium tanpa disadarinya telah menambah rasa tenang itu.

"Ini pemeriksaan yang terakhir, benar 'kan dokter?" tanya Fynn.

"Iya, ini yang terakhir. Besok hasil lab pemeriksaan akan keluar." jawab dokter.

Love Hurt Love Heal [ semi hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang