◕
Sedang asik melihat pemandangan pepohonan hijau nan rindang di luar jendela, dahi Bethari mengernyit ketika jalan yang seharusnya mereka masuki, terlewat begitu saja dan semakin menjauh. Bethari sampai harus menoleh ke belakang berkali-kali, mencoba memastikan kalau itu adalah benar jalan pulang.
"Kita mau kemana? Ini bukan jalan ke hotel. Kau harusnya belok ki-kiri." Bethari cemas melirik Fynn sekarang. Tidak ada tanda-tanda Fynn akan memberhentikan mobilnya atau pun berputar balik. Membuat pikiran Bethari melayang jauh dan negatif. "Apa kau– menculikku?" gagapnya.
"Iya." Fynn tersenyum miring tanpa menoleh sementara Bethari menelan ludah.
Bethari sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik tadi. Kepercayaan dirinya juga kefasihannya dalam berbahasa asing benar-benar membuat Fynn kagum dan bangga. Bethari pantas mendapatkan hadiah?
Fynn memarkir mobilnya setelah sekitar lima menit perjalanan. Lima menit yang cukup menegangkan untuk Bethari. Seperti anak TK yang akan mendapat kejutan, ia tidak berhenti bertanya kemana mereka akan pergi. Tapi Fynn hanya tersenyum misterius selama mengemudi, mengangkat bahu tanda tidak peduli lalu menyuruh Bethari untuk santai saja dan duduk diam.
"Kita sampai." Fynn turun dari mobil. Bethari sibuk melihat kibaran umbul-umbul warna-warni tertiup angin sampai tidak menyadari Fynn yang sudah membuka pintu untuknya. "Kenapa?"
"Oh. Sepertinya aku tau tempat ini." ia lalu melompat turun. "Surga!" mata Bethari berbinar menatap Fynn di depannya.
"Aku tau." Fynn setuju. Ia seperti menjadi pria yang paling bahagia karena tatapan binar itu. Dadanya menghangat. "Kau pernah kesini?"
"Tidak, ini yang pertama." jujurnya merengut sedih. "Aku banyak tugas dan pekerjaan, jadi tidak sempat untuk jalan-jalan kesini. Aku tau dari teman-teman."
"Sekarang kau disini. Jangan sedih." hibur Fynn.
Selama bicara, parkiran tempat mereka berdiri tidak pernah sepi, kendaraan keluar masuk selang beberapa menit. Di satu titik, orang-orang berlalu lalang dalam Festival Kuliner Asia yang diadakan setiap tahun selama satu bulan penuh. Festival yang menjadi surga untuk mereka yang suka makan dan jajan. Bethari sudah lama tau akan adanya festival ini tapi ia sungguh tidak bisa membagi waktu untuk pergi bersama sahabat bahkan adiknya sendiri. Sementara Fynn, ia tidak punya sahabat yang suka makan seperti dirinya bahkan Mark dan Praba pun yang notabene adalah seorang koki restoran. Tidak asik. Membawa Bethari adalah satu ide yang tepat untuk Fynn di detik-detik terakhir. Semalam Fynn sudah merencanakan untuk pergi sendiri dan memesan tempat. Sepertinya hari ini adalah hari keberuntungannya karena ada seseorang yang bisa diajak. Waktu masih panjang untuk mereka bersama. Fynn tau Bethari juga suka makan. Dan mereka akan banyak makan hari ini.
"Tapi hari ini ramai sekali." Bethari tampak gugup menatap jalan masuk. Ia adalah tipe perempuan yang tidak terlalu suka keramaian.
"Tetap di dekatku." tanpa aba-aba Fynn menggapai tangan Bethari. Sosok Bethari yang kecil langsung mengikuti tarikan Fynn untuk berjalan bersama. Fynn menoleh sambil tersenyum manis. "Jangan lepaskan."
Bethari yang belum selesai terkejut dengan tarikan itu hanya dapat mengangguk patuh. Fynn dengan tatapannya, senyumannya dan sekarang genggamannya. Hangat. Bethari diam-diam tersenyum malu melihat tangan mereka yang mengayun bersamaan. Terasa pas. Perasaan apa ini?
"Ini benar-benar penuh." komentar Fynn kemudian. Mereka masih di depan gerbang yang bertuliskan kata-kata sambutan meriah dan semangat.
"Sudah kubilang 'kan?"
Tapi mereka tidak bisa membatalkan ini. Fynn dan Bethari berjalan dengan susah payah melewati lautan manusia. Ada yang sedang antri menunggu pesanan. Ada yang berhenti untuk melihat-lihat makanan dan minuman yang dijual. Ada yang baru datang seperti mereka. Ada pula yang sengaja keluar dari jalur masuk. Bethari pusing seketika. Belum lagi dengan suara-suara manusia yang saling bersahutan di udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurt Love Heal [ semi hiatus ]
Romance"Tuan Fynn, sekali lagi, aku minta maaf, ini salahku aku tau dan aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." ia tidak peduli lagi dengan suaranya yang bergetar. Fynn terus mendengarkan. Ia tidak tau kalau reaksi Beth akan sesedih ini. Membuatnya be...