Alsha menatap tidak suka ketika Alvaro menepis tangannya.
Lalu pandangan Alsha beralih pada teman-teman Alvaro yang sudah sibuk dengan ponsel masing-masing.Hanya Deo saja dan si kembar Sinta dan Santi yang sibuk mengobrol.
Alisha sedikit tidak suka akan keberadaan dua perempuan yang sedari tadi bercanda tawa bersama DAC dan Alvaro.
Perasaanya sedikit sakit melihat kedua perempuan itu seperti bukan orang asing di kehidupan Alvaro dan DAC.
Menyibak kembali rambut Alvaro dengan pelan,kali ini Alisha melayangkan kecupan hangat di kening Alvaro dengan penuh tekanan.
Mata Alvaro sedikit terbelalak terkejut dengan tindakan Alsha yang tak semestinya diperlihatkan di depan teman-temannya.
Begitupun dengan DAC yang sudah membuang pandangan mereka kesegala arah,merekapun dibuat salah tingkah.
Berbeda hal dengan dua perempuan yang sekarang menatap Alsha dengan sunggingan bibir dan tatapan mata yang rumit."Aku kesana dulu ya,sekalian jajan mumpung di traktir Laila."Sekali lagi Alsha melayangkan kecupan kepada Alvaro,kali ini berbeda bukan di kening melainkan di pipi kanannya Alvaro.
Setelahnya Alsha segera melangkahkan kakinya menuju tujuan utamanya.
Tetapi baru satu langkah tangan kirinya di tahan Alvaro."Uangnya ada?"Alsha sedikit menekukkan alisnya,namun detik kemudian dirinya mengerti dari pertanyaan Alvaro,"Ada di traktir Laila kan."Jawabnya.
"Pake uang aku."Lalu Alvaro mengeluarkan dompet berbahan kulit dari kantong celananya,membukanya yang ternyata hanya terdapat dua lembar uang seratus ribu dan dua lembar uang lima puluh ribu serta empat lembar uang dua puluh ribuan.Sepertinya Alvaro lupa untuk mengambil uangnya dari ATM.
"Bawa aja dompet aku,lupa belum ambil uang.Kalau gak cukup ambil aja di ATM sekalian ambil uang buat aku."
Kalian harus tahu ucapan Alvaro barusan membuat semua mata tertuju pada Alvaro termasuk dua perempuan yang terlihat sangat syok melihat Alvaro yang begitu royal terhadap Alisha.
Jangan lupakan keberadaan Laila yang bagai patung tak bermakna,di diamkan dan berdiri tegak dibelakang Alisha dipertama obrolan di mulai.
Bagi Laila Alisha sangat beruntung memiliki Alvaro yang hampir sempurna sebagai kekasihnya.
Tapi....
Jika boleh jujur Laila juga sepertinya tidak nyaman berada disitu,karena dari dia menginjakkan kakinya tidak ada satu orangpun yang menyapa dirinya meskipun hanya sekedar basa-basi.
Dan Alsha pun sepertinya enggan untuk memperkenalkan dirinya kepada teman Alvaro, begitupun teman Alvaro yang juga enggan bertanya namanya hanya untuk sekedar basa-basi.
Jika pada Alvaro Laila tidak berharap karena pemuda itu terlalu dingin dan ketus jika sudah berbicara itu yang ia denger ketika Alsha bertelepon dengan Alvaro.
Bukan berharap atau sangat ingin ditanya oleh teman Alvaro,hanya saja Laila merasa teman Alvaro ini terlalu angkuh apalagi kedua perempuan tersebut yang memasang mimik ketus sedari tadi.Mungkin ini alasan Alisha tidak bisa berbaur dengan mereka.
Alish dan Laila seringkali bercerita satu sama lain.
Dan Laila tidak tahu jika kedua perempuan yang ia gambarkan wataknya,Alisha sama sekali tidak mengenali mereka berdua.
"Gak usah.Lagian uang aku cukup ko,aku cuma jajan cemilan bukan beli kulkas."
Alisha merutuki tingkah laku Alvaro.Alisha tidak tersentuh hatinya apalagi menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO {On Going}
Teen Fiction"WARNING" ⚠️ MENGANDUNG KATA KASAR DAN ADEGAN KEKERASAN ⚠️ Rasanya Alsha ingin berteriak bagaimana kasarnya Alvaro ketika marah. Dimata teman-teman Alvaro dirinyalah yang terlihat seperti penjahat. Alvaro yang tempramental dan Alsha yang tidak mau k...