Maaf banget untuk kesayangannya Author karena author baru up sekarang.
Sebenarnya tuh author udah mau up dari dua hari yang lalu tapi entah kenapa wp author errorr,dan tulisan author sebagian ilang.
Disitu author udah g mood ngapa²in ditambah author baru putus wkwkw.
Dah ini buat kalian kesayangan author 😘
"HAPPY READING"
Alsha dan Alvaro saat ini berada di sebuah restoran yang tak jauh dari rumah sakit Alsha dirawat tadi, meskipun kelakuannya bajingan Alvaro masih memperhatikan Alsha.
Alvaro tidak makan dia hanya fokus memainkan ponsel miliknya, berbeda dengan yang di sebelah yang sedari tadi terus saja mengecap makanan seperti orang rakus.
Napsu makannya bertambah, sepertinya itu pengaruh dari obat yang Alsha konsumsi sebelumnya,yang membuat nya ingin memakan semua jenis makanan.
Atau karena memang suasana hatinya tidak segalau hari kemarin.Tidak memperdulikan Alvaro yang sibuk sendiri dengan dunianya,Alsha fokus kepada semua makanan yang terhidang.Perutnya sangat lapar saat ini dan makanan rumah sakit tak membuatnya nafsu makannya ada.
Ruangan mereka vvip jadi Alsha tidak akan malu jika terlihat seperti orang kelaparan.
Uhuk uhuk uhuk huuk
Alsha tersedak karena tindakan makannya yang begitu cepat.
"Makan pelan-pelan kan bisa Sha,gak ada yang mau ambil itu makanan."Alvaro memberikan satu gelas air mineral yang sengaja untuk dirinya sendiri,lalu ia berikan kepada Alsha.
Meminum nya dengan pelan,Alsha menyengir kepada Alvaro karena Alvaro menatapnya begitu intens.
Alsha melanjutkan kembali dengan makanannya.
"Si Ager ngomong apa aja?"
Alsha yang sedang menikmati enak makanan langsung terdiam,hawa yang mulai tidak enak mulai Alsha rasakan.
Ager? Enteng sekali pacarnya mengubah nama orang lain.Fikir Alsha.
"Ngomong apa aja?"Desak Alvaro,
Otak Alsha sedang berputar memikirkan jawaban yang akan ia berikan kepada Alvaro.
"Karena kasian sama aku jadi di saranin buat jauhin kamu."
"Kamu nurut?"Tanya Alvaro,Alsha menggeleng tentu saja.Dia akan dalam masalah kalau ia mengangguk.
"Nyentuh kamu engga si Ager?"Alsha yang hendak menyuap kembali makanannya diurungkan.
"Engga..Kamu ini aku lagi makan ditanyain terus."Bukannya hanya napsu makannya yang sedikit terganggu.Alsha juga merasa tertekan, takut raut wajah kebohongannya Alvaro ketahui.
Alvaro terdiam.Lalu ia lanjut beralih kepada ponselnya.
Alsha melirik Alvaro,keterdiaman Alvaro membuat Alsha heran.Biasanya laki-laki itu akan mendesaknya terus menerus jika jawaban yang dia inginkan belum cukup memuaskannya.
Alsha merenung sebentar memikirkan perubahan sikap Alvaro ini,lalu bibirnya manggut-manggut.Dia paham sekarang, sepertinya Alvaro mau merubah sedikit perilakunya.
Jika begitu itu kemajuan yang sangat bagus,dan untuk dirinya sendiri Alsha akan mencoba menjadi pribadi yang lebih sabar dan tidak keras kepala.Dan ia sudah memulai rencananya untuk merubah semua sikap dan perilaku nya dulu,semasa dia masih egois dan tidak terkontrol.
"Sayang."Ujar Alsha,
Alvaro menoleh dan mengangkat sebelah alisnya,Alsha sedikit ragu untuk mengatakannya.Dia mencoba berfikir rencana yang akan ia lakukan untuk memperbaikinya apakah akan berjalan sesuai dengan yang ia fikirkan.
"Aku mau undang teman-teman kamu,aku mau ngadain acara kecil-kecilan di rumah nenek biar bisa lebih akrab dan aku mau memperbaiki sikap buruk aku dan pandangan teman kamu ke aku."
Alsha mencoba memahami raut dan tatapan yang Alvaro berikan,hanya saja otaknya sudah tidak bisa memahami itu.
"Ngebiarin mereka makan yang kamu masak"Ujar Alvaro sedikit sinis,"enggak,aku gak mau."
Alsha mencoba bersabar.Menghela napas pelan agar semuanya tidak menjadi berantakan.
"Ada tante Fani juga kan yang bantuin aku masak,lagian kita berdua lagi memperbaiki emosional kita kan?jadi tahap awal aku mau ngundang teman kamu sama teman aku juga,jadi kita sama-sama saling terbuka kali ini."
Alsha mencoba mendekati Alvaro menarik pelan tangan Alvaro untuk di genggam nya,memberi usapan serta tatapan lembut nya.
"Jangan marah dulu ya,aku mau kita sama-sama saling mawas diri.Aku sama kamu sama-sama keras kepala,gak mau ngalah juga.Lagian cuma sekali aku masakin mereka."
Alsha menarik napas perlahan,"Yaudah kalau kamu gak ngasih ijin,mungkin dengan cara lain."
"Ok,aku ijinin."Alvaro lemah jika melihat wajah sayu yang Alsha perlihatkan.
"Tapi aku punya syarat."Senyuman lebar Alsha seketika menghilang lalu digantikan dengan rasa penasaran.
"Apa? syaratnya Jangan yang aneh-aneh."
"Nanti kamu tau."Alsha mengangguk,ia tersenyum.Lalu Alsha memajukan wajahnya untuk memberikan satu kecupan terimakasih,Alvaro yang menyadari kode itu memajukan wajahnya juga dan satu ciuman dari Alsha terlaksanakan,tetapi,,
"Bangsat!"Alvaro segera melangkahkan kakinya kearah kamar mandi,Alsha tertawa keras karena dia sudah berhasil menjahili Alvaro.
Alsha habis memakan dessert yang ditaburi durian yang mana Alvaro sangat membencinya.
Awal memesan Alvaro sempat mendebat Alsha dan pada akhirnya Alvaro tidak bisa tidak mengabulkan apa yang kekasihnya mau.Alvaro kembali duduk dan Alsha pura-pura seolah tidak terjadi apa-apa dan mengunyah makanannya kembali.
"Sini bibir kamu aku tarik."Alsha tersenyum lebar dia kembali tenang dengan makanannya, Alvaro mendengus tetapi dia juga tak ingin memperpanjang karena takut menganggu kekasih hatinya yang sedang menyantap makanan.
"Nanti temenin belanjanya ya."
"Hm."
"Lanjutin makannya,baju siapa yang kamu pake?"Alvaro ingin mempertanyakan itu sedari tadi,hanya saja ia terlalu malas.
"Baju Laila.Kenapa?"Tanya Alsha seraya menyuap kembali satu sendok makanannya.
"Gembel."
"Dih, segini cantiknya."
KALIAN BISA BACA KELANJUTAN CHAPTER INI DI KARYA KARSA.
CARANYA:KETIK"Wzxn22"
HANYA RP 5K KALIAN BISA BACA 3 BAB SEKALIGUS.
"ANDA PEMBACA YANG HEBAT JIKA MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN"
Rabu,12juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO {On Going}
Teen Fiction"WARNING" ⚠️ MENGANDUNG KATA KASAR DAN ADEGAN KEKERASAN ⚠️ Rasanya Alsha ingin berteriak bagaimana kasarnya Alvaro ketika marah. Dimata teman-teman Alvaro dirinyalah yang terlihat seperti penjahat. Alvaro yang tempramental dan Alsha yang tidak mau k...