BAB 18

3.3K 198 45
                                    

Untuk Chapter kali ini Author pengen ada tanggapan dari kalian biar author tambah semangat buat ceritanya.



Happy Reading











Alvaro POV

Saat ini Alvaro sedang berada di kediaman rumah mewahnya, tepatnya didalam kamar yang beberapa hari ini tak ia tempati.

Membaringkan tubuhnya yang lumayan lelah dan baru terasa sekarang,punggung dan badannya di landa pegal serta kurang nyaman.

Baru saja akan menutup matanya deringan ponsel membatalkan niat Alvaro untuk tidur sebentar saja.

Di raihnya ponsel itu dan nama Deo lah yang terpampang dilayar ponselnya.

Panggilan terangkat.....

"Kenapa Yo?Tidur gue ke ganggu."

"Sorry Ro."Ujar Deo pelan.

"Ada apa?"

"Lo sibuk?masih di rumah sakit?"

"Di rumah gue,tadinya mau istirahat sebentar."

"Mmm bagus deh.Bisa ke basecamp dulu ga Ro?ada yang mau kita kasih tau."

Alvaro terdiam sebentar,jujur badannya saat ini ingin di baringkan.Lelah juga menemani Alsha di rumah sakit,tadinya hanya menemani Alsha sampe malam atau sampe Alsha tertidur,tetapi perempuan itu tidak mau jika Alvaro tidak menginap bahkan mengancam tidak akan berbicara pada dirinya.

Tidak marah.Alvaro tentu saja tahu jika tingkat kemanjaan Alsha akan meningkat di iringi rasa ingin di mengerti setiap waktu.

"Penting?kalau ga nextime aja."

"Penting Ro,yaudah lo tidur aja dulu nanti ke basecamp,sekitar jam tujuhan aja Ro."
"Kayaknya capek banget dari Suara lo."

"Hm."Jawab nya singkat.

Panggilan pun terputus.

-
-
-
-
-

Sesuatu yang akan di bicarakan oleh Deo ternyata tentang lomba balap yang berhadiah sebesar 200 juta rupiah.

Tawaran tersebut tidak langsung Alvaro setujui,Alvaro menimang apakah dia akan ikut disaat Alsha melarang keras untuk ia masuk kembali ke arena balap.

Balapan adalah kegiatan yang Alvaro sukai,bisa juga itu hobinya.

Cukup lama Alvaro memutuskan sehingga Deo,yang seakan tahu jika Alsha lah pemicu kebimbangan Alvaro memberi instruksi.

"Alsha masih di rumah sakit Ro,dia gak akan tau.Kita semua disini bakal menutupi apa yang lo lakuin.Lagian balapan gak makan waktu banyak."

Dan Alvaro menyetujui tawaran tadi.
Alvaro juga sesekali ingin egois melakukan sesuatu yang dia inginkan tanpa harus meminta persetujuan bahkan ijin dari orang lain,,,,-

Yang sayangnya orang itu kekasihnya sendiri.

Balapan dimulai sekitar jam sembilan malaman,dan sekarang masih sekitar jam tujuh lewatan.

Ada sekitar dua jam yang harus Alvaro persiapkan untuk balapan.Oleh karena itu Alvaro dan semua teman-temannya yang berada di basecamp sangat sibuk membantu Alvaro secara bersamaan.

Maka dari itu teman-temannya sangat Alvaro apresiasi untuk ke solidaritasan mereka.

Tak terasa mereka menghabiskan waktu sekitar satu jam lebih.Baju dan muka pun terlihat kusut tidak segar seperti awal mula.

ALVARO {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang