Bab 13

3.1K 144 19
                                    


°^Selamat Membaca^°







Kali ini Alvaro menyesali tindakannya.

Perasaannya tidak karuan,dirinya sedari tadi mencaci maki atas tindakan kekanakannya.
Andai saja dia tidak mengikuti egonya dan tidak men-silent ponselnya agar terbebas dari telpon ataupun chat dari Alsha.

Saat itu ketika dia mendapati kabar dari tante Fani -tantenya Alsha,jika Alsha masuk rumah sakit,ingin rasanya Alvaro membenturkan kepalanya ke tembok yang tajam.

Banyak panggilan tak terjawab di ponsel miliknya.
Saat itu bukankah Alsha membutuhkan dirinya,meminta pertolongan dirinya agar dia datang menemui Alsha yang sedang terkapar.Tapi apa?dirinya malah bersenang-senang bersama kawan-kawannya dan merasa lega karena terbebas dari kekasihnya.

Hubungannya dengan Alsha akan memasuki tahun ke empat,dan jika boleh jujur rasa bosan dan hambar itu Alvaro merasakannya,memang sedikit terlalu cepat jika baru memasuki empat tahun rasa yang Alvaro rasakan mulai luntur sekian waktu.

Oleh karena itu sebisa mungkin ia nikmati bersama teman-temannya untuk menghilangkan rasa jenuh yang sudah hinggap di dirinya.

Alvaro bersyukur karena dia tahu perasaan Alsha kepada dirinya meskipun menginjak empat tahun rasa itu tidak pernah berubah,dia selalu manja dan akan terus menerus bertanya kabar dimana dia berada dan bagaimana.

Dan itu tidak pernah berubah.

Untung saja saat itu Aciel memaksa dirinya untuk mengangkat panggilan masuk dari ponsel milik Alvaro.

"Ro ponsel lo nyala terus tuh."Itu kata Aciel yang memang tengah melirik ponsel Alvaro yang selalu berkedip.

"Biarin aja."Ujar Alvaro.

Alvaro tahu itu dari Alsha yang pasti memborbardir dirinya.Menghubunginya terus menerus karena ingin mendapatkan perhatian.

Untuk saat ini Alvaro tidak ingin diganggu oleh Alsha.Biarkan kali ini dirinya tenang dan leluasa bermain bersama sahabatnya.

Alsha itu orangnya penuh dengan kekangan dan Alvaro tidak menyukai sikapnya yang selalu tidak mempercayai dirinya.

Egonya terluka.

"Ro mening cek dulu,takutnya penting dari tadi kedip terus tuh hp lo."

Alvaro beranjak dari duduknya dan mengikuti apa yang di katakan Aciel.
Dan kedua alisnya bertaut bertanya ada apa tantenya Alsha menelpon dirinya dijam dua pagi.

Rasanya Alvaro ingin memukuli dirinya sendiri ketika sang Tante kekasih berkata;

"Alsha masuk rumah sakit sekarang dia lagi di IGD."

Detik itu juga napas Alvaro tidak berjalan semestinya,dadanya terasa sakit dan denyut jantung nya berdetak begitu cepat ketika ia mendapati banyak sekali panggilan yang memang sengaja ia abaikan dan pesan singkat yang mengatakan Alsha kesakitan dan butuh dirinya untuk datang.

"Makasih untuk infonya tan."Ujar Alvaro seraya tergesa menghampiri temannya-temannya yang sedang menatap heran Alvaro.

"Varo lagi siap-siap kesana tan,"Ujar Alvaro dengan sedikit menggebu.
"Tolong kasih pengertian Alsha ya tan,Alvaro ngaku salah udah silent hp Varo."Sikap Alsha nanti Alvaro sudah menduganya,empat tahun bersama Alvaro sangat tahu dengan benar sampe kedalam-dalamnya.

"Ro kenapa?ada apa?"Aciel bertanya sekaligus mewakili kumpulan temannya yang baru kali ini melihat raut wajah pias Alvaro.

Setelah menutup panggilan dari Fani,Alvaro menatap semua teman-temannya.

ALVARO {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang