Bab 26

4.4K 234 147
                                    

Hari sudah sore dan menjelang waktu magrib dan pasangan harmonis ini masih betah berendam,bersentuhan satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah sore dan menjelang waktu magrib dan pasangan harmonis ini masih betah berendam,bersentuhan satu sama lain.

Ditemani dengan dua gelas minuman yang berbeda yang tentunya milik sang wanita tidak mengandung alkohol.

Dua mahluk tersebut tidak merasa kedinginan oleh air dingin yang merendam nya.

Sentuhan halus di pundak yang diberikan sang lelaki membuat sang wanita sedikit tersentak,ah rupanya sang wanita melamun sedari tadi.

"Kenapa?apa yang difikirin?"Alvaro meraih wajah Alsha dengan pelan untuk bisa membaca raut wajah sang kekasih.

Alsha tersenyum manis melipat kedua bibirnya kedalam "Gapapa.Lagi pengen diem aja."Ujar Alsha, tetapi perkataannya tidak di percaya oleh Alvaro.

"Jujur aja,ngomong sama aku."Punggung Alsha sedikit bergeser ke kanan agar leluasa melihat wajah Alvaro dan memudahkan untuk berinteraksi.

"Apa yang kamu takutin? ngomong sama aku Sha,aku dengerin semuanya."Jari jempol Alvaro mengusap pelan bibir Alsha dan mengecup kening Alsha begitu dalam.

Alsha sendiri hanya diam terhanyut diperlakukan manis oleh Alvaro, meskipun pandangan matanya begitu kosong tidak fokus kepada penglihatan.

"Lihat aku."Ucap Alvaro lalu ia memegang rahang kanan kiri Alsha untuk menatap matanya.

"Ada aku.Gak ada yang harus kamu takutin meski itu bapak kamu sendiri,"Alvaro menatap lekat manik Alsha yang masih tidak ada kesadaran seperti melamunkan sesuatu meskipun raga dan kedua bola matanya berfungsi.

"Meskipun kamu hamil aku akan terus di sisi kamu,bahkan seisi dunia menggunjing."

Alvaro menciumi seluruh permukaan wajah kekasihnya.

"Jangan takut ya kita hadapin bareng-bareng setelah ini,aku gak akan takut sama siapapun.Bapak kamu pun maaf, aku akan lawan jika itu menyangkut hubungan kita."

"Kamu  penting banget di kehidupan aku Sha.Aku gak bisa kalau hidup aku gak ada kamunya."

Alsha mengangguk pelan dari kemurungannya.

"Tapi aku,,,takut."Cicit Alsha begitu pelan,dari suaranya menjelaskan bahwa dia sedang dilanda kecemasan.

Tidak tinggal diam.Alvaro segera menenangkan Alsha dengan sebuah usapan tangan di kedua pipinya.

"Sayang.."Alvaro mendekatkan jaraknya,lalu ia menatap Alsha penuh kelembutan"Percaya sama aku,ok.Semuanya baik-baik aja, jangan terlalu di difikirin.Aku gak mau kamu jatuh sakit."Sekali lagi Alvaro memberikan kecupan hangat pada sang kekasih.

"Percaya?"Tanya Alvaro yang menatap Alsha penuh perhatian,Alsha pun mengangguk meskipun ada keraguan dalam dirinya dan Alvaro mencoba bersabar untuk mengerti reaksi Alsha.

Alvaro menarik Alsha kedalam pelukan,lalu Alvaro mengusap pelan punggung Alsha dengan dibumbui kecupan berulang di puncuk kepala Alsha.

"Mau belanjanya kapan?"

ALVARO {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang