Bab 8

4K 149 26
                                    

"Hari minggu besok sibuk engga?"

Alvaro menoleh sekilas kepada Alsha sebelum pandangannya kembali fokus kedepan karena sedang menyetir.

"Kenapa?"Jawab Alvaro.

"Ya sibuk engga?"

Alvaro menghela napas perlahan "Kenapa sayang?"

"Ini tante aku barusan chat aku disuruh kerumah nenek libur sekolah,anterin ya."

Alvaro mengangguk sebagai jawabannya yang ternyata disalah artikan oleh Alsha.

"Jangan deh gak jadi."Jawaban Alsha membuat atensi Alvaro sepenuhnya menatap Alsha dengan kedua alisnya yang bertaut.

"Kenapa?"

"Keliatan kepaksa.Terus mukanya kaya gak ikhlas gitu jadi gak usah,aku minta anter Laila aja."

"Muka yang gak ikhlas itu emang kaya gimana?jangan asal nyimpulin."

"Kayak kamu tadi barusan keliatan banget kepaksa nya."

"Dasarnya lo emang nyari perkara sama gue Sha."

Raut wajah Alvaro terlihat tenang.Biasanya jika dia berbicara penuh penekanan seperti itu raut wajahnya akan datar dengan tekanan rahangnya semakin mengetat.
Sepertinya Alvaro sudah bisa mengendalikan emosi dirinya.

"Siapa yang nyari perkara.Kamu kan jadwal nya selalu sama temen-temen kamu jadi aku gapapa gak dianter kamu juga."

Hening.Tidak ada tanggapan dari Alvaro dan itu membuat Alsha semakin dongkol terhadap sikap sok cool Alvaro yang membuat hatinya jengkel.

Alvaro itu sikapnya seperti bunglon dan mudah sekali emosi apalagi kepada Alsha.

Selain itu suka sibuk bersama teman-temannya dan akan bersama Alsha jika Alvaro sudah puas bermain bersama sahabatnya .

Lalu Alisha menyibukkan diri menatap pemandangan luar dari dalam kaca mobil.

Alsha sedikit terlonjak ketika merasakan getaran di pahanya yang ternyata dari ponsel miliknya yang berada didalam tas kecilnya,Alsha segera mengambil ponselnya didalam tas itu.

"Siapa?"

Ternyata Alvaro masih memperhatikannya setelah beberapa menit tadi dia hanya diam mengabaikan Alsha.

Alsha mengabaikan pertanyaan Alvaro membalas perlakuan Alvaro kepada Alsha tadi.

"Siapa?"Tekan Alvaro tatapan tajamnya sepenuh nya menatap Alsha yang menatap nya juga.

"Tante Fani."Jawab Alsha dan segera meletakkan ponsel mahal pemberian Alvaro tu ketelinga kirinya.

"Walaikumsalam salam tan."

"....."

"Gue lagi sama Alvaro tan mau kerumah Alvaro."

"....."

"Gak tau tan gue tanya Alvaro dulu."

Alsha segera menatap Alvaro yang masih betah menatap kedepan memperhatikan jalanan.

"Kata tante Fani minggu besok bisa kerumah nenek ga?"Tanya Alsha yang hanya mendapat anggukan kecil dari Alvaro.

Sudut bibir Alsha terangkat sedikit menatap Alvaro dengan sinis,betapa kesalnya Alsha melihat sikap Alvaro barusan.

Meletakkan kembali ponselnya yang kali ini di telinga kanan Alsha"Gue sendirian kayaknya tan."Alsha melirik sekilas pada Alvaro untuk melihat tanggapan yang ia katakan tadi.

Hati Alsha semakin kesal dan ada sedikit rasa tidak begitu mengenakan dalam hatinya yang tidak bisa Alsha jelaskan.Apalagi melihat ekspresi Alvaro yang terlihat tidak terganggu oleh jawaban yang Alsha berikan kepada Fani-tantenya.

ALVARO {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang