Bab 19

3K 185 103
                                    

Maaf untuk keterlambatan up nya.
Banyak kesibukan di hari Raya.
Tetap terus memberikan Vote dan komentarnya.

Semoga cerita up hari ini bisa nge-feel ke kalian...

"Happy Reading"




Menghisap batang rokok dengan laptop dipangkuannya,Alvaro tidak perduli dengan Alsha yang masih menangis dengan tubuh yang masih berbaring memunggungi Alvaro.

Pundak itu.Tanpa sehelai benang dengan banyaknya cetakan kiss mark, Alsha menangis meratapi kehormatannya yang sudah tidak ada lagi pada dirinya,merutuki hawa nafsu yang tidak bisa Alsha tahan didalam tubuhnya.

Menyesali semuanya.Menangis untuk meringankan gejolak rasa takut dan gelisah yang semakin menyesakan di dalam dadanya.

"Nangis darah juga gak akan ngebalikin semuanya,"Alvaro Kesal juga melihat Alsha yang terlihat seperti orang paling menderita,mau menangis sampai air mata kering tidak akan mengembalikan keperawanannya yang sudah tidak ada.

"Lagian gue ngeluarinnya di luar,"Jari-jari tangannya masih berkutat pada keyboard laptopnya,dan tangan kanannya mengapit sebatang rokok yang sudah setengah batang,bisa di lihat seberapa lamanya Alsha menangis.

"Mandi sana."Titah Alvaro tanpa mengalihkan pandangan.

Alsha tak merespon,matanya terus mengeluarkan air mata yang tidak bisa ia cegah untuk tidak keluar.

Bagaimana? Bagaimana semua tanggapan dan jawaban yang akan Alsha terima beserta jawaban yang akan Alsha berikan kala keluarga dan orangtuanya mengetahui jika dirinya sudah tidak lagi berstatus gadis.

Terutama ayah nya.Memikirkan semua itu rasa takut Alsha datang semakin membesar.

Fikiran itulah yang bersarang di kepala Alsha.

Mencengkram erat selimut guna memperdalam rasa di hatinya yang tidak bisa Alsha jelaskan dengan isakan yang begitu sangat memilukan.

"Sha?"Kali ini Alvaro melihat kearah kekasihnya,dan helaan napas pun keluar.

Menyandarkan punggungnya, setelahnya Alvaro bersuara,...

"Ini bukan pertama kalinya,nangis sedari tadi cuma bikin badan kamu sakit.Jangan buang energi untuk hal yang sia-sia."Alvaro melirik punggung yang terbalut selimut milik dirinya, punggung itu terus saja bergetar tapi kali ini getaran tidak separah tadi.

"Itu gak sampe masuk,ini masuk!Aku udah bilang berhenti kenapa kamu lanjut terus!"Sekalinya bersuara, membuat telinga Alvaro berdenging.

"Sama aja."Ujar Alvaro.

"Nanggung."Lanjut nya.

"Kamu enak gak berbekas,aku gimana semisal kita gak jodoh."

"Salahin takdir."Jawaban Alvaro membangun jiwa kasar Alsha keluar,dan benar saja tubuhnya yang sedari tadi berbaring itu bangkit membalikkan badannya, menatap Alvaro dengan tatapan benci.

"ENTENG BANGET BACOT LO,"Tatapan keduanya beradu,saling memberi sinyal permusuhan masing-masing.

"Kenapa lo kalau ngomong sama gue suka ngegas sama sinis,beda kalau lo ngomong sama si anjing Niko!"

Kenapa Niko? kenapa harus bawa nama orang lain disaat mereka seperti ini,Alsha sungguh capek setiap  bertengkar dengan Alvaro.

"Gak nyambung!gak usah bawa orang yang gak tau apa-apa."

Alvaro menaruh laptop yang tadi berada di pangkuannya ke nakas disebelahnya, rokoknya pun sudah Alvaro taruh di asbak.Keinginan merokok nya hilang,dan sekarang dia harus menguras tenaga lagi untuk mendebat kekasihnya yang semakin kurang ajar.

"Lo cuma mau duit gue doang kan?udah kenyang sama yang lo mau,gue bakal lo buang."

Raut wajah Alsha kaku.Sorotan dari matanya begitu kosong tetapi tegas dalam menatap,atau lebih jelasnya Alsha tidak percaya Alvaro mengatakan hal seperti itu,dan reaksinya tidak siap.

KALIAN BISA BACA KELANJUTAN CHAPTER INI DI KARYA KARSA.

CARANYA:KETIK"Wzxn22"

HANYA RP 5K KALIAN BISA BACA 3 BAB SEKALIGUS.


"ANDA PEMBACA YANG HEBAT JIKA MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN"


16 April 2024

ALVARO {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang