Bab 11

3.4K 142 40
                                    


Untuk menebus permintaan maaf dan menghilangkan jarak diantara mereka berdua,Alvaro rela meninggalkan jadwal ekskulnya demi menjemput belahan hatinya itu ke sekolah.

Setelah dari acara di rumah Alvaro,hubungan mereka merenggang.Semua itu karena Alvaro sedang proses belajar bisnis dari ayahnya jadi Alvaro tidak sempat untuk membujuk Alsha yang sepertinya sangat marah pada dirinya.

Seminggu.Hari ini mereka akan bertemu setelah satu minggu ini mereka layaknya orang asing yang tidak kenal satu sama lain.
Chatting dan panggilan pun tidak Alvaro dapatkan dan dirinya pun memang tidak mengabari sama sekali karena sibuk dengan pembelajaran bisnisnya.

Dan apa yang akan Alvaro dapati?Alsha yang memberikan kabar secara terus menerus?dan menelponnya tiada henti?Mustahil! Perempuan itu memiliki gengsi dan harga diri yang tinggi,jika dirinya tidak memberikan kabar disaat mereka sedang bertengkar jangan harap perempuan itu mau pertama memulainya entah itu pesan,telpon bahkan permintaan maaf.

Alvaro sengaja tidak memberitahukan Alsha akan kedatangannya ke sekolah,ingin melihat reaksi apa yang akan Alvaro dapati disana.

Berbelok kearah kanan dan setelahnya lurus Alvaro akan mendapati gedung yang banyak diisi oleh manusia pencari ilmu.

Alvaro memarkirkan mobilnya di tepi kanan khusus area menunggu siswa-siswi menunggu jemputan.
Tidak perlu mencari sosok yang Alvaro tuju kini berada di pinggir mobilnya sedang duduk santai bergurai dengan temannya.

Laki-laki.

Dirinya yang tenangpun seketika emosi,perasaan kesal datang pada diri Alvaro melihat kekasihnya tertawa dengan kencang bersama laki-laki yang ia jika tidak salah bernama Niko.

Shit

Alvaro mengumpat meredamkan gejolak membara menenangkan rahangnya yang ingin remuk.
Dengan perasaan yang tidak tenang Alvaro membuka pintu mobil sedikit kencang yang membuat Alsha dan Niko terperangah di tempat.

Saking asiknya mengobrol dengan laki-laki lain Alsha sampai tidak melihat jika mobil parkir di depannya mobil Alvaro.

"Ngapain kesini?"Pertanyaan yang tak ingin Alvaro dapatkan keluar dari mulut Alsha.

"Jemput pacar lah."Ujar Alvaro,lalu lirikan matanya melihat kearah Niko yang memang memperhatikan Alvaro.

"Gak cape berdiri terus?masuk sana ke mobil."Alvaro melihat tatapan tidak suka dari wajah Alsha,dan saat ini dengan santai Alsha mengucapkan sesuatu yang membuat darah Alvaro berdesir kencang.

"Nik nanti gue chat ya,kayaknya gak sekarang.Gue duluan ya, hati-hati.Sampein juga ke Laila.Ok."Niko menggangguk tersenyum maklum dengan mengacungkan jempol kanannya.

"Siap ibu negara."Ujar Niko yang membuat perubahan di wajah Alvaro.

Alvaro tanpa pamit melengos pergi  memasuki mobilnya.
Lalu ia memencet klakson dengan tidak sabaran.
Alsha dengan segera memasuki mobilnya Alvaro.

Mobil berjalan....

||
||
||
||
||

"Gak ada kabar selama seminggu.Kemana kamu?"Hal pertama yang keluar dari mulut Alsha ketika berada didalam mobil pasangannya.

Alvaro tidak menanggapi hanya diam dan fokus untuk menyetir.

"Kemana?aku tanya,kemana kamu selama 6 hari gak ada kabar dan 2 hari bales chat aku telat.Itupun cuma 2 kalimat aku yang kamu jawab."Hal biasa jika mereka tidak saling berkomunikasi terutama penyebabnya Alvaro,Alsha akan bertanya lebih sampai ia puas dengan jawaban yang ia dapat.

"Ditanya itu di jawab.Kenapa diem,gak punya jawaban?gak habis fikir sama jalan fikiran kamu,nyepelein chat dari aku.Gak ngasih kabar selama seminggu,aku nunggu kaya orang bego,aku khawatir takut kamu kenapa-kenapa tapi kayaknya bukan itu yang terjadi."

ALVARO {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang