Bab 9

3.4K 147 42
                                    

Maaf untuk keterlambatan up-nya.
Banyak kesibukan yang membuat keterlambatan untuk up-cerita.
Untuk kedepannya diusahakan untuk lebih cepat.
Dan jangan lupa untuk memberikan Vote dan komentarnya.





Yura.Nama dari kekasih Agam ini menarik perhatian Alsha.

Perilaku dan sudut pandangnya hampir satu frekuensi dengan Alsha.
Gaya Yura bermake-up pun satu selera dengan Alsha serta gaya bicaranya membuat Alsha sedikit bisa beradaptasi dengan Yura.

Seperti saat ini.

"Lo harus hati-hati sama si germo.Liat..."Yura menunjuk salah satu pandangannya dengan kedua matanya "Yang gue denger tuh cewek sering banget ngedeketin pacar lo.Cewek kaya gitu gak usah kita baikin,liat tingkah sok manisnya jijik banget diliat."

Alsha sangat senang ada yang tidak menyukai Bella sama sepertinya,namun ia juga harus sedikit waspada jangan terlalu gampang percaya dengan sikap dan perlakuan Yura kepadanya.

"Lo bilang tadi lo sering denger? maksud nya gimana?pacar lo suka cerita atau gimana?"Berbagi satu permasalahan kepada Yura sepertinya bukan hal yang salah.Dan sepertinya Yura akan Alsha jadikan teman dilihat dari sikap dan sifatnya satu frekuensi dengannya.

"Pacar gue sesekali pernah nyinggung soal dia."Jawab Yura.
"Gue gak tau jelasnya yang penting lo waspada aja sama cewek gatel itu."

Alsha sedikit menyinggungkan senyumnya.

Saat ini hanya ada mereka berdua.Yang lainnya sibuk untuk barbeque dan Alvaro setelah kembali dengan sudah memakai Hoodienya yang lain ayahnya memanggil dan sepertinya belum ada tanda kemunculan Alvaro.

Mengapa sangat lama sekali?ada sesuatu yang terjadi?.

"Tulis nomor lo sepertinya kita cocok jadi temen."Yura menyodorkan ponselnya yang segera Alsha ketikan nomor nya.

"Save.Udah gue chat "Alsha mengacungkan jempol kanannya.

Mereka pun saling bertukar cerita satu sama lain sehingga kedatangan Acil menghentikan pembicaraan mereka.

"Mojok aja lo berdua,sana tuh bentar lagi beres semua."

"Nanti pas semua udah pada mateng kita kesana."Yura yang menjawab pertanyaan Acil.

"Idih enak banget lo kalau bacot."
"Yaudah deh gue gabung juga."Yura mendengus.

"Sha boleh kan?"Acil bertanya kepada Alsha karena dia sedari tadi hanya diam saja.

Alsha menggangguk"Gak ada yang larang."Ujar Alsha.

Acil pun segera menduduki pantatnya di sebelah Alsha.

"Alvaro mana Sha dari tadi gak keliatan?."

"Tadi di panggil sama bapaknya."Jawab Alsha.

"Oh...Sha yang soal kemarin malam maaf kalau buat lo marah."Acil memang selalu merasa tidak enak hati apalagi Alsha dengan terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya kepada dia dan teman-temannya terutama Deo.

Alsha tersenyum kecut"Santai aja Cil lo gak ada salah cuma gue gak suka aja sama ucapan Deo."

"Ok deh kalau gituh."Ujar Acil seraya menyengir.
"Ucapan Deo gak bermaksud nyinggung lo Sha dia emang kayaknya khawatir sama lo."Alsha tidak menanggapi.Terlalu malas bagi Alsha jika harus diungkit kembali.

"Tadi kalian lagi bahas apaan?"Tanya Aciel mengalihkan suasana yang sedikit begitu canggung dan pertanyaannya membuat Yura dongkol.

"Kepoan banget lo kampret."

ALVARO {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang