"Semuanya sudah siap di ruangan bawah tanah Miss"
Langkah kakinya yg panjang berjalan untuk menuruni tangga dengan pencahayaan yg minim tersebut hingga tangannya membuka sebuah pintu dan beberapa orang yg ada di dalam ruangan tersebut menundukkan kepala memberi hormat padanya
Ia berjalan mendekati seseorang yg sedang terikat duduk di kursi dengan darah dan luka di wajahnya. Oran tersebut nampak sudah tidak berdaya dan sepertinya umurnya sudah tinggal menunggu hitungan menit
"Kau tau apa kesalahanmu?"
Orang yg di tanya hanya menatap seseorang di hadapannya dengan tatapan lemah. Pistol yg ada di tangan seorang wanita ini, ia gunakan untuk mengangkat dagu orang yg sudah tidak berdaya itu agar menatap wajahnya
"Kau sudah berani berkhianat dariku jadi kau harus menerima resikonya" ucapnya dengan senyuman mengerikan
Dorr
Dorr
Dorrr
Suara tembakan menggema di ruangan minim cahaya ini dan tembakan itu berada di tiga titik yaitu kepala, dan dada kanan kiri yg membuat orang tersebut terjatuh ke lantai dan tewas seketika. Darah kembali bercucuran membahasi lantai
Wanita yg baru saja membuat orang tewas seketika itu tadi langsung meninggalkan ruangan tersebut. Ia memerintahkan anak buahnya untuk mengurus dan membersihkan tempat ini. Dan juga meminta anak buahnya untuk menghilangkan segala jejak agar tidak di ketahui oleh siapapun termasuk polisi
Freen Olivia Anderson yg sejak kecil karna memang hanya di asuh oleh ayahnya jadi dia sudah terbiasa dengan segala bentuk kekerasan dan pembunuhan yg membuatnya menjadi pribadi yg kejam dan tanpa ampun. Tidak ada yg berani berurusan dengannya karna kekejamannya itu
Setelah mengeksekusi anak buahnya yg berkhianat padanya tadi. Ia melajukan mobilnya untuk menuju ke mansion mewahnya. Namun di pertengahan perjalanan ia melihat seorang wanita yg sedang di cegat oleh beberapa orang pria yg kelihatannya mabuk berat
Biasanya, dia akan bersikap acuh dan tidak peduli tapi kali ini ia berniat untuk menjadi penyelamat untuk wanita tersebut. Ia turun dari mobilnya dan segera menghampiri orang² tersebut
"Pergilah jika kalian masih ingin hidup"
"Siapa kau? Tidak usah ikut campur"
Freen melihat wanita itu tertunduk ketakutan sambil menangis. Karna tidak ingin membuang waktu, Freen mengeluarkan pistol dari sakunya dan langsung menembak beberapa pria tersebut
Dorr
Dorr
Dorr
Dorrrr
Ia kembali menyimpan pistolnya dan berjalan mendekat ke arah wanita tersebut. Tapi tampaknya wanita itu semakin ketakutan setelah melihat apa yg Freen lakukan pada pria² itu
"Tolong jangan mendekat" ucap wanita itu dengan terus menyeret tubuhnya untuk mundur
"Aku tidak akan melukaimu" ucap Freen yg terus melangkah maju mendekati wanita itu dan mulai berjongkok di hadapannya
"Tolong jangan bunuh aku. Aku harus bekerja untuk ibuku yg sakit. Aku juga tidak punya apa² tolong jangan sakiti aku"
"Aku baru saja menolong mu" ucap Freen sembari mengulurkan tangannya
Wanita itu masih saja mundur untuk menjauh dari Freen. Wajahnya sangat berantakan dan pucat karna sangat ketakutan
Tanpa Freen sadari ternyata salah satu pria yg ia tembak tadi masih hidup dan ingin menyerangnya. Wanita yg ada di hadapan Freen itu melihat dan memperingati Freen jika ada bahaya di belakangnya. Freen dengan reflek memutar tubuhnya dan langsung menembak orang yg sedikit lagi akan menusuknya dengan pisau. Freen menembak tepat di kepala orang itu dan membuatnya langsung tergeletak ke tanah
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTER
FanfictionHidup di lingkungan kekerasan dan pembunuhan sedari kecil membuat seorang Freen Olivia Anderson tumbuh menjadi pribadi yg kejam dan tanpa ampun. Hingga dia akhirnya tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis yg langsung mencuri perhatiannya.