Seorang gadis berparas cantik baru saja menyelesaikan kuliahnya. Ia keluar kelas namun dengan pikiran yg entah kemana hingga tidak sengaja menabrak seseorang dan membuat beberapa buku yg ada di tangannya berjatuhan
Orang yg ia tabrak diam tanpa berucap sepatah katapun. Becky membereskan buku²nya dan kembali berdiri untuk meminta maaf pada orang tersebut
Becky menatap orang itu dan Becky seperti mengenali sosok di depannya ini. Postur badannya yg tinggi, rambut panjang tergerai dengan kaca mata hitam yg bertengger di hidung mancungnya benar² membuat Becky seakan terpesona
Namun saat orang tersebut melepas kaca matanya, Becky membelalakkan matanya tak percaya dengan apa yg ia lihat
Seseorang yg pernah ia temui dan menolongnya saat dia di hadang oleh beberapa orang mabuk di malam itu, namun Becky juga mengingat saat orang ini dengan mudahnya menembak orang² yg mengganggunya
"Ka..kauu sedang a..apa disini?"
Becky memundurkan badannya dan memasang kuda² seakan siap untuk melindungi dirinya jika sewaktu waktu orang ini menyerangnya
Namun orang tersebut langsung melewatinya begitu saja yg membuat Becky cukup bernafas lega
Namun baru beberapa langkah Becky berjalan, ia bertemu dengan seorang wanita yg juga ia kenali. Kalo tidak salah Becky ingat jika wanita ini adalah orang kepercayaan seseorang yg baru saja ia temui
"Oh kita bertemu lagi, Becky" ucap wanita yg tak lain adalah Nam
"Y..ya kita bertemu lagi" jawab Becky canggung
"Apa kau melihat Freen? Dia berjalan cepat sekali"
Becky pun memberitahu wanita itu kemana arah orang ia cari. Mereka pun saling tersenyum sebelum berpamitan. Nam meminta nomor ponsel Becky. Awalnya Becky hanya diam saja dan tidak berniat memberikannya, namun dengan Nam yg meyakinkannya jika tidak perlu takut akhirnya Becky dengan ragu memberikan nomornya
Ada dua orang yg sedang berbincang ruangan rektorat. Mereka adalah Freen dan juga seorang rektor di kampus ini.
"Saya ingin anda tidak mempersulit apapun pada wanita yg bernama Becky Alexa Davis"
"Kalo boleh saya tau, memang Miss Freen mengenal Becky?"
"Lakukan saja seperti yg saya katakan"
"Ba..baik miss"
Freen dan juga Nam keluar meninggalkan ruangan tersebut. Nam mengatakan pada Freen jika tadi dia bertemu dengan Becky dan meminta nomor ponsel Becky tapi tidak ada tanggapan apapun dari Freen. Wanita yg ia ajak bicara itu hanya diam dan dengan muka dinginnya Dan. Nam pun tak lagi membuka suaranya
Saat mobil Freen meninggalkan area kampus itu, tak jauh terlihat jika Becky sedang ada di halte bus. Nam bertanya pada Freen apa harus memberi tumpangan untuk Becky, tapi Freen mengatakan tidak jadi Nam hanya bisa patuh
Namun saat mobil itu melewati Becky yg sedang duduk sendiri di halte, Freen memandanginya dari dalam mobil. Nam diam² melirik Freen di belakang dari kaca spion dan saat Freen mengetahui aksinya, Nam langsung memalingkan wajahnya
"Jika Miss tertarik padanya, kenapa tidak kau jadikan milikmu saja dari pada hanya diam² mengaguminya"
"Jika kau banyak bicara, aku bisa merobek mulutmu Nam"
"Aku tidak akan takut dengan ancaman itu Miss. Karna aku tau kau tidak akan pernah melakukannya padaku"
"Kau pasti tau jika aku adalah orang yg kenal ampun pada siapapun"
"Tentu aku tau. Tapi aku yakin 1000% Miss tidak akan melakukannya"
"Baiklah jika kau menantang ku"
Freen langsung mencekik leher Nam menggunakan lengannya dari kursi belakang. Yg membuat supir yg sedang fokus menyetir itu terkejut dan sempat panik. Tapi Freen memberi isyarat agar supir itu fokus saja untuk menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTER
FanfictionHidup di lingkungan kekerasan dan pembunuhan sedari kecil membuat seorang Freen Olivia Anderson tumbuh menjadi pribadi yg kejam dan tanpa ampun. Hingga dia akhirnya tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis yg langsung mencuri perhatiannya.