BAB 26

931 128 24
                                    

Setelah selesai makan malam, Freen dan Becky saat ini tengah menikmati pelukan hangat satu sama lain di atas ranjang kamar Freen. Kebetulan juga Ibu tadi pamit pergi untuk pulang ke kampung halaman jadi Becky memberanikan diri untuk menawarkan ingin tidur bersama. Tentu saja itu tidak akan Freen tolak, justru ia sangat senang karna Becky memberikan penawaran seperti itu

Kepala gadis itu tertumpu di dada Freen sementara kedua tangannya memeluk erat tubuh pujaan hatinya tersebut. Freen pun juga memeluk Becky dengan erat, memberi usapan lembut di bahu gadisnya

"Rasanya aku ingin seperti ini setiap hari. Berpelukan di atas ranjang dan tidur bersama dengan mu"

"Kita harus menikah dulu baru phi Freen bisa melakukannya setiap hari"

Ucapan Becky yg terdengar ambigu, mengundang ide jahil di pikiran Freen. Wanita ini menatap gadisnya dengan tatapan yg bisa di bilang sulit untuk diartikan

"Baiklah, besok kita menikah"

"Phi Freen! Menikah itu tidak segampang yg kau ucapkan"

"Kenapa? Kita tinggal pergi ke greja dan mengucap janji suci. Itu sangat mudah sayang"

"Ck! Melamar saja belum, mau menikah" Becky berucap dengan lirih

Walaupun begitu Freen tentu saja masih bisa mendengar apa yg Becky ucapkan baru saja. Wanita ini tampak berfikir sejenak lalu bangkit dari atas tempat tidur. Tanpa mengatakan apapun, Freen keluar dari kamarnya dan itu membuat Becky kebingungan

Freen POV

Setelah aku mendengar ucapan Becky tadi aku langsung bergegas menuju ruang kerjaku dan meninggalkan Becky sendirian. Mungkin dia juga akan bingung kenapa aku tiba² keluar kamar tanpa mengatakan sesuatu padanya

Aku menghubungi Nam untuk mempersiapkan tempat dan segala macam keperluan yg ku butuhkan. Untuk tempat dan yg lain dia menerimanya dengan baik seperti biasa, namun ada satu hal yg dia malah memarahiku dan meminta aku untuk melakukan sendiri

"Kau harua membelinya sendiri. Lagi pula aku tidak tau ukuran dan apa kesukaannya. Anda sebagai kekasihnya tentu tau kan apa yg Becky suka?"

"Kau benar. Lagi pula jika kau yg beli pasti akan tidak sesuai. Seleramu sangat buruk Nam"

"Jika aku sudah tidak butuh pekerjaan ini pasti aku akan maki² dan memukul wajah anda yg menyebalkan itu miss"

"Ya ya ya. Jangan lupa kerjakan yg ku perintahkan tadi"

Aku menutup panggilan itu tanpa peduli dengan jawaban Nam. Aku sudah memberi perintah jadi bagaimanapun dia harus tetap mengerjakannya sesuai yg aku mau. Jika tidak, aku bisa membuatnya dengan mudah

Freen POV End

Freen kembali ke kamarnya dan terlihat Becky masih terjaga sembari menonton tv. Gadis itu menoleh saat mengetahui Freen sudah menutup pintu kamar itu dan berjalan ke arahnya. Memposisikan diri seperti tadi, memeluk Becky tanpa menjelaskan apapun

"Phi Freen dari mana? Kenapa tiba² pergi begitu saja?"

"Aku lupa harus mengurus sesuatu tadi"

Mendengar kata sesuatu, Becky menatap Freen dengan tajam. Pikiran gadis itu tertuju pada hal yg berbahaya seperti yg tadi Freen lakukan dengan darah di kemejanya

"Aku tau yg ada di kepalamu. Ini bukan sesuatu yg seperti itu. Sungguh sayang"

Walaupun ucapan Freen terdengar menyakinkan tapi Becky masih belum bisa yakin 100%. Ia ingin Freen benar² terlepas dari hal yg berbau kekerasan dan dunia gelap. Becky memang mencintai Freen dengan segala yg ada pada wanita itu, namun Becky juga ingin Freen menjadi lebih baik dan terlepas dengan semua itu

ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang