BAB 2

1.4K 201 17
                                    

Setelah kejadian yg cukup mengerikan beberapa hari lalu, Becky kembali beraktivitas seperti biasa. Pagi hingga sore dia pergi ke kampus untuk kuliah dan setelah urusan kuliah selesai ia akan bekerja di salah satu cafe

Becky memang harus berkuliah sambil bekerja untuk mencukupi kebutuhannya dengan ibunya. Apalagi ibu Becky juga sedang sakit²an dan harus rutin menjalani pemeriksaan. Ia hanya hidup dengan ibunya, karna ayahnya sudah bercerai dengan ibunya sejak ia sekolah menengah atas dan sekarang entah dimana keberadaan sang ayah, Becky pun tidak pernah mendengar kabar ataupun bertemu dengan ayahnya lagi

Untung saja Becky bekerja di cafe dari teman dekatnya di kampus. Temannya itu menawarkan pekerjaan untuk Becky karna ia tau jika Becky yg menjadi tulang punggung untuk ibunya. Becky sangat beruntung mendapatkan pekerjaan ini dari temannya. Dan juga ibu dari temannya itu memperlakukan Becky sangat baik jadi Becky semakin nyaman bekerja di cafe ini

"Kalian sudah datang?" Ucap boss Becky yg tak lain adalah ibu dari temannya bernama Irin

"Ya ma"

"Yasudah Becky, ke dalam dulu tante, Irin" pamit Becky pada bossnya ini dan juga temannya

"Mama terkadang merasa kasihan melihat Becky harus bekerja keras untuk keluarganya"

"Ya ma aku juga. Beruntung aku hidup seperti ini. Jika aku Becky mungkin aku tidak akan bisa bertahan"

"Makanya kamu itu jangan hanya bisa menghabiskan uang mama saja. Lihatlah Becky dia jauh lebih baik darimu"

"Mama jahat sekali dengan anak sendiri"

Di tempat tak jauh dari tempat Becky bekerja, ada sebuah mobil yg terparkir sedari tadi dan memperhatikan Becky dari jauh. Dia adalah Freen

Setelah kejadian dimana ia bertemu dan menolong Becky dan meminta asistennya Nam mencari tau segala hal tentang Becky. Oleh sebab itu ia berada di sini karna sejak Becky di kampus, Freen terus mengawasinya

"Jadi dia bekerja disini?"

"Benar miss. Dia kuliah sambil bekerja untuk mencukupi kehidupannya dengan ibunya"

"Sangat menarik' ucap Freen dalam hati

Puas dengan apa yg ia cari, Freen memberi isyarat pada supirnya untuk meninggalkan tempat ini. Ia harus pergi ke suatu tempat untuk menyelesaikan pekerjaannya

Di kantor, Freen disibukkan dengan banyak dokumen yg harus ia tanda tangani. Walaupun raganya ada di kantor tapi pikiran Freen seperti ada di tempat lain. Wajah gadis yg ia tolong semalam terus saja muncul di kepalanya dan membuatnya tidak fokus dalam bekerja

"Fuck! Ada apa denganmu Freen?" Ucapnya dengan frustasi sampai membanting map dokumen yg ada di tangannya

Salah seorang anak buahnya memasuki ruangannya dan memberitahu jika ia sudah menemukan tempat persembunyian salah satu musuhnya

Tanpa menunda waktu, ia segera pergi menuju tempat yg sudah di informasikan oleh anak buahnya tadi. Freen di temani oleh para anak buahnya untuk membasmi hama² yg berani mengusik ketenangannya

Beberapa mobil itu memasuki area hutan yg sangat rimbun dengan pepohonan hingga akhirnya mobil² itu berhenti tidak jauh dari sebuah pondok yg merupakan tempat persembunyian orang yg sedang Freen incar

Anak buah Freen menyebar dan mengepung tempat itu. Sedangkan Freen sendiri langsung menendang pintu itu hingga hampir saja ambruk. Orang yg ada di dalam pondok itu tampak sangat terkejut melihat kedatangan Freen

"Apakah kau tidur dengan nyenyak?"

"Sialan! Bagaimana bisa kau menemukanku?" ucap orang tersebut dengan wajah yg panik sekaligus takut

"Sangat mudah bagiku untuk menemukan tikus sialan sepertimu"

Orang itu memohon agar Freen memaafkan dan tidak membunuhnya. Tapi Freen adalah Freen. Dia dikenal tidak kenal ampun pada orang lain. Freen tidak akan pernah memberikan kesempatan kedua untuk orang² yg berani mengusiknya

Dengan tangannya sendiri, Freen memukuli orang tersebut hingga tak berdaya. Walaupun Freen memukulinya dengan membabi buta tapi ia tidak membuat orang itu mati seketika. Freen punya cara lain untuk membunuh orang itu

Melihat orang tersebut sudah sangat lemah. Freen menghentikan pukulannya. Ia kemudian keluar dari pondok tersebut. Tapi sebelum pergi, Freen meminta anak buahnya untuk menyirami sekeliling pondok tersebut dengan bensin. Dan setelah seluruh tempat tersebut tersiram bensin, Freen mengeluarkan korek api dari saku celananya kemudian ia lemparkan begitu saja hingga langsung membakar pondok tersebut

Senyuman jahat terlukis di wajahnya sembari ia berjalan menuju mobilnya dan segera meninggalkan tempat tersebut



Hari sudah mulai gelap dan jam kerja Becky pun telah usai. Ia berpamitan pada boss nya dan segera menuju halte bus terdekat untuk pulang ke rumahnya

Becky duduk menunggu bus datang sembari bermain ponselnya. Becky tidak menyadari jika tak jauh dari tempatnya ada sebuah mobil yg mengawasinya. Itu adalah mobil Freen. Setelah mengurus musuhnya tadi, ia kembali untuk mengawasi Becky sejak dia ada di cafe tadi hingga kini saat Becky memasuki bus yg ditunggu tunggu

"Kenapa tidak langsung di temui saja miss daripada harus membuntutinya seperti ini?" tanya supir pribadi Freen yg bernama Heng. Dia termasuk salah satu orang kepercayaan Freen selain Nam

"Belum waktunya" jawab Freen dengan singkat dan Heng pun tidak lagi membuka mulutnya untuk bertanya

Hingga Becky turun dari buss dan berjalan menuju perumahan sederhana untuk menuju rumahnya, mobil Freen masih terus mengikuti Becky dengan jarak yg sedikit jauh agar Becky tidak curiga

Saat Becky sudah tiba di rumahnya, ia melihat ada beberapa orang yg sedang membuat keributan di rumahnya. Becky tau siapa orang² itu yg tak lain adalah rentenir yg sedang menagih hutang pada ibunya. Ia segera menghampirinya dan memberikan sisa uang yg dia punya kepada rentenir itu

Namun sayangnya uang yg Becky berikan tidak bisa mencukupi jumlah yg seharusnya ia bayar. Becky memohon pada para rentenir itu untuk segera membayar sisa hutangnya dan meminta kelonggaran waktu

"Saya akan membayar sisanya. Tolong beri waktu seminggu"

"Dengar nona. Jika kau tidak bisa melunasi semua beserta bunga dalam waktu seminggu. Rumah ini akan kami sita"

Para rentenir itu pun pergi meninggalkan rumah Becky. Becky segera menuntun ibunya untuk masuk ke dalam rumahnya karna memang kondisi ibunya ini sedang sakit²an. Becky terpaksa harus berhutang pun demi untuk biaya pengobatan ibunya.

Sedangkan di dalam mobil, Freen yg melihat semua kejadian tadi pun hanya mengepalkan tangannya. Heng tadi sempat bertanya pada Freen apakah perlu untuk membantu Becky tapi Freen bilang tidak perlu. Akhirnya mereka hanya menonton kejadian tadi dari dalam mobil

"Cari tau apa masalah yg membuat orang² tadi membuat keributan"

"Baik miss"

Mobil Freen pergi melaju melewati depan rumah Becky. Ia melihat dari kaca jendelanya jika di dalam rumah Becky tampak sedang memeluk ibunya yg menangis. Mungkin karna kejadian tadi

Entah mengapa. Freen yg dikenal tidak memiliki kepedulian terhadap orang lain, tiba² menjadi tertarik dengan gadis yg tidak sengaja ia temui malam itu.





































Wahh apa Freen udh mulai suka sama Becky?
Jangan lupa kasih vote nya ya guys :)

ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang