BAB 15

1.2K 173 18
                                    

Matahari pagi ini masih terlalu malu untuk menampakkan dirinya, membuat hari minggu pagi ini terlihat sedikit mendung. Atau mungkin juga karna suasana hati wanita yg baru saja beranjak dari tempat tidur ini yg masih di landa dilema. Menatap dirinya sendiri di depan cermin dengan mata yg cukup sembab, ia memutuskan untuk segera menyegarkan tubuhnya

Hanya dengan 10menit, wanita ini menyelesaikan ritual paginya. Dia segera bergegas untuk menuruni tangga dan terlihat di meja makan sudah ada ibunya dengan Nam sedang berbincang. Namun ia tidak mendapati seseorang yg semalam membuat hatinya gundah

"Apa miss Freen belum bangun?"

"Oh nak, kau baru turun?"

"Pagi Bec"

"Ya bu, maaf Becky sedikit terlambat. Oh ya pagi juga phi Nam. Apa kau melihat miss Freen?"

"Entahlah, dia belum turun sejak tadi. Mungkin dia belum bangun"

Langkah kakinya kembali menaiki anak tangga dan menuju ke kamar orang yg dia cari. Becky mengetuk beberapa kali namun tidak ada jawaban yg akhirnya ia memutuskan untuk membuka pintu itu. Di dalam kamar itu kosong tidak ada orang, juga tempat tidur yg sudah rapi membuat Becky melangkah menuju arah kamar mandi. Dia mendekatkan telinganya di pintu namun tidak terdengar suara apapun dari dalam sana. Becky memberanikan diri untuk membukanya dan lagi² kosong tidak ada orang di dalam kamar mandi itu

Keningnya berkerut karna penasaran tidak menemukan Freen di kamarnya. Lalu kemana wanita itu pagi² begini?

Becky keluar dari kamar itu dan menelusuri ruangan yg ada di lantai atas. Hingga akhirnya ia mendengar suara dari salah satu ruangan yg ternyata adalah tempat gym pribadi. Becky mendapati orang yg dari tadi di carinya sedang melakukan aktivitas di dalam sana

Dari ambang pintu itu Becky bisa melihat Freen yg sudah di penuhi oleh keringat membahasi tubuhnya sedang sibuk meninju ninju samsak dengan semangat hingga tidak menyadari kehadirannya

"Kenapa kau berdiri di situ? Aku bisa melihatmu Becky"

Tanpa menoleh Freen mengucapkan itu, membuat Becky terkejut dan segera menghampiri wanita ini. Becky memberikan handuk yg terletak di salah satu alat gym itu dan memberikannya pada Freen

"Aku mencari mu di kamar tapi ternyata miss ada di sini"

"Becky bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan itu? Aku sudah memintamu untuk memanggilku sayang bukan?"

"Apa phi Freen masih mau melanjutkannya? Sepertinya kita harus sarapan. Ibu dan phi Nam juga sudah ada di bawah" Becky berusaha untuk mengganti topik agar pembicaraan ini tidak berlanjut

Freen hanya bisa menghembuskan nafasnya. Sepertinya ia tidak bisa memaksa Becky untuk memanggilnya dengan sebutan yg ia inginkan. Setidaknya Becky memanggilnya dengan sebutan "phi" itu juga tidak terlalu buruk

Karna hari ini hari minggu dan tentu saja Freen tidak pergi ke kantor. Tadi saat di ruang gym Becky mengatakan padanya jika beberapa bahan di kulkas sudah mulai habis. Sebenarnya bisa saja Freen meminta orang rumah untuk berbelanja namun karna Becky meminta untuk belanja sendiri maka mau tidak mau harus di turuti kemauannya

Dan sekarang mereka sudah ada di supermarket yg terbilang besar dan pastinya lengkap. Di temani oleh ibunya dan juga Freen Becky tampak asik mengambil apa yg diperlukan. Awalnya ibu memperingatkan anaknya itu untuk mengambil secukupnya saja, namun Freen mengatakan jika Becky bisa membeli apapun. Jika Becky mau membeli supermarket ini pun pasti Freen akan membelikannya

Ibu yg memang terbiasa belanja di pasar dengan porsi yg bisa di bilang sedikit, melihat anaknya itu yg mengambil berbagai macam bahan dari mulai sayur, ikan dan per daging an dengan kualitas terbaik yg pastinya harganya tidak murah hanya bisa melihat saja

"Jika ibu perlu sesuatu, bisa sekalian beli"

"Tidak nak Freen. Ibu melihat belanjaan ini saja sudah lebih dari cukup"

"Ibu bisa membeli baju ataupun yg lainnya tidak masalah"

Lagi² apa yg Freen tawarkan hanya bisa di tilak dengan halus oleh ibu. Jadi sekarang mereka berdua hanya bisa mengekori Becky dengan Freen yg mendorong trolinya

"Bukankah kita sudah seperti suami istri?" Ucap Freen dengan lirih sembari menampilkan senyum jahilnya yg langsung mendapatkan pukulan kecil dari Becky

"Memang benarkan? Aku sedang menemani istriku berbelanja bulanan di temani juga oleh ibu mertuaku. Ini sangat keren"

"Apa phi ingin aku cubit dengan keras? Hentikan jika tidak ingin itu terjadi" wajah Becky yg memerah tidak bisa di sembunyikan. Becky memberi reaksi begini karna dia malu jika Freen terus menggodanya seperti ini

"Aku lebih suka kau mencium ku daripada kau mencubit ku"

"Phi Freen tolong hentikan"

"Kau memanggilku seperti itu terdengar sangat menggemaskan. Aku suka"

Setelah selesai membayar semua belanjaan dan mereka bergegas untuk keluar dari supermarket, entah dari mana beberapa wartawan menghampiri ke arah Freen Becky dan juga ibunya. Para wartawan itu mencecar dengan berbagai pertanyaan dan terus saja mendesak yg membuat Becky dan ibunya tidak nyaman

Freen yg paham situasi tersebut, melindungi ibu dan anak ini sembari terus berjalan dan meminta para awak media itu menyingkir. Freen tidak menduga akan terjadi hal semacam ini, karna itu dia tidak menyiapkan pengawal

Tadi dari salah satu wartawan itu menyebutkan tentang hal buruk yg mana Becky mendekati Freen hanya mengincar harta kekayaannya saja. Dan itu membuat keadaan Becky semakin tidak nyaman dan ia hanya bisa menunduk

Setelah memastikan ibu dan Becky berada di dalam mobil, Freen menghampiri para wartawan itu dan mengatakan dengan tegas jika apa yg di beritakan itu tidak benar

"Jika ada berita buruk tentang calon istri saya ataupun menjelek-jelekan nama baiknya, maka kalian akan berhadapan dengan saya. Saya tegaskan sekali lagi. Saya yg mendekatinya terlebih dahulu, calon istri saya adalah wanita cantik dari keluarga yg baik jadi jangan sekali kali lagi kalian semua memberitakan hal yg tidak² tentangnya" Freen mengucapkan itu dengan suara tegas dan wajah dingin nan mengintimidasi.

Security yg ada di sini juga ikut membubarkan kerumunan wartawan itu dan memberi akses untuk mobil Freen meninggalkan tempat itu dengan lancar

"Maafkan aku membuatmu dan ibu tidak nyaman. Aku juga tidak menduga akan terjadi hal seperti ini. Maafkan saya bu"

"Tidak apa nak. Ibu tau kau juga terkejut tadi"

"Benar. Phi Freen tidak perlu meminta maaf karna ini bukan kesalahan phi"

"Aku akan pastikan kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali"

Freen hanya bisa memberikan senyumannya walaupun hati dan pikirannya terus memikirkan tentang hal ini. Pastinya Freen tidak akan tinggal diam dan akan mencari tau siapa dalang di balik ini. Sementara Becky memberikan usapan lembut di lengan Freen dari belakang. Becky tau jika Freen sedang memikirkan sesuatu yg mungkin mengganggunya tentang masalah ini






























Jangan lupa vote dan komen guys :)

ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang