Karna ada urusan bisnis, hari ini Freen harus pergi ke luar kota. Ada sedikit masalah pada ladang uangnya. Menurut informasi, ada salah satu karyawannya ternyata diam² menggelapkan dana. Freen sudah lama memantau dan masih diam saja. Namun semakin lama orang tersebut bukannya sadar malah makin menjadi jadi. Uang yg ia gelapkan sudah mencapai nominal yg sangat fantastis
Target Freen bukan hanya orang yg mencuri uangnya itu saja, tetapi juga seluruh anggota keluarganya. Karna mereka juga ikut menikmati uang yg di curi itu jadi Freen tidak akan membiarkannya begitu saja
Menggunakan pesawat pribadinya, Freen sudah tiba di kota ini. Mobil yg akan Freen gunakan juga sudah menunggunya dan langsung membawanya ke salah satu perusahaan yg ia miliki
"Kau sudah mengerjakan apa yg aku perintahkan?"
"Sudah miss. Salah satu bodyguard selalu mengawasinya kemanapun dia pergi"
"Pastikan dia tidak tau dan jangan sampai ada yg berani mengusiknya"
"Tentu miss"
Mobil Freen sudah berhenti di depan loby sebuah hotel mewah di kota ini yg merupakan adalah miliknya. Ia memasuki hotel tersebut dan di sambut oleh seluruh karyawannya
Freen ditemani beberapa jajaran penting menuju ke ruangan orang yg ia targetkan. Tanpa mengetuk pintu dan tanpa berbasa basi Freen memasuki ruangan tersebut yg membuat orang yg ada di dalamnya terkejut karna kedatangan pemilik hotel ini
Pemandangan yg terlihat di dalam ruangan itu adalah seorang lelaki yg sudah cukup berumur sedang bercumbu dengan wanita yg menggunakan pakaian yg ketat dan seksi
Beberapa orang yg penting yg ikut bersama Freen sangat terkejut melihat apa yg baru saja mereka lihat. Dan sangat tidak menyangka
"Mi..miss Freen kapan anda datang? Ada perlu apa?"
"Bawa orang ini juga dengan wanitanya"
Saat ini Freen dan beberapa orang sedang berada di ruang meeting. Mereka semua sedang membahas tentang pemecatan dan jumlah uang yg sudah di gelapkan oleh orang tadi
"Saya tidak menyangka. Penggelapan dana sudah sangat memalukan di tambah lagi ternyata dia juga melakukan hal semacam itu disini" ucap salah satu orang yg ada di ruangan ini
"Kalian semua tau jika kalian berani berurusan dengan saya dan mengambil apa yg seharusnya tidak kalian ambil, maka kalian harus menerima resikonya"
Dengan langkah yg tegas, Freen meninggalkan ruangan tersebut. Orang² yg masih ada di ruangan ini pun berbisik dan mengatakan jika mereka sangat takut dan tidak ingin memiliki nasib yg sama dengan orang yg Freen targetkan tadi
Di tempat yg cukup jauh dari keramaian. Di sebuah gudang tua terdapat beberapa orang yg duduk terikat. Mereka berteriak dan mencoba memberontak namun tidak bisa berbuat apa²
Hingga saat Freen memasuki tempat itu. Terlihat ada 2 wanita. Yg satu sudah cukup umur dan yg satu masih muda. Keduanya meminta Freen untuk melepaskannya karna tidak tau apa kesalahan mereka. Tapi Freen menjelaskan dimana letak kesalahan mereka.
Kedua wanita itu terus memohon dan meminta Freen untuk melepaskan. Salah satu wanita itu yg mungkin bisa di bilang ibu dan juga istri dari target Freen tadi mengatakan jika dia dan anaknya tidak tau apa²
Dan tak berselang lama datang anak buah Freen yg membawa seorang laki² dan juga wanita yg ada di hotel tadi. Wanita yg merupakan istri dari target Freen ini melihat jika suaminya sudah babak belur. Dan juga bingung siapa wanita yg di bawa anak buah Freen bersama suaminya itu tadi
"Jika kau ingin tau. Selain mencuri uang dariku, suami tercinta mu ini juga ternyata bermain dengan wanita lain. Dan lebih parahnya, tadi aku menemukan mereka berdua sedang bercumbu mesra di ruangan kerjanya. Bukankah suamimu ini sangat pantas untuk mati?"
"Apa itu benar?" tanya sang istri pada suaminya
"Tolong ampuni saya miss. Saya tidak tau apa²" ucap wanita yg tadi bersama lelaki itu
"Bagaimana ini Heng? Apa aku harus mengampuni wanita ini? Tapi dia pasti juga sudah menikmati uang yg tikus ini curi dariku" ucap Freen pada Heng sembari mendongakkan dagu wanita ini menggunakan ujung pistol
"Terserah padamu miss" jawab Heng
Freen berjalan mendekat ke arah targetnya ini. Lututnya ia tekuk untuk berjongkok dan mensejajarkan tubuhnya pada lelaki ini. Senyum iblis terlukis di wajahnya
"Kau ingin melihat anak dan istrimu menderita atau kau memilih untuk langsung aku bunuh?"
Suara histeris terdengar ke seluruh gudang ini. Anak, istri dan juga wanita simpanan itu terus berteriak dan memohon pada Freen. Telinganya merasakan sakit karna teriakan² yg sangat kencang dari mereka.
Tangan yg menggenggam pistol itu terangkat dan melepaskan tembakan ke udara yg membuat semua yg tadinya berteriak diam seketika
Kakinya berjalan ke arah meja yg tak jauh dari tempatnya berdiri. Di atas meja itu terdapat beberapa pistol, pedang dan juga senjata lainnya, yg memang di siapkan untuk mengeksekusi para orang² berani bermain dengannya
Sebuah pedang rupanya menjadi pilihannya. Ia mengambilnya dan ia buka sarung pedang tersebut. Tampak sangat berkilau dan pastinya sangat tajam
Langkahnya kembali menuju ke arah lelaki yg tampak babak belur itu
Freen meminta anak buahnya untuk melepaskan tali yg mengikat tangan lelaki itu dan ia bawa ke arah meja panjang
Tangan sebelah kirinya di letakkan di atas meja sembari beberapa anak buah Freen menahan badan lelaki tersebut
"Karna kau sudah berani mencuri uangku, jadi aku tidak punya pilihan lain"
"Ampun miss saya mohon ampuni saya. Kasian anak istri saya"
"Hahaha kau kasihan pada anak istrimu tapi kau bermain dengan wanita lain. Dasar lelaki tidak tahu diri" tawa lepas Freen mendengar ucapan lelaki ini
Tidak menunggu lama, Freen langsung menebas tangan lelaki itu menggunakan pedangnya. Darah menyiprat mengenai wajah dan baju Freen
"Aargghhh sakit" pekik lelaki itu saat tangannya di tebas oleh Freen
Begitu juga dengan istri dan anak dari lelaki itu, mereka berteriak dan menangis semakin keras. Kedua wanita itu sangat histeris melihat suami dan ayahnya harus mengalami hal tragis seperti ini. Sedangkan si wanita selingkuhan ini hanya bisa memejamkan matanya dan menangis karna tidak kuasa melihat pemandangan mengerikan ini
Sedangkan Freen, ia tersenyum puas melihat targetnya ini merasakan kesakitan. Freen merogoh sakunya dan mengambil sebuah sapu tangan, untuk membersihkan darah yg tadi terciprat ke wajah rupawannya
Saat Freen sedang menikmati pemandangan yg menurutnya sangat mengesankan ini melihat orang² histeris karna apa yg baru saja ia perbuat, tiba² Heng berjalan mendekatinya dan mengarahkan ponsel padanya
Freen menerima ponsel itu, dan salah satu anak buahnya mengabari jika seseorang yg Freen perintahkan untuk di jaga dan diawasi ternyata ada di tempat yg tidak seharusnya. Rahang Freen mengeras mendengar penjelasan dari anak buahnya
"Kau tetap awasi dia dan jangan sampai ada yg menyentuhnya. Aku akan segera kesana" Ia memutus panggilan tersebut dan mengembalikan ponsel itu pada Heng
"Siapkan pesawat sekarang, kita harus kembali"
"Lalu bagaimana dengan mereka?"
"Kalian urus mereka. Jangan langsung kau bunuh lelaki sialan ini. Biarkan dia menderita dulu. Lalu untuk mereka bertiga, terserah mau kalian apakan"
"Baik miss"
Jangan lupa vote guys :)
Enjoyy yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTER
FanfictionHidup di lingkungan kekerasan dan pembunuhan sedari kecil membuat seorang Freen Olivia Anderson tumbuh menjadi pribadi yg kejam dan tanpa ampun. Hingga dia akhirnya tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis yg langsung mencuri perhatiannya.