BAB 21

1.2K 161 8
                                    

"Phi Freen apa yg kau lakukan?"

"Aku tidak melakukan apapun"

"Phi Freen harus mandi nanti keburu malam"

Bukannya menuruti apa yg Becky ucapkan untuk segera mandi, Freen malah mulai mendekatkan wajahnya dan akhirnya bibirnya mendarat di bibir Becky. Belum ada pergerakan, Freen hanya menempelkan bibirnya untuk beberapa saat. Satu tangannya memeluk pinggang Becky yg ada di pangkuannya dengan erat

Mendapati Freen hanya diam saja, Becky memberanikan diri untuk menggerakkan bibirnya. Melumat dan menghisap bibir milik Freen yg sudah lama tak ia rasakan. Tangan Becky pun reflek mengalung di leher Freen

Di dalam pangkuan itu, Becky merasakan sesuatu di bawah pantatnya. Sesuatu yg mulai bereaksi dan mengeras. Becky tau jika milik Freen sudah mulai terbangun karna aktivitas yg mereka lakukan

Pergulatan bibir keduanya terlepas karna kurangnya pasokan oksigen. Lebih tepatnya Freen yg menyudahi ciuman tersebut. Dalam deru nafasnya Becky sedikit kecewa karna Freen memutus ciuman mereka

"Apa ini masih sakit?" Becky mengusap perlahan bekas jahitan di luka Freen yg tertutup kain kasa

"Tidak sakit. Hanya saja tanganku belum bisa banyak bergerak"

"Tidak perlu banyak bergerak agar jahitannya juga tidak terlepas"

"Tapi aku harus melakukan sesuatu. Dengan tanganku yg seperti ini, sepertinya aku tidak bisa melakukannya sendiri"

"Memangnya melakukan apa?"

"Kau pasti merasakannya. Di bawah sana"

Untuk beberapa saat Becky belum mengerti apa yg dimaksud oleh Freen. Tapi dengan jahilnya Freen menggerakkan kakinya membuat Becky merasakan sesuatu yg sangat keras di bawah pantatnya. Baru setelah itu Becky tau maksud dari Freen untuk melakukan sesuatu

"Bisakah kau membantuku sayang? Aku sangat tersiksa sekarang"

"A..apa maksudnya? A..aku aku tidak tau harus membantu dengan cara apa"

Dengan hati² Freen menjelaskan bagaimana Becky harus berbuat. Dan hal itu membuat gadis itu membulatkan matanya dan langsung menolaknya dengan tegas. Tapi Freen terus memohon dan juga memasang wajah yg di buat² seolah olah dia sangat tersiksa

Becky masih tetap mengatakan tidak, namun Freen juga tidak kehilangan akal untuk terus membujuk Becky untuk melakukan apa yg dia mau. Akting Freen benar² luar biasa hingga akhirnya Becky mengatakan jika ia akan melakukannya

Entah karna Becky yg terlalu polos dan mudah di rayu, atau karna ia tidak  tega melihat Freen yg terlihat seperti sangat kesakitan seperti itu

"Tapi a..apa yg harus ku lakukan? Aku tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya"

"Kau hanya perlu menggunakan tanganmu sayang"

Tangan Becky gemetar saat Freen menuntun tangannya untuk membuka boxer yg wanita ini kenakan. Becky menelan ludah dengan susah payah dan mencoba untuk tetap tenang dan menyelesaikan ini secepat mungkin

Namun baru saja Becky akan menurunkan boxer itu, tapi tangannya di cekal oleh Freen. Sontak itu membuatnya mendongak dan keningnya berkerut karna merasa bingung. Tadi Freen memintanya untuk segera melakukan tapi sekarang dia malah menahan tangan Becky

"Tidak apa Becky. Kau keluar saja, biar aku lakukan sendiri"

"Tapi.."

"Keluarlah. Kau tunggu di luar dan siapkan saja pakaianku"

"Apa phi Freen yakin bisa mandi sendiri?"

Hanya anggukan kepala yg Freen berikan sebagai jawaban. Becky pun keluar dari kamar mandi dengan perasaan bingung. Sungguh sebenarnya dia ragu untuk melakukan apa yg dimaksud tapi sekarang saat Freen memintanya untuk keluar begitu saja ada perasaan tidak senang

Becky berjalan menuju dimana koper berisi pakaian Freen itu berada. Ia menyiapkan semuanya yg akan Freen kenakan nanti dengan perasaan bersalah. Becky berfikir jika Freen mungkin marah kepadanya karna tadi wanita itu memanggil dengan namanya bukan panggilan sayang yg biasa ia gunakan

Dari dalam kamar mandi, Freen memanggil Becky untuk meminta pakaian. Becky ingin masuk tapi Freen hanya membuka sedikit pintunya jadi Becky hanya mengulurkan tangannya untuk memberikan pakaian itu

Membutuhkan sedikit waktu lebih lama untuk Freen akhirnya membuka pintu kamar mandi itu dengan lebar. Becky pun dengan telaten membantu Freen untuk berjalan kembali ke atas ranjang

"Phi Freen ingin makan sesuatu?"

"Tidak. Aku masih kenyang. Jika kau ingin makan, kau makan saja dulu tidak apa"

Ada perasaan sedih di dalam hati Becky mendengar nada bicara Freen yg tidak lembut seperti  sebelumnya. Becky melihat Freen yg duduk bersandar sembari memainkan ponselnya tanpa memperdulikan keberadaan Becky. Hal ini semakin membuat Becky yakin jika Freen memang marah padanya karna tadi Becky tidak melakukan apa yg wanita itu mau

Dari kursi di samping ranjang itu wajah Becky terlihat murung dan tertunduk sementara Freen masih fokus pada ponsel yg ada di genggamannya. Entah apa yg Freen kerjakan karna wajahnya terlihat sangat fokus menatap layar ponsel miliknya

"Phi Freen marah padaku?"

Becky akhirnya memberanikan dirinya untuk bertanya. Dan itu langsung mendapatkan atensi penuh dari Freen yg langsung menoleh ke arahnya

"Kenapa aku harus marah padamu?"

Jawaban Freen itu membuat Becky semakin menundukkan wajahnya. Becky hanya memainkan jari² karna tidak tau harus menjawab apa pertanyaan Freen itu. Becky takut jika Freen benar² marah padanya

"Jawab Becky. Kenapa aku harus marah padamu?"

"Maaf karna aku tidak melakukan apa yg phi Freen mau. Aku takut dan tidak tau harus bagaimana. Aku minta maaf"

"Hey, lihat aku"

"Aku sama sekali tidak marah. Tadi aku memintamu keluar karna aku tidak ingin memaksamu jika kamu tidak ingin"

Freen membawa Becky ke dalam pelukannya. Mengusap punggung kekasihnya ini untuk memberikan ketenangan. Freen sadar tidak seharusnya meminta Becky untuk melakukan hal itu karna mungkin belum saatnya juga

Pelukan itu terlepas di kala seorang perawat masuk untuk memberi obat sekaligus mengecek keadaan Freen sekarang.

Perawat tersebut tampak terpesona oleh wajah rupawan Freen dan itu di sadari oleh Becky. Sedari tadi saat mengecek bagaimana kondisi Freen, perawat itu terus menatap Freen dengan senyum yg di buat² untuk menggoda sementara Freen hanya menampilkan wajah dinginnya. Becky sangat terganggu dengan sikap perawat yg centil ini

"Apa calon suami saya bisa segera pulang sus?" Becky bertanya dengan tangannya yg mengalung di lengan Freen dengan manjanya. Memberikan usapan² kecil yg terasa sangat lembut

"Sebenarnya kondisi miss Freen sudah membaik tapi harus tetap dalam pantauan dokter untuk beberapa hari ke depan" Perawat itu menatap Becky dengan tatapan kesalnya sembari membereskan peralatan yg ia bawa tadi. Namun saat perawat itu menatap Freen, ia memberikan senyuman lebarnya

"Sayang kau mau sesuatu?"

Entah apa yg Becky pikirkan hingga kata manis itu keluar begitu saja dari mulutnya dan itu membuat Freen terkejut karna ini adalah pertama kalinya Becky memanggilnya dengan sebutan "sayang". Freen menatap heran ke arah Becky namun setelahnya wajahnya tampak berseri seri sementara gadis itu tersenyum manis dan masih bergelayut di lengan Freen

Perawat yg masih ada di ruangan ini tampak seperti tidak terlihat oleh keduanya. Karna setelah Becky memanggilnya dengan sebutan itu, fokus Freen hanya tertuju pada gadisnya ini

"Aku ingin tidur sambil berpelukan denganmu sayang"

































Becky cemburu mode on 😂
Lucu bgt sih pasangan ini. Malu² mau gtu deh kalian ini 🤭
Jangan lupa vote dan komen guys :)

ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang