BAB 25

907 140 19
                                    

Pagi harinya saat mereka sedang sarapan di meja makan, Becky seperti menghindari Freen. Dia tidak berani walaupun hanya sekedar menatap mata Freen. Perilaku Becky membuat ibu menatap anaknya itu dengan bingung.

Sementara itu Freen yg memang tahu kenapa Becky bersikap seperti itu hanya bisa tertawa kecil melihatnya. Bahkan dengan segala ide jahilnya, Freen mencoba untuk menggoda gadisnya ini dengan meletakkan tangan Becky di pahanya. Tangan Freen menuntun tangan Becky untuk bergerak membelai pahanya sendiri dari bawah meja

Becky mencoba menarik tangannya yg di genggam oleh Freen namun tidak berhasil. Becky yg terlihat panik dengan pergerakkan tangannya itu yg semakin naik ke pangkal paha Freen. Sedangkan orang yg dengan sejuta ide jahil ini terlihat bersikap biasa saja. Freen bersikap seolah tidak terjadi apa² dan dia dengan nikmatnya menikmati sarapannya

Freen menahan senyumannya ketika Becky berhasil melepaskan tangannya dari Freen. Gadis itu menatap Freen dengan wajah cemberutnya

"Ada apa sayang?" Freen berpura pura bodoh untuk terus menggoda Becky

"Iya nak. Ada apa denganmu? Ibu perhatikan dari tadi kau tidak seperti biasanya"

"Tidak apa² bu"

Ibu yg sudah menyelesaikan sarapannya pun segera beranjak dari meja makan meninggalkan dua orang ini.

"Kau kenapa sayang? Wajahmu terlihat sangat merah"

"Phi Freen benar² menyebalkan"

"Apa? Aku bahkan tidak melakukan apa²"

Becky yg berniat untuk bangkit dari kursinya, namun tangannya di tarik oleh Freen yg mengakibatkan gadis itu jatuh di pangkuan Freen

"Lepaskan phi Freen nanti bagaimana jika ibu melihatnya?"

"Justru bagus bukan?"

"Phi Freen lepaskan"

"Beri aku morning kiss dulu"

"Tidak mau"

"Kalau begitu bagaimana dengan morning sex?"

"Phi Freen!"

Wanita itu tertawa puas karna berhasil terus menggoda gadisnya ini. Becky memberikan pukulan² kecil di bahu Freen dengan tidak sadarnya yg membuat Freen meringis. Becky lupa jika Freen memiliki bekas luka tembak dan belum sepenuhnya sembuh

"Maaf. Apa sakit?" Becky bertanya dengan wajah paniknya karna Freen membuat ekspresi seperti sangat kesakitan

Saat Freen baru akan menjawab pertanyaan Becky tersebut, tiba² ponselnya berdering. Ada nama Nam di sana dan Freen segera menjawab panggilan itu dengan Becky yg masih ada dalam pangkuannya

Becky melihat dengan jelas perubahan ekspresi yg ada di wajah Freen. Wanita itu sekarang terlihat sangat marah dengan matanya yg gelap. Becky tidak tau apa yg mereka bicarakan kaena ia tidak bisa mendengar sedikitpun aoa yg ada di panggilan itu

"Kirim saja alamatnya"

Setelah menyimpan ponselnya kembali dalam saku. Freen buru² pamit untuk pergi. Namun sebelum pergi, Freen menyempatkan untuk menjelaskan pada Becky jika aea yg harus dia kerjakan

Sebenarnya Becky merasa ragu dan tidak yakin tentang apa yg Freen ucapkan tentang pekerjaan yg harus dilakukan. Karna terlihat sangat jelas bahwa Freen seperti menyimpan kobaran api jauh di dalam matanya dan Becky yakin ini adalah masalah yg serius. Namun walaupun begitu Becky tetap memberikan senyumnya saat Freen mencium keningnya

Freen sudah tiba di tempat dimana alamat yg Nam kirimkan padanya. Saat ia turun dari mobil, Freen langsung di sambut oleh Heng dan beberapa anak buahnya yg lain

ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang