BAB 18

1.1K 163 15
                                    

Setelah kejadian di jalan tadi, sebenarnya Becky masih merasa shock namun ia berusaha untuk menutupi itu. Dan sekarang Becky sudah ada di tempat dimana ia akan menemui temannya sekaligus bernostalgia di tempat kerjanya dulu. Becky dan ibunya pergi mengunjungi cafe tempat dirinya dulu menghabiskan waktunya setelah selesai kuliah

Anak dan ibu itu di sambut oleh Irin yg kebetulan juga sudah ada di sana karna sebelumnya Becky mengabarinya jika ingin bertemu. Irin memeluk Becky sangat erat untuk meluapkan rasa rindunya. Mereka berbincang bincang dengan santai. Untung saja cafe ini sedang tidak banyak pengunjung membuat Becky sedikit merasa lebih baik

Saat mereka sedang mengobrol, terdengar suara lonceng di pintu itu berbunyi, spontan Becky menoleh ke arah itu. Mata Becky melebar, menemukan sosok Freen sedang berjalan ke arahnya.

Tadi ia memang memberitahu Freen ingin pergi kemana tapi Becky tidak menyangka jika Freen akan menyusulnya kemari. Di benak Becky, mungkin saja bodyguardnya menghubungi Freen tentang kejadian tadi yg membuat Freen akhirnya memutuskan untuk datang menemuinya didini

"Kenapa phi Freen kemari?"

"Aku hanya ingin memastikan kau dan ibu benar² baik saja"

Irin merasa bingung dengan perbincangan mereka, sementara ibu hanya tersenyum melihat Freen yg begitu mengkhawatirkan anaknya itu.

Karna tidak ingin membuat suasana menjadi canggung, Becky pun mengenalkan Freen pada temannya itu. Bukan tidak mungkin Irin tidak mengenal siapa Freen, tapi Becky hanya ingin memperkenalkannya sebagai pasangannya

"Aku melihat kalian di tv dan ternyata benar kalian adalah pasangan. Aku tau dan mengenal bagaimana dirimu Bec, jadi aku sedih dengan berita² palsu di luar sana yg mengatakan hal buruk tentangmu"

Mereka menghabiskan waktu hampir 2jam untuk mengobrol di cafe ini. Becky juga kembali bertemu dan bertegur sapa dengan Mama Irin yg merupakan bossnya dulu.

Baik Irin maupun Mamanya sangat menyayangi Becky seperti keluarga sendiri. Dan saat tahu bahwa Freen adalah pasangan Becky sekarang membuat anak dan ibu itu menitipkan Becky pada Freen. Tentu saja tanpa diminta pun Freen akan menjaga dan menyayangi Becky dengan sepenuh hidupnya

Saat keluar dari cafe itu ponsel Freen berdering yg membuatnya harus melipir untuk menjawab panggilan tersebut. Becky dan Irin masih saja berbincang sembari menunggu Freen selesai dengan urusannya

Dari jarak yg tidak terlalu jauh dari tempat Becky berdiri, terdapat sebuah mobil berwarna putih terparkir. Tidak ada yg menyadari akan hal itu, tapi sepertinya itu adalah mobil yg membuntuti Becky tadi.

Dari kursi kemudi itu, seseorang menurunkan sedikit kaca mobilnya. Menjulurkan tangannya keluar yg ternyata memegang sebuah pistol dan mengarahkannya pada target yaitu Becky

Terdengar suara 2kali tembakan yg di lancarkan oleh orang tersebut sembari memutar stir mobilnya untuk melarikan diri. Orang² yg ada di sekitar tempat itu langsung berhamburan karna ketakutan dengan insiden tembakan ini

Namun bukan Becky yg tertembak peluru tersebut melainkan Freen. Tembakan itu mengenai bahu bagian belakangnya membuat baju yg dia kenakan menjadi basah oleh darah segar yg keluar. Tubuhnya seketika ambruk dan dengan reflek Becky langsung merengkuh tubuh Freen ke dalam pelukannya

Becky berusaha tetap berkomunikasi dengan Freen untuk menjaga kesadaran wanita yg ada di dekapannya itu.

"Phi Freen buka matamu. Tolong jangan pejamkan matamu. Lihat aku phi aku mohon bertahanlah" Tangis Becky semakin pecah saat melihat Freen mulai memejamkan matanya. Becky berusaha untuk membuat Freen kembali membuka matanya dengan menepuk pelan pipinya

Di depan ruang operasi itu Becky, Ibu, Nam, Heng juga beberapa bodyguard serta 3orang polisi berjaga sembari meminta keterangan soal insiden penembakan yg dialami Freen. Becky masih saja menangis di pelukan ibunya yg terduduk di kursi tunggu.

"Tenangkan dirimu, Ibu yakin nak Freen akan baik² saja" ucap Ibu

"Jika bukan karan untuk melindungi ku, ini semua tidak akan terjadi pada phi Freen bu"ucap Becky sesenggukan

"Jangan menyalahkan dirimu Bec. Ini semua bukan salahmu. Biarkan polisi menyelidiki masalah ini"ucap Nam

"Kami akan memberitahu jika ada perkembangan tentang pelaku penembakan tersebut. Terimakasih untuk keterangan yg nona berikan pada kami. Kami usahakan untuk segera memberi kabar"

Dua jam sudah berlalu namun belum ada tanda² tentang bagaimana kondisi Freen saat ini. Mungkin butuh waktu untuk dokter mengeluarkan 2 peluru yg bersarang di tubuh Freen. Becky terus memanjatkan doa terbaik untuk kesembuhan orang yg sudah mengisi hari²nya tersebut

"Aku akan membelikan makanan untukmu dan Ibu dulu" ucap Heng

"Terimakasih nak Heng"

"Aku tidak ingin makan apapun bu"

"Bec, jangan seperti ini. Kau harus makan agar punya tenaga. Sudah sejak tadi kau tidak berhenti menangis. Miss Freen mungkin akan memarahi kami karna tidak becus menjagamu" sahut Nam

"Nam benar. Kita mungkin akan terkena marah oleh miss Freen saat dia sudah sadar nanti" sahut Heng

Karna kejadian mengerikan yg menjadikan Freen sebagai korban, Nam dan Heng meminta semua bodyguard nya untuk lebih memperketat penjagaan, terutama untuk Becky dan ibunya. Di rumah sakit ini juga sudah ada beberapa orang yg menjaga mereka karna keadaan yg cukup rumit. Di tambah wartawan dan awak media yg menunggu di depan rumah sakit ini untuk mendapatkan berita dan keterangan dari pihak terkait tentang masalah ini, membuat suasana semakin kacau

Bahkan tadi ada wartawan yg menyamar sebagai pasien ataupun orang biasa agar bisa memasuki rumah sakit untuk meliput keadaan Becky dan Freen saat ini. Untung saja pihak keamanan dari rumah sakit dan polisi yg ada serta kecekatan anak buah Freen yg berhasil menggagalkan hal tersebut

Di sebuah apartemen elit di tengah kota, ada seseorang yg terlihat marah setelah melihat headline berita di layar tabletnya. Dan apa yg ia lihat Itu adalah berita tentang seorang Freen yg tertembak demi menyelamatkan seorang wanita yg tidak lain adalah kekasihnya

Rahang orang ini mengeras sembari melemparkan tablet itu hingga layarnya rusak parah. Kobaran api terlihat jelas di matanya dengan sorot tajam dan gelap

"Bodoh! Aku membayar mu bukan untuk menyakitinya. Percuma aku membayar mu mahal tapi kau tidak becus dengan pekerjaanmu" Maki orang tersebut pada seseorang yg ia hubungi

"Jika polisi berhasil menangkap mu, jangan pernah berani menyebut namaku" Orang ini memutuskan panggilannya secara sepihak tanpa menunggu jawaban dari orang di sebrang sana

"Sekarang apa yg harus aku lakukan?"

Dia tampak berfikir dengan mondar mandir tidak jelas. Pikirannya benar² sedang kacau. Semua bercampur menjadi satu dan tidak sesuai dengan apa yg ia harapkan

Semua rencana yg dia susun sejak awal malah melenceng dari perkiraannya. Walaupun rencana awalnya gagal, orang ini tampak sudah mempersiapkan planning cadangan. Apapun yg menjadi tujuannya harus tercapai meskipun harus menghalalkan segala cara serta menyingkirkan apapun yg akan menghalanginya

"Aku tidak akan membiarkan diriku terlibat dengan masalah ini. Dan jika aku tidak bisa memilikinya, maka tidak akan ada yg bisa memiliki Freen juga"






























Hallooo guys gimana hari kalian hari ini? Is it good or bad? Semoga everything is good yaaa
Yuk jangan lupa vote dan tinggalkan komen kalian ya disini guys :)

ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang