"Lepaskan aku, sakit lepaskan"
"Diam dan masuk mobil"
Wanita itu di paksa untuk masuk ke dalam mobil. Dan dengan penuh emosi, orang yg bersamanya ini melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh
Sungguh kepala orang yg mengemudi ini terasa sangat mendidih. Apa yg ia lihat tadi masih terus terbayang olehnya. Bayangan seorang pria yg menyentuh bagian yg seharusnya tidak ia pegang dari wanita yg saat ini tengah duduk di kursi penumpangnya
"Apa yg kau lakukan? Kau membuat aku kehilangan pelanggan di hari pertamaku bekerja!" ucap wanita itu dengan berderai air mata
"Kau sudah tidak waras atau apa? Kenapa melakukan hal bodoh itu"
"Apa urusannya denganmu. Ini hidupku kau tidak tau apa yg aku alami sampai aku harus terpaksa melakukan pekerjaan ini. Kau tid-"
"Kau bodoh! Jika kau butuh uang, tidak perlu menjual tubuhmu pada orang lain"
Perdebatan antara dua wanita ini terus berlanjut. Tidak ada dari mereka yg mau mengalah. Hingga akhirnya salah satu dari mereka tidak mengucapkan apapun lagi. Karna jika di teruskan, mungkin dirinya akan kehilangan akal
"Ini bukan jalan ke rumahku. Mau kemana kau bawa aku pergi?"
Tidak ada jawaban. Wanita yg sedang fokus menyetir ini tidak mengatakan apapun sebagai jawaban. Sedangkan wanita yg ada di kursi penumpang ini semakin panik. Ia takut jika orang ini akan menculiknya atau bahkan mencelakainya
"Turunkan aku. Aku mau pulang! Berhenti aku mohon!"
Mobil itu terus melaju dengan kecepatan tinggi. Untung saja jalanan malam ini cukup sepi jadi memudahkannya untuk melenggok lenggokan mobilnya
Wanita itu terus berteriak, memohon dan memaki wanita yg tengah mengemudi ini. Ia berusaha untuk membuka pintu mobil itu tapi tidak bisa
Tangannya meraih stir kemudi hingga membuat mobil itu sedikit kehilangan kendalinya
"Apa yg kau lakukan? Kau bisa membuat kita celaka!" Bentak wanita di kemudi itu
"Hentikan mobilnya. Aku mau pulang. Tolong aku mohon hentikan!"
Keduanya terus berperang dengan stir mobil itu. Sampai kesabaran dari wanita ini habis akhirnya, tangannya ia gunakan untuk memukul tengkuk wanita yg histeris ini hingga akhirnya dia pingsan
"Lebih bagus diam begini. Kau terlalu cerewet nona" ucapnya sembari membenarkan posisi wanita ini di kursi sebelahnya
Di mansion mewah itu, Freen menggendong Becky yg masih tidak sadarkan diri. Seluruh anak buah yg melihat kedatangan Freen menundukkan kepalanya. Mereka juga seperti tidak asing dengan wanita yg ada di gendongan Freen itu
Menaiki anak tangga sembari masih menggendong Becky, Freen menuju kamarnya. Membaringkan tubuh Becky ke ranjang super besarnya, merapikan surai rambut Becky yg berantakan yg menutupi tubuh itu dengan selimut. Cuaca malam ini sangat dingin
Dipandanginya wajah wanita yg sedang tengah terlelap itu. Tangannya membelai pipi chuby itu dengan penuh kelembutan. Dipandanginya tubuh wanita yg ada di atas ranjang itu dengan intens
"Kau tidak seharusnya melakukan pekerjaan itu. Kau hanya milikku dan tidak ada yg boleh menyentuhmu selain aku" ucapnya dengan lirih namun tatapannya sangat tegas
Freen beranjak dari duduknya. Ia membuka kancing kemejanya dan hanya menyisakan sport bra yg menutupi bagian atas tubuhnya
Ia segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Pekerjaan hari ini benar² membuatnya sangat gerah jadi Freen memutuskan untuk berendam sejenak
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTER
Fiksi PenggemarHidup di lingkungan kekerasan dan pembunuhan sedari kecil membuat seorang Freen Olivia Anderson tumbuh menjadi pribadi yg kejam dan tanpa ampun. Hingga dia akhirnya tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis yg langsung mencuri perhatiannya.