BAB 22

1.3K 159 9
                                    

Empat hari Freen di rawat di rumah sakit dan hari ini dia sudah diijinkan untuk pulang ke rumah. Becky dan yg lain sedang berkemas mempersiapkan kepulangan Freen. Tapi sebelum pulang, Freen yg harus menunggu dokter dulu untuk pengecekan

Kondisinya juga sudah jauh lebih bugar dari sebelumnya. Walaupun tangan kanannya masih sedikit kaku tapi itu bukan masalah besar. Karna memang Becky selalu siaga untuk membantu dan merawat Freen dengan sepenuh hati. Bahkan Becky juga tidak membiarkan Freen melakukan hal kecil sendiri. Jika Becky bisa melakukan maka akan ia lakukan untuk Freen

Dokter yg ditunggu akhirnya datang untuk mengecek kondisi Freen sebelum pulang. Juga ada perawat yg menurut Becky sangat centil pada Freen

Sedari perawat itu masuk ruangan, tatapan tajam Becky tidak lepas darinya. Namun perawat itu seperti tidak menganggap keberadaan Becky disini. Dia terus memberikan senyuman terbaiknya saat membantu dokter memeriksa tubuh Freen

"Apa kau merasa ada hawa mengerikan disini?" Heng berbisik sangat lirih tepat di samping Nam

"Kau benar. Tiba² suhu di ruangan ini sangat dingin dan mencekam" ucap Nam

"Jangan melakukan banyak aktivitas dulu dan tetap harus kontrol untuk selalu memantau perkembangannya" ucap dokter

"Terimakasih dok"

"Semoga anda lekas membaik miss Freen" perawat itu mengucapkan kalimat itu dengan nada yg di buat² dan hal itu semakin membuat Becky menatapnya dengan tatapan tajam

"Sepertinya aku tau kenapa suasana di ruangan ini jadi mengerikan" ucap Heng kembali berbisik

"Dasar perawat ganjen. Dia belum tau berurusan dengan siapa. Lihatlah tatapan Becky, terlihat seperti ingin membunuh" ucap Nam

"Kenapa kalian dari tadi ku perhatikan bisik² terus? Ada apa?" Freen akhirnya membuka suaranya

"Lihatlah istrimu miss. Sepertinya dia ingin menerkam seseorang"

Freen menolehkan kepalanya untuk menatap Becky. Dan benar saja, wajah Becky sangat merah dengan tatapan tajam penuh kobaran api. Ia meraih tangan gadisnya itu, memberikan sentuhan lembut yg membuat Becky sedikit mereda

"Apa kau masih saja cemburu pada perawat itu sayang?" Freen terkekeh saat dia menggoda Becky dan melihat bagaimana ekspresi itu terlihat sangat lucu untuknya

"Tidak! Siapa yg cemburu" ucap Becky berusaha untuk mengalihkan pandangannya dari Freen

"Baiklah baiklah tidak ada yg cemburu disini. Jadi sekarang mari kita pulang. Mungkin ibu juga sudah menunggu"

Rombongan Freen keluar dari rumah sakit di jaga ketat oleh para bodyguardnya. Mereka keluar pun juga menggunakan jalur khusus karna di luar rumah sakit ini masih banyak wartawan yg berkumpul untuk mengambil berita tentang FreenBecky

Untung saja Nam dan Heng sudah mempersiapkan kepulangan Freen dengan hati² dan tidak ada pihak luar yg mengetahuinya. Mengingat para wartawan itu masih selalu memburu berita tentang kondisi Freen saat ini jadi pengamanan yg di lakukan juga harus sebaik mungkin. Kejadian yg mengakibatkan Freen tertembak pun juga di jadikan pelajaran untuk para bodyguard selalu siap siaga menjaga keselamatan anggota keluarga FreenBecky

Setibanya rombongan ini di rumah, Freen Becky keluar dari mobil yg sudah ditunggu oleh ibu di depan pintu. Pelukan hangat ibu berikan untuk Freen cukup lama hingga ibu beralih untuk memeluk anak perempuannya

"Kita makan bersama dulu ya setelah itu nak Freen bisa istirahat" ucap Ibu

"Baik bu. Tapi Freen harus ke kantor untuk mengecek pekerjaan" jawab Freen

"Apa? Tidak tidak. Phi Freen tidak boleh ke kantor. Kau bahkan baru saja diijinkan pulang jadi harus banyak² istirahat" ucap Becky yg khawatir karna Freen sangat keras kepala ingin langsung bekerja

"Benar miss. Lebih baik anda istirahat saja di rumah. Urusan kantor biar aku dan Nam yg tangani. Kami akan kirimkan dokumennya nanti jika ada yg perlu kau tanda tangani"

Tidak ingin membuat semua orang khawatir terutama Becky, Freen memutuskan untuk menurut saja untuk istirahat di rumah. Bukan hal buruk juga jika dirinya di rumah, jadi Freen bisa banyak menikmati waktu berdua dengan gadisnya

Di kamarnya, lewat jendela besar ini Freen berdiri menatap halaman belakang rumahnya. Satu tangannya ia masukan ke dalam saku celana. Entah apa yg sedang ia pikirkan hingga dia tidak menyadari jika Becky berjalan ke arahnya

Senyumnya merekah ketika Freen menoleh ke samping dan menemukan Becky berdiri di sana. Gadisnya itu membawakan segelas air dan beberapa butir obat untuk diminum. Becky meletakkan gelas itu di atas meja setelah Freen meminum semua obatnya

"Kenapa phi Freen berdiri dan menatap luar seperti ini? Apa ada yg mengganggu pikiranmu?"

"Tidak ada. Hanya ingin menikmatinya saja"

"Phi Freen harus banyak istirahat"

"Ngomong², dari pada memanggil phi Freen bisakah kau memanggilku seperti yg kau lakukan kemarin?"

Becky tentu tau apa yg dimaksud oleh Freen. Itu membuatnya malu dan memalingkan wajahnya agar Freen tidak melihat wajahnya yg mulai memerah

Namun bukan Freen namanya jika diam saja. Wanita ini malah terus menggoda Becky untuk memanggilnya seperti saat Becky memanggilnya di rumah sakit waktu itu.

Tapi tetap saja gadisnya itu tidak bisa mengatakan kata itu begitu saja karna yg ia lakukan saat di rumah sakit itu hanya karna Becky ingin menunjukkan pada perawat ganjen bahwa Freen adalah miliknya

"Panggil aku dengan sayang"

"Lebih baik phi Freen istirahat. Aku akan membantu ibu di bawah"

Baru saja Becky akan berbalik namun Freen menariknya hingga akhirnya tubuh mungil itu masuk ke dalam pelukan Freen. Tangan wanita itu mengunci segala pergerakan gadisnya ini

"Apa sangat susah memanggilku dengan kata itu hm?" Suara Freen terdengar berat dan itu berhasil membuat Becky bersusah payah menelan ludahnya

"Berikan aku ciuman kalau begitu" Freen memajukan sedikit wajahnya ke wajah Becky namun orang yg diminta untuk menciumnya ini sama sekali tidak memberikan pergerakan

"Baiklah tapi lepaskan dulu. Aku tidak bisa bernafas phi Freen"

Mau tidak mau Freen akhirnya melepaskan pelukan erat itu tadi. Becky pun juga bisa bernafas dengan leluasa sekarang.

Namun hal tidak terduga benar² membuat Freen terkejut kala Becky langsung melumat bibirnya dengan tangan gadis itu mengalung di lehernya. Becky sedikit berjinjit karna memang postur tubuh Freen yg lebih tinggi darinya. Reflek Freen pun memeluk pinggang ramping milik gadisnya ini

Freen memberi isyarat agar Becky naik ke gendongannya maka dari itu Becky melingkarkan kedua kakinya di pinggang Freen. Wanita itu menahan tubuh mungil itu agar tidak terjatuh sembari berjalan menuju tempat tidur

Dengan perlahan Freen meletakkan tubuh Becky di atas ranjang tanpa melepaskan ciuman mereka. Memposisikan posisi yg nyaman untuk mereka dan Freen berada di atas tubuh Becky

Bibir mereka terus beradu hingga kini Freen mulai menjelajahi seluruh wajah Becky. Mengabsen setiap inci wajah milik gadisnya ini dari pipi, rahang dan sekarang bibir itu berada di leher jenjang Becky. Memberikan gigitan kecil yg membuat Becky melenguh atas perbuatan Freen

"Eunghhh"

Lidah Freen yg hangat bertemu langsung dengan permukaan kulit Becky membuat gadis ini merasakan sensasi yg belum pernah ia rasakan. Menikmati setiap pergerakan yg Freen lakukan padanya. Tangannya pun menekan dan meremas rambut milik Freen untuk menyalurkan semua rasa nikmat yg sedang ia rasakan sekarang

"Sayanghh"






























Bisa²nya baru keluar rumah sakit bukannya banyakin istirahat malah kek gitu ya kamu Freen dasar 🤭
Jangan lupa komen dan vote guys :)

ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang