BAB 10

1.2K 159 8
                                    

"Terimakasih nona Freen. Becky sudah bercerita jika ibu bisa operasi karna bantuan dari nona Freen. Sekali lagi terimakasih" ucap ibu Becky sembari menggenggam tangan Freen untuk mengucapkan rada terimakasihnya

"Tidak perlu berterimakasih. Saya hanya menjalankan kewajiban saya untuk membantu sesama"

Suasana di ruang inap mewah itu menjadi sedikit haru karna ibu Becky terus saja mengucapkan terimakasih pada Freen sembari berderai air mata

Becky sebagai anak hanya bisa memeluk ibunya. Kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya dan sekarang bahkan ibu sudah bisa duduk namun masih harus bersandar di kepala ranjang

"Sebenarnya saya ingin mengatakan sesuatu. Entah ini saat yg tepat atau tidak. Tapi sebenarnya saya sangat menyukai anak ibu, Becky"

Pernyataan yg Freen ucapkan barusan sungguh membuat kaget orang² yg ada di dalam ruangan ini. Lebih tepatnya Becky dan ibunya cukup terkejut, namun tidak seperti Nam dan Heng yg terlihat biasa saja.

"Miss Freen" Becky berucap dengan tatapan yg tajam. Ia tidak menyangka jika Freen akan mengatakan hal seperti ini di saat ibunya baru sadar

"Sebenarnya untuk urusan itu, ibu menyerahkan semua pada Becky. Jika dia setuju pasti ibu juga setuju. Lagi pula ibu tau jika nona Freen adalah orang yg baik" ucapan Ibu membuat Becky semakin tidak tau harus mengatakan apa

"Baiklah, mungkin Becky juga membutuhkan waktu untuk berfikir. Tidak masalah"

Di dalam hati Freen sebenarnya sangat kesal. Dia berusaha mengatakan ini tapi sepertinya memang ini bukan waktu yg tepat dan ia tidak mendapat jawaban sesuai yg diinginkan. Lagipula, tidak pernah ada yg berani menolak apa yg Freen katakan. Namun ternyata lagi lagi Becky adalah orang pertama yg melakukan akan hal itu

Tidak ingin memperlihatkan amarahnya di depan ibu Becky, akhirnya Freen memutuskan untuk pamit meninggalkan ruangan itu

"Ibu lihat nona Freen adalah orang yg baik nak. Dia juga sudah banyak membantu kita"

"Ibu tidak tau saja bagaimana sifat wanita menyebalkan itu" Becky berucap dalam hati

"Tapi ibu kan tau aku tidak menyukainya. Aku mengenalnya juga belum lama. Aku tau dia sudah membantu kita maka dari itu Becky bekerja dengannya untuk membalas budi. Itu saja bu"

"Ibu tau nak. Setidaknya cobalah kau memberi kesempatan untuk dekat dengannya. Ibu melakukan ini bukan karna nona Freen sudah membantu kita, tapi ibu juga ingin melihatmu segera punya keluarga. Kau sudah terlalu lama bekerja keras untuk menghidupi kita jadi sudah saatnya kau mencari pasangan nak"

"Apa yg ibu katakan? Aku tidak mungkin menikah dengannya"

Tidak ada pembicaraan lagi antara ibu dan anak ini. Helaan nafas pasrah ibu yg tidak ingin terlalu memaksakan Becky untuk menjalin hubungan dengan Freen. Bagaimanapun nanti yg menjalani adalah Becky jadi ibu memasrahkan semua keputusan pada anaknya ini

Di ruang kerja yg ada di rumah mewahnya, Freen tampak termenung. Bagaimana bisa seorang gadis yg baru saja ia temui bisa langsung mengambil alih seluruh pikirannya. Sekarang yg ada di otak Freen hanya Becky Becky dan Becky

Sepulangnya dari rumah sakit tadi sebenarnya Freen berniat untuk menyibukkan dirinya dengan berbagai dokumen yg harus di kerjakan. Tapi sepertinya hati dan pikirannya tidak mendukungnya akan hal itu

Ah sial

Freen memutuskan untuk mandi dan menyegarkan pikirannya. Di bawah pancuran shower dengan tubuh telanjangnya yg sangat sempurna, bayangan wajah Becky kembali muncul membuat sesuatu di bawah sana juga mulai bereaksi. Benda itu kini sudah tegak berdiri dan sangat keras.

ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang