Bab 14. Lingkaran Api di Tengah Hutan

104 43 18
                                    

Cakrawala di tengah hutan tampak lebih indah dari balik pepohonan di atas sana, menembus kegelapan hutan oleh pantulan cahaya senja yang siap tergantikan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cakrawala di tengah hutan tampak lebih indah dari balik pepohonan di atas sana, menembus kegelapan hutan oleh pantulan cahaya senja yang siap tergantikan malam.

Setelah selesai memasang tenda, beberapa tentara menyalakan api kecil menggunakan tumpukan kayu yang disusun membentuk piramida setinggi lima puluh sampai enam puluh lima centimeter, sekitar empat meter dari depan tenda induk.

Sementara enam tentara lainnya baru saja kembali ke kamp setelah membersihkan diri di sungai yang berada pada jarak enam ratus meter ke arah barat kamp, dengan membawa beberapa persediaan air di dalam jirigen.

Lantas dijemurnya beberapa pakaian di dekat api pada gantungan yang terbuat dari batang kayu kecil. Setelah seharian berjaga, enam dari pihak Elang Merah mempersiapkan menu makan malam.

Diambilnya beras dari dalam karung dan di cuci menggunakan air di dalam jirigen selama kurang tiga menit secara berulang, dan dimasak ke atas api unggun kecil dengan mengaitkan kedua telinga panci pada besi yang menjadi tempat untuk menggantung.

Dan beberapa tentara lainnya memotong sayur pakis dengan ukuran tiga centimeter menggunakan belati berbentuk ramping, dan meremas daun ubi yang tumbuh liar di disekitar kamp.

Beberapa bulan terakhir, Elang Merah hanya mengonsumsi nasi putih dan sayur sebagai sumber kekuatan. Dan tak sekali memanggang daging ular yang tak sengaja mereka temui saat bertugas.

Beras yang mereka masak mengeluarkan asap kecil dari balik penutup panci yang mulai berterbangan di antara kegelapan malam, mencipta aroma yang sedikit wangi pada alat pernapasan.

Selang beberapa waktu, makanan yang mereka masak telah matang dan memanggil semua rekan-rekannya yang berada tak jauh dari dapur seraya menaikkan panci ke atas api untuk memasak air.

"Kapten, ayo kita makan malam!" ajak salah seorang tentara dari Pasukan Elang Merah kepada Kapten Giskara yang sedang membersihkan moncong pada senapannya.

"Iya, saya akan segera ke sana. Panggil Kapten Yoda dan yang lainnya juga!" ujar Kapten Giskara menyimpan senjata miliknya dan segera menuju ke dapur.

"Siap, Kapten!" Lantas dia bergerak menuju ke arah Kapten Yoda bersama Serigala II di depan tenda yang terlihat sibuk dengan beberapa peralatan survival.

"Makan malam sudah siap, ayo kita makan! Kapten Giskara sedang menunggu!"

Kapten Yoda dan yang lainnya berbalik, "Ah, iya kami akan ke sana! Ayo, Serigala!' timpal Kapten Yoda. "Jangan lupa untuk membawa bekal kalian!"

"Baik, Kapten!" jawab pasukannya masuk ke dalam tenda untuk mengambil rantang berisi makanan.

Sejak keberangkatan mereka pagi ini, Serigala II belum menyentuh rantang itu apalagi memakan makanan yang di telah disiapkan oleh Shad. Saat siang, mereka memilih untuk berjaga dan membangun benteng pertahanan, dan menunggu waktu malam untuk mengisi kekosongan pada perut mereka.

BLACK UMBRELLA 2 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang