Bab 39. Tragedi Baku Tembak

18 9 14
                                    

Sinar sang surya kini berada pada puncak kejayaan, saat sumber penerangan terbesar semesta berada tepat pada pukul 12:00 WITA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar sang surya kini berada pada puncak kejayaan, saat sumber penerangan terbesar semesta berada tepat pada pukul 12:00 WITA. Menyengat seluruh tubuh pasukan berlapis seragam tempur lengkap yang sedang berduel bersama dengan seluruh anggota PITA tersisa.

Panasnya sinar mentari menjadi saksi perjuangan dari para tentara yang sudah mengorbankan jiwa dan raga untuk membebaskan hutan Poso dari para terorisme---dari orang-orang anti nasionalisme---selama kurang dari empat puluh bulan.

Peperangan besar terjadi, menukar amunisi dengan peluru ke area lawan untuk mencetak skor kematian terbanyak, hingga salah satu dari kedua belah pihak mati tak tersisa. Tampaknya, hari ini akan menjadi hari penghabisan di antara keduanya.

Kematian sosok tentara termuda dari pihak Serigala---Akrawala---juga atas kematian ke empat anggota lainnya membuat Pasukan Serigala bergerak menjadi satu tim tanpa berpecah lagi menjadi Serigala I dan Serigala II. Kini mereka adalah Pasukan Serigala yang terkenal kuat, gesit, dan mematikan dibawah kepemimpinan Kapten senior Tentara Angkatan Darat---Kapten Yoda.

Dilepaskannya satu peluru dari lubang senapan, Kapten Yoda memberi pertanda bahwa peperangan akhir telah dimulai. Seluruh pasukan dari kedua belah pihak segera berlindung ke tempat yang dapat dijadikan sebagai benteng pertahanan.

Pergerakan Pasukan Serigala benar-benar mengagumkan, sangat lincah ketika berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dan menembak tanpa ampun. Bahkan, panas mentari pun tak dapat menghentikan langkah mereka.

Ketika tembak menembak terjadi, Barkah kehabisan amunisi dan harus segera mengisinya kembali. "Kapten, saya kehabisan amunisi," kata Barkah ketika bergerak bersama Kapten Yoda.

Dengan sigap, Kapten Yoda melepaskan tas multifungsi pada punggung dan memberikannya kepada Barkah. "Saya memiliki banyak di dalam tas. Ambil secukupnya!" ujar Kapten Yoda memfokuskan diri pada serangan teroris.

"Baik, Kapten!" Bergerak cepat, Barkah membuka resleting tas besar sang kapten dan mengambil amunisi secukupnya---mengisi pada senapan dan menyimpan beberapa pada saku sebagai bahan persiapan. Dan kembali menutupnya. "Saya sudah mengisi!" Seraya menempatkan diri dan membantu Kapten Yoda untuk menarget sosok paling berpengaruh di depan sana, Argos.

Dorrr. Peluru berdiameter dua centimeter itu mendarat tepat di lengan Argos, saat dia menerima serangan dari berbagai sisi.

"Akhh, sial!" Argos menggerutu. "Hancurkan mereka semua!" Memerintahkan seluruh anggotanya untuk menyerang tanpa ampun.

"Baik, Bos!" Dorrr. Dorrr. Suara tembakan kembali bergemuruh di rimba raya ini.

Tanpa tentara sadari, dua orang teroris naik ke atas menara pengawas dan menembak dengan pantas. Mendapatkan tempat yang sempurna untuk menarget musuh dari atas sana. Mengenai paha atas Kapten Yoda saat dia memusatkan perhatian pada pimpinan PITA.

BLACK UMBRELLA 2 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang