Bab 9. Mengunjungi Makam Angkasa

108 49 23
                                    

Tiba di tujuan, Shad memarkirkan mobilnya di depan gerbang pemakaman dan masuk ke dalam bersama Kapten Yoda, dengan membawa beberapa botol air dan keranjang rotan penuh bunga berjenis kembang kertas berwarna merah muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba di tujuan, Shad memarkirkan mobilnya di depan gerbang pemakaman dan masuk ke dalam bersama Kapten Yoda, dengan membawa beberapa botol air dan keranjang rotan penuh bunga berjenis kembang kertas berwarna merah muda.

Keduanya berjalan ditengah-tengah kubur para pahlawan yang telah gugur menjalankan tugas sembari menyalakan lampu dari lentera kecil yang mereka bawa.

Meskipun gelap, tetapi kabut asap dan syham tak menyudutkan mereka untuk berkunjung ditengah malam. Dengan langkah santun bibir mereka bergerak mengucap salam, menyapa dan menghormati para leluhur mereka agar diberi ketenangan yang nyaman saat berkunjung di rumah mereka.

Melewati beberapa kuburan yang terjejer dengan beraturan, juga beberapa pohon besar yang didominasi oleh batang dan ranting tak berdaun, Shad dan Kapten Yoda tiba di depan kubur Angkasa.

Kedua netra Shad menatap lurus ke depan, melihat kubur Angkasa yang tak pernah lagi dia kunjungi sejak tujuh yang lalu---membuat tubuhnya bergetar hebat tatkala angin malam berembus dengan kuat.

Lentera kecil yang Shad bawa di tangan kanan, dia letakkan di samping mesa Angkasa. Kemudian memeluk dirinya sendiri dan bergumam kedinginan, Dingin."

Sebelum Kapten Yoda mengatakan maksud dan tujuannya untuk mengajak Shad di tengah kubur seperti ini, pemuda berusia dua puluh tiga tahun itu terlebih dahulu memainkan perannya bersama kubur Angkasa.

Dia duduk dengan sopan dan mulai bermonolog, "Pak Angkasa, lihat siapa yang datang! Ini Shad! Apa Pak Angkasa masih mengingat Shad? Maafkan Shad karena baru kembali ke tempat ini dan menemui Pak Angkasa," kata Shad menyapu pelan mesa di atas sana sembari menjauhkannya dari debu yang menempel.

"Pak Angkasa, lihat Shad sekarang! Shad sudah bahagia seperti yang Pak Angkasa harapkan. Shad tidak sendiri lagi sekarang, Shad sudah punya tempat tinggal, bahkan seorang ayah ... o iya, Shad datang bersama Kapten yang Shad maksud sebagai ayah. Kapten menjadi ayah Shad sekarang, dan Pak Angkasa tak perlu mengkhawatirkan Shad lagi karena ayah menjaga Shad dengan baik," tambahnya.

Untuk sesaat, Kapten Yoda membiarkan Shad memainkan perannya seorang diri, karena dia tahu Shad akan melakukannya atas kerinduan dan ingatan tak terlupakan di masa lampau.

"Pak Angkasa tidak kesepian 'kan? Maafkan Shad karena tak pernah lagi menemui Pak Angkasa, tetapi setelah ini Shad berjanji untuk sering kembali ke sini untuk menjaga rumah Pak Angkasa ... ada banyak rumput di atas rumah Pak Angkasa, Shad akan membersihkannya agar Pak Angkasa merasa nyaman," monolog Shad sembari mencabuti rerumputan kering yang tumbuh di atas makam.

Tanah pada kubur terlihat kering dan berantakan, retak dan berhamburan meski ditumbuhi beberapa rerumputan. Tak heran, karena hujan jarang turun di pemakaman.

Setelah tanah kubur di atas sana bersih dari rumput, Shad meminta botol air dan keranjang penuh bunga untuk dia berikan kepada mendiang Angkasa, "Ayah, berikan Shad air dan bunga itu!" pinta Shad sembari berbalik ke arah ayahnya yang berdiri dibelakang, kapten tampak memiliki beban pemikiran yang berat.

BLACK UMBRELLA 2 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang