Tiba di markas Serigala, mereka menjumpai Shad sedang mempersiapkan makanan dan minuman untuk mereka. Pemuda berusia dua puluh tiga tahun itu terdengar akrab dengan sapaannya. "Pejuang-pejuang kita sudah tiba."
"Selamat siang, Shad!" ucap Akrawala ketika masuk ke dalam sana bersama rekan-rekannya.
"Selamat siang, Pak Wala. Ayo duduk, Shad sudah menyiapkan makanan yang enak untuk kita semua!" ujar Shad mempersilahkan sembari mempersiapkan meja.
Ikan bakar di atas meja terlihat mengunggah selera bersama sambal merah merona di atasnya. Dengan sedikit percikan jeruk nipis dan daun kemangi, melengkapi kenikmatannya. Sedang sayur kangkung yang di tumisnya bersama ikan-ikan kecil tercium dengan kuat.
Tak mau kalah dengan menu lainnya, ikan asap yang sebelumnya Shad bawa dari rumah Kapten Yoda menjadi ikonik pada masakan Shad kali ini. Ikan kering sepanjang lima belas centimeter itu tercampur rempah-rempah khas yang membuatnya sempurna dengan beberapa irisan tomat dan timun.
Serta beberapa telur rebus bertabur bawang goreng merah dan kerupuk berjala sebagai pelengkapnya.
Akrawala mulai memainkan hidung itu dan mencium aroma makanan dihadapannya, "Wah, sepertinya enak."
"Tentu saja, Pak Wala. Saya banyak belajar dari Ayah, haha," jawab Shad tertawa kecil.
"Ah Shad, saya belum setua itu. Panggilan bapak terdengar terlalu tua untuk saya, haha," seloroh Akrawala pada panggilan yang mengganjal di kedua telinga.
"Kenapa tidak, Wala? Sebentar lagi kamu akan menjadi bapak untuk anak-anak mu nanti," sahut Merius menggodanya.
"Saya belum siap menjadi bapak, lagipula saya belum menemukan ibunya," kata Akrawala tak mau kalah.
"Saya akan mencarikannya untukmu."
"Haha, Merius, carikan untuk dirimu sendiri sebelum mencarikannya untuk saya," timpal Akrawala membuat tentara lainnya tertawa.
"Saya setuju dengan Pak Wala. Iya 'kan, Pak Merius?" tanya Shad turut menggodanya.
"Wala, Shad, Sudah!" Merius menghentikan candaan mereka.
"Haha, saya hanya bercanda Pak Merius. Ayo makan, nanti makanannya dingin," kata Shad yang kemudian melihat ke sekelilingnya. "Dimana Kapten?"
"Kapten tidak ikut dengan kami. Sepertinya, Kapten memiliki urusan lain," jawab Merius.
"Seperti apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK UMBRELLA 2 [TERBIT]
Mystery / Thriller[SUDAH TERBIT] Lagi dan lagi, hujan turun menerpa bumi. Menangis ketakutan tatkala mendengar amarah semesta, dan merengek meradang seperti anak kecil yang kehilangan kasih sayang. Tanpa sadar, bumi yang tenang kembali mencekam, bergemuruh memburu me...