Minggu pagi, sekitar pukul 10:00 WIB, kedua pemuda yang tengah mencari keberadaan ayah dan ibu Shad sudah berada di gerbang utama Pelabuhan Ulee Lheue bersama gadis cantik yang akan membantu mereka, Arina.
Diparkirnya mobil sedan berwarna hitam itu---mobil sewaan---ke parkiran utama pelabuhan dan turun dari dalam. Dengan stelan pakaian khas yang mereka gunakan, seperti seorang turis mancanegara yang sedang berkeliling di sekitar pelabuhan.
Kacamata hitam begitu setia menempel pada mata mereka untuk melindungi dari pantulan sinar matahari dan juga topi melekat pada kepala mereka. Sedikit berbeda dengan Arina yang menggunakan topi pantai, bak akan bersenang-senang di tempat itu.
Sementara kedua pemuda itu menggunakan kemeja gelap yang sedikit terbuka di bagian dada tanpa menggunakan kaos dalaman. Menambah aura mereka dan kesan kesempurnaan yang dipadukan dengan celana chino berwarna hitam dan sepatu kulit.
"Dari sini, kita akan berpencar untuk mempercepat pencarian. Jika terjadi sesuatu atau apapun, tolong beri kabar," ujar Arina sembari menggenggam ponsel di tangan.
"Karena informasi yang kita punya sangat minim, jadi gali informasi apapun yang bisa kita dapatkan!" lanjut Arina.
"Oke, Arina! Saya akan pergi ke sekitar area kapal cepat dan Shad ke area kapal lambat, sementara kamu bisa pergi ke terminal utama!" seru Merius mengatur tempat pencarian.
"Oke, Pak Merius. Kalau begitu, saya akan pergi ke terminal utama," ucapnya dan segera pergi.
"Hati-hati, Arina! Saya juga akan pergi." kata Shad mulai melangkahkan kakinya.
☔☔☔
Terminal utama---terminal penumpang---Arina mulai mendekat ke arah setiap petugas yang berada di sana dan menceritakan ciri-ciri kedua orang tua Shad dengan informasi seadanya.
"Permisi, Kak," ucap Arina dengan ramah.
"Iya, Kak? Ada yang bisa kami bantu?" jawab petugas tak kalah ramah dalam memberi sambutan.
"Iya, Kak. Jadi begini, saya sedang mencari kedua orang tua teman saya yang sudah menghilang sejak tiga belas tahun lalu, kami perkirakan keduanya bekerja di pelabuhan ini. Umur mereka sekitar empat puluh sampai empat puluh lima tahun ke atas. Ee, apa Kakak pernah melihat orang-orang itu?" tanya Arina sembari menggigit sedikit bibirnya, tetpi tak tampak. Karena dia tahu, informasi itu lebih dari tidak cukup untuk mendapatkan jawaban.
"Ada banyak orang dengan umur itu di sini. Apa mungkin ada infomasi lainnya tentang mereka?" tanya balik petugas.
Arina menggeleng kecil. "Tidak ada, Kak. Hanya informasi itu yang saya punya," jawab Arina.
"... mohon maaf, Kak sepertinya kami belum bisa membantu."
"Oh, seperti itu ya, Kak. Kalau begitu terima kasih, ya," ucap Arina pergi dengan meninggalkan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK UMBRELLA 2 [TERBIT]
Mystery / Thriller[SUDAH TERBIT] Lagi dan lagi, hujan turun menerpa bumi. Menangis ketakutan tatkala mendengar amarah semesta, dan merengek meradang seperti anak kecil yang kehilangan kasih sayang. Tanpa sadar, bumi yang tenang kembali mencekam, bergemuruh memburu me...