Bab 40. Kabar Kematian Kapten Yoda

17 8 9
                                    

Lepas beberapa hari, kedua pemuda itu masih setia dengan misi pencarian mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lepas beberapa hari, kedua pemuda itu masih setia dengan misi pencarian mereka. Menelusuri satu kota besar untuk ke sekian kalinya.

Di pilihnya Pasar Induk Lambaro sebagai tempat pencarian kali ini---salah satu pasar terbesar di Banda Aceh---setelah sebelumnya mengunjungi banyak pasar-pasar lain---tempat dimana mereka dapat menemukan banyak orang, dari segala usia dan gender. Pasar tradisional dengan mayoritas pengunjung adalah ibu-ibu berkebutuhan rumah tangga atau bahkan seorang suami yang tak lain untuk menemani istrinya berbelanja.

Mengitari pasar seluas kurang dari 3,4 hektare di antara ribuan kepala dan barang-barang dagangan yang tersebar di beberapa los selama berjam-jam, mengeceknya secara berulang dan bertanya sana sini pada orang-orang yang baru saja mereka temui.

Namun, Tuhan belum menakdirkan pertemuan antara mereka, Shad dan kedua orang tuanya. Dan sekali lagi, semua orang hanya menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan seraya melambaikan tangan, bukan untuk mengucap perpisahan ataupun selamat jalan, melainkan memberi jawaban tanpa suara, hanya dengan isyarat kecil yang memberi pertanda bahwa orang-orang tidak melihat--tidak mengetahui keberadaan malaikat kecil Shad.

Ketika kaki itu lelah untuk melangkah dan merasakan haus pada tenggorokan---keduanya berhenti sejenak di depan toko kecil untuk membeli dua botol minuman dan membanjiri tenggorokan kering itu---meminumnya.

Rasanya, air berwarna cokelat manis itu, teh, membuat tumpukan cairan pada kantung kemih Shad berkelahi mencari ruang kosong yang telah penuh---memilih untuk pergi ke kamar kecil.

"Pak Merius, saya akan ke kamar kecil sebentar," ucap Shad sembari memberi pertanda pada bagian sensitifnya.

"Saya ikut," jawab Merius singkat.

"Oke, Pak!" Lekas, mereka segera pergi untuk mencari kamar kecil.

Sesaat ketika Shad berada di dalam toilet, Merius menerima telepon dari rekan tentaranya, Barkah. Apa yang dia lakukan ditengah misi sekarang ini, bahkan menelpon dengan nomor pribadi---terlintas dalam pikiran Merius sebelum mengangkat panggilannya.

"Merius, dimana kamu sekarang? Saya mencari ke semua tempat, tetapi saya tidak menemukanmu. Dan Shad, dimana anak itu?" tanya Barkah dari balik telepon, terdengar seperti sesuatu yang penting.

"Barkah? Kamu dan yang lainnya sudah kembali dari misi?" tanya balik Merius tak menjawab pertanyaan Barkah.

"Itu tidak penting sekarang, yang terpenting di mana kalian sekarang berada?" Barkah mendesak, ini benar-benar sesuatu yang tidak biasa.

"Banda Aceh," jawabnya dengan singkat.

"Banda Aceh?!"

"Kamu mendengarnya. Saya diberi tugas oleh Kapten Yoda untuk membantu Shad menemukan kedua orang tuanya selama kalian pergi menjalankan tugas ke hutan Poso. Kami memilih tempat ini karena yakin bahwa mereka berada di sini," jelas Merius.

BLACK UMBRELLA 2 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang