Bab 6

42.2K 675 21
                                    

Alasya merasa menyesal, mengikuti permintaan pria itu. Mulai dari yang awalnya hanya phone sex, lalu semakin lama merambat ke banyak hal lainnya. Alasya menurut pada semua permintaan pria itu yang setiap hari semakin aneh saja.

Ia tenggelam dalam permainan pria itu hingga ia terjebak semakin jauh dalam godaannya.

Saat itu ia sedang pergi ke kantin, karena ajakan Dinda yang mendadak dan kondisinya yang mendesak. Alasya sampai melupakan ponselnya di kelas.

Andai saja waktu itu ia tidak lalai dan andai saja ia memasang sandi di ponselnya. Pasti tidak akan terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan seperti sekarang.

Saat sedang berada di dalam toilet, pria itu menyusulnya. Dan pernyataan yang lebih kaget adalah ternyata pria itu teman sekelas yang selama ini tidak begitu ia kenal, ternyata dia adalah seorang pria yang begitu terikat dengan Alasya di internet.

"Tertangkap!" Ucap pria itu membuat seluruh tubuh Alasya membatu.

Mendadak otaknya berhenti berkerja menangkap apa yang pria itu telah sampaikan, namun satu hal yang Alasya ambil dan tak sangka-sangka ternyata pria itu adalah orang yang selama ini merupakan pria anonim yang sering berchatan dengannya.

"Aku kayaknya harus balik ke kelas deh, pelajaran ke 4 bakalan di mulai." bohong Alasya ingin cepat-cepat kabur, belum lagi tatapan penuh nafsu Arkan sudah melayang kepadanya.

"Lo mau kemana?" tahan Arkan menarik tangan Alasya. Alasya kaget sendiri.

"Mau ke kelas, ada guru."

"Kita satu kelas, dan jam berikutnya jam kosong." jawab Arkan berhasil membuat Alasya tertegun.

Otaknya berkerja keras untuk mencari alasan lainnya, namun sepertinya ia tidak bisa lari kali ini. Atas perintah dan permintaan pria itu, Alasya merasa terjebak dan akhirnya ia menuruti apa yang di inginkan pria itu.

"Good Girl" Kata Arkan membuat Alasya menggeleng kecil, ia memikirkan berapa salahnya apa yang baru saja mereka lakukan.

Ternyata selama ini Alasya tanpa Alasya tau ia berchatan dengan pria yang merupakan teman sekelasnya. Lalu bagaimana nasibnya sekarang? Ternyata pria itu sangat dekat dengannya.

Ada satu hal yang Alasya lupakan pada aplikasi tersebut, ternyata pada aplikasi itu ada pengukur jarak, kita bisa mengcostume sejauh mana jarak yang kita inginkan untuk bertemu seseorang. Namun bodohnya Alasya tidak tahu tentang itu. Dan di aplikasi miliknya di tentukan jarak 100m-5kilometer pada pengaturan, cukup dekat dari jarak sekitarnya sehingga Alasya bertemu dengan Arkan yang jaraknya lumayan dekat.

Sialnya, ia berfikir pria itu berada sangat jauh darinya. Ternyata berada di sekitarnya. Andai saja ia tahu jika pria itu bukan orang yang ada di sekitarnya pasti Alasya tidak akan mau menuruti apa yang di katakan pria itu.

Ia sungguh-sungguh menyesal.

Mereka memasuki kelas bersama, ia pikir semua akan menatapnya aneh saat masuk dengan Arkan. Namun ternyata tidak. Lalu ia duduk di kursinya dan membuka novelnya karena masih jam kosong.

"Lo abis dari mana lama amat baliknya?" Tanya Dinda mengagetkan Alasya yang sedang mencoba memfokuskan pikirannya pada cerita.

Namun tak bisa ia pungkiri, di otaknya hanya terbayang kejadian tadi yang membuatnya panas dingin dan takut jika seandainya ada yang tahu.

"Loh, bukannya kamu ke UKS?" Tanya Alasya.

"Yah, tadi udah tapi gue cuman ambil obat abis itu gue ke kelas lagi. Sempat pengen nyusul lo ke toilet kenapa ga balik-balik, eh pas gue mau pergi lo masuk." Ungkap Dinda.

Virtual FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang