Bab 4

44.9K 844 30
                                    

Hari demi hari di lalui Alasya, rasanya ia semakin nyaman dan semakin dekat saja dengan pria itu. Seperti memiliki seseorang yang menemani hari-hari kosongnya.

Lagi dimana?

Rumah?

Hari minggu lo ga jalan?

Engga

Kenapa?

Gapapa kok, cuma lagi mager aja

Gimana kalau jalan barang gue

Mager ahahaha

Dasar, mager mulu emang!

Btw, gue mau kenalin sesuatu sama lo

Apa?

A send a picture

A send a picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Moritz

Kenapa gitu? Siapa yang pasangin hijab?

Gatau, tadi pergi bentar. Balik-balik udah gini aja

Lucu ihhh

Lucuan lo

Pap dong cantik

Pap mulu deh

Iya kan pap lo bikin candu

Bentar ya

Iya sayang

Alasya mengambil sebuah foto. Kali ingin ia sengaja hanya mengambil foto keningnya saja. Karena ia tak ingin pria itu melihat wajahnya.

Baru kening doang, udah cantik. Aslinya gimana ya bub?

Biasa aja kok

Cantik banget

Kaya pernah lihat aja

Kalau kata gue sih, cantik parah. Ga bohong. Kulitnya aja mulus gitu

Karena pujian yang selalu diberikan pria itu entah mengapa membuat Alasya menjadi semakin nyaman. Rasanya ia ingin mengirimkan lebih banyak foto agar pria itu lebih banyak memberinya pujian.

Lagi apa?

Mau baca novel, kenapa?

Owh, mau call gak?

Virtual FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang