Bab 10

32.1K 458 73
                                    

Follow akun karya karsa author yang baru yuk!!!

Follow akun karya karsa author yang baru yuk!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lagi dimana?"

Baru saja Alasya tiba di rumah, teponnya langsung berdering, belum di lihat juga sudah dapat di tebak siapa pelakunya.

"Lagi di kamar" Jawabnya, memperhatikan pria itu yang juga masih mengenakan seragam sekolah sepertinya.

"Lo masih marah?" Alasya menggeleng.

Tampak keduanya saling diam dan memamdangi satu sama lain, Alasya bingung melihat cowok itu diam saja. Cukup lama diam, akhirnya Arkan membuka suara.

"Mau ketemuan?" Tanya Arkan tiba-tiba.

Alasya dapat melihat wajah pria itu yang tampak lesu, entah mengapa hari ini Arkan terlihat tidak bersemangat seperti biasanya.

"Boleh," Jawab Alasya setelah cukup lama menimang jawaban di otaknya.

Arkan tersenyum tipis, "ada yang mau gue bilang ke lo," Ucapnya, Alasya jadi tidak sabar menunggu apa yang ingin di sampaikan pria itu.

"Gue jemput ya?"

"Sekarang?"

"Lo bisanya jam berapa?"

"Jam berapa juga bisa sih," Jawab Alasya.

"Yaudah, sebentar lagi gue jemput ya?" Alasya mengangguk.

"Yaudah, aku siap-siap dulu ya,"

"Iya cantik," Jawab Arkan, membuat pipi Alasya memerah, ia mengulum senyumnya karena pujian itu. Arkan pamit, dan mematikan ponselnya segera.

***

Melihat Arkan sudah ada di depan mata entah mengapa membuat Alasya malu, apalagi saat ia tidak sengaja bertatap-tatapan dengan mata pria itu.

"Kenapa?!" Tanya Alasya memasang wajah bego saat tertangkap Arkan menatapnya dengan intens.

"Gapapa, gue kan cuma lihat lo doang." Terang Arkan.

Alasya mengalihkan wajahnya yang memerah, bersemu tanpa sebab.

"Naik, ayo!" Suruh Arkan karena melihat Alasya yang malah diam saja.

Alasya mengangguk pelan dan langsung naik ke motor pria itu, tumben banget naik motor. Biasanya Arkan lebih suka membawa mobil kesayangannya.

Alasya sedikit kebingungan, pasalnya ia mengenakan rok pendek, sehingga pasti sedikit susah jika menaiki motor. Arkan yang peka langsung melepaskan jaket miliknya, menyerahkannya pada Alasya. Alasya sedikit kebingungan untuk apa jaket Arkan.

Virtual FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang