Bab 19

13.5K 442 68
                                    

Benar-benar seminggu tidak ada satupun kabar dari Arkan membuat Alasya lumayan kepikiran. Ia juga sudah memberanikan diri untuk mengirim pesan dengan pria itu tapi tak ada satupun pesannya yang di balas.

Kali ini, Alasya benar-benar tak bisa tenang. Entah mengapa dulu tak ada yang menghubunginya Alasya biasa saja dan tidak perduli. Tapi sekarang, Arkan yang biasanya selalu menghubunginya tiba-tiba menghilang, Alasya benar-benar merasa hampa. Seperti ada yang hilang dari dirinya.

Ia benar-benar tak tahu kemana perginya Arkan, bahkan sampai detik ini pun teman sekelasnya tak tahu kemana perginya pria itu.

Jujur Alasya sangat ingin bertanya dengan teman dekat Arkan, Daffin dan Satria. Tapi ia tidak pernah lagi melihat mereka setelah berpas-pas-an kemarin. Entah kemana perginya mereka juga.

Tapi, akhir-akhir ini. Ada Eric. Pria itu terang-terangan mengirimnya pesan. Sifatnya yang lembut dan perhatian itu sebenarnya mengingatkan Alasya dengan Arkan saat pertama kali kenal.

Alasya meresponnya, ia merasa bosan saat teman chatnya biasanya menghilang. Namun tentu saja ada banyak perbedaan antara Arkan dan Eric. Tak sengaja ia jadi membandingkan mereka.

Eric tak pernah membahas topik yang aneh, ia tak pernah sekalipun membahas apapun itu yang vulgar dan selalu membahas hal random. Dan bertanya apa yang Alasya sukai.

Sejujurnya, dulu pria seperti Eric lah tipe Alasya. Pria lembut yang baik, perhatian, tidak cuma hanya memikirkan tentang s*x terus. Alasya benar-benar memimpikan pria seperti itu sebelum ia mengenal Arkan.

Tapi sekarang, ingin dekat dengan Eric pun ia tidak berani. Alasya tersenyum hambar. Ia kembali mengingat jika dirinya sudah di rusak oleh Arkan. Apa mungkin jika seandainya ia lepas dari Arkan menjamin ada pria lain yang mau menerima kekurangannya?

Rasa sakit mulai menyeruak didadanya, rasa penyesalan kembali datang. Andai saja dulu dia tidak mau melakukan itu semua.

Notifikasi dari Eric mengalihkan fokus Alasya.

Notifikasi dari Eric mengalihkan fokus Alasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya Alasya tak tahu apa niat pria itu, mendekatinya? Berteman? Atau apa? Mungkin jika Arkan melihat ini pria itu akan benar-benar marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya Alasya tak tahu apa niat pria itu, mendekatinya? Berteman? Atau apa? Mungkin jika Arkan melihat ini pria itu akan benar-benar marah. Karenanitu Alasya tak terlalu berani merespon chatnya.

Virtual FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang