Bab 7

42.1K 838 57
                                    

Jangan lupa vote and coment
Dukung terus cerita ini agar author semakin semangat menulis🥰💕

***

Setelah semua apa yang mereka lakukan Alasya menjaga jaraknya dengan pria itu, namun Arkan terus saja mencari cara untuk menjahili Alasya di sekolah.

Seperti saat ini. Padahal tadi malam Alasya sudah mengirim pesan pada cowok itu untuk menjauh darinya di sekolah.

Anggap aja kalau kita ga kenal ya di sekolah

Kenapa?

Aku gamau

Gamau apa?

Gamau sampai ada yang tau kalau kita dekat

Mau gue ingatin lagi apa yang kita lakuin semalam?

Gue gamau

Aku juga gamau

Bakalan gue ganggu lo besok di sekolah

Ganggu aja, aku blok

Dikit-dikit ngancemnya blok

Yaudah kalau lo blok, gue coblos lo

Arkan!!

Iya sayang?

Kangen ya?

Aku blok beneran ya?!

Jangan dong, ntar kamu main sama siapa kalau ga sama aku?

Alasya di buat kesal mengingat kembali balasan pria itu, namun di buat makin kesal karena apa yang pria itu lakukan sekarang.

Saat ini mereka tengah berada di lapangan, ada agenda bersih-bersih dan gotong royong di sekolah mereka hari ini. Jadi semua siswa di wajibkan membersihkan area sekolah, lalu Alasya di tugaskan untuk menyapu koridor. Sedangkan Arkan saat ini di lapangan bersama murid lain yang juga ikut bergotong royong.

Saat Alasya sedang menyapu lantai koridor ia menatap ke arah lapangan dan ia matanya menangkap pria itu yang juga menatapnya. Arkan sedang mengutip sampah, namun ia sambil bercanda dengan teman-temannya. Mereka sepertinya sedang membahas cewek yang mana yang paling sexy.

Saat mata mereka bertemu Arkan mengedipkan matanya pada Alasya. Hal itu membuat Alasya kaget. Sudah di bilang pura-pura tak kenal dirinya di sekolah!

Alasya yang kesal mengabaikan kedipan pria itu dan kembali fokus menyapu lantainya. Ia dapat mendengar suara tawa Arkan dan teman-temannya dengan keras.

"Apa gue bilang pantatnya si Cindy itu yang paling gede!" Ungkap Daffin.

"Njir, tapi lo tau gak sih kating kita dulu si Anggi, menurut gue dia sih top satu pemenang yang paling montok di sekolah." Tutur Satria tak mau kalah.

"Ih, iya anjir. Lupa banget gue sama Kak Anggi! Dia top globalnya."

"AHAHAHA anjir!" Mereka tertawa.

Tiba-tiba melihat Arkan mengedipkan matanya kesatu arah, mereka ikut melihat ke arah mana Arkan melihat.

"Tau aja lo yang semok njir, mana gede lagi. Tapi kegedean ga sih?" Ungkap Daffin membuat Arkan menoleh seolah bertanya 'maksud lo?'

Virtual FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang