Bab 20

10.4K 374 26
                                    

Cerita ini mengandung adegan dewasa.
18+
Harap sesuaikan umur dan bacaan kalian❤

Di mulai dari elusan halus, kini Arkan mulai melumat bibir ranum Alasya, pria itu bergerak pelan, namun bisa membuat Alasya terhanyut dengan permainannya.

"Nghhhh-" Alasya mendesah pelan, apalagi saat tangan Arkan meremas dadanya dari luar seragam.

Arkan tersenyum smirk, ia tahu Alasya sangat menyayanginya.

"Arkan-" Panggilnya, menatap Arkan dengan tatapan memohon.

"Kenapa? Rindu ya?" Tanya Arkan menggodanya.

Alasya mengalihkan pandangannya kearah lain karena malu, namun Arkan segera menarik dagunya agar menghadap pria itu kembali.

"Ngapain aja lo seminggu tanpa gue?" Tanya Arkan, memperkuat remasannya di dada Alasya.

Alasya menggeleng kecil, "ga ada."

"Yang bener?!" Tanya Arkan lagi, matanya memicing menatap Alasya curiga. Alasya mengangguk kecil seraya membuang pandangannya kearah lain.

Pria itu menarik pinggang Alasya, ia ingin menghapus jarak di antara mereka.

"Kangen Sya," Ucapnya.

"Kan kamu yang hilang seminggu ga ada kabar." Cetus Alasya.

"Emang ga nyariin gue?"

"Ngapain nyariin kamu." Cetus Alasya.

"Iya, biar bisa berduaan sama cowok tadi ya?" Tanya Arkan sekaligus meledek.

"Ih, apaan sih?"

"Entah, gue cuma gak suka aja." Jawab Arkan ngasal, "satu minggu gue mikirin lo, tapi pas gue datang kesekolah buat ketemu lo. Lo nya malah sibuk sama cowok lain."

"Satu minggu ngapain aja?"

"Tidur."

"Tidur doang?"

Arkan tak lagi menjawab, tangannya kini meraih kancing seragam Alasya yang paling atas.

"Mau ngapain?" Tanya Alasya cemas.

"Susu."

"Disini?"

Arkan mengangguk, Alasya membiarkan pria itu melakukan apa yang ia mau. Karena sudah di pastikan jika Alasya melarangnya Arkan akan kembali marah.

"Nanti kalau ketahuan gimana?"

"Uks kan sering kosong tanpa pengawas, bebas cctv lagi." Jawabnya.

Gadis itu hanya bisa pasarah, Arkan benar-benar pintar menjawab. Tak butuh waktu lama bagi tangan untuk membuka satu persatu kancing seragam Alasya hingga tangan nakal pria itu berhasil menyentuh dadanya yang masih terbungkus bra. Ia pun mengeluarkan keduanya, lalu meremasnya dengan kedua tangannya.

"Ngghh-" Desah Alasya.

"Kenapa?" Tanya Arkan seolah tak mengerti, Alasya melirik pria itu, tampang pura-pura bodohnya itu membuat Alasya sedikit kesal.

"Ah-Arkan?!" Pekiknya saat Arkan menarik niplenya.

"Sakit ya?" Tanyanya.

"Jangan di tarik."

"Kalau aku maunya di tarik gimana?"

"Emhhh-" Alasya menggigit bibir bawahnya saat Arkan kembali menarik niplenya.

"Enak?" Tanyanya. Tak ada jawaban dari Alasya.

"Diem aja gue gigit nih!" Ancam Arkan.

"Enak Arkan!" Jawab Alasya dengan nada terpaksa.

Virtual FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang