Bad day

14.5K 1.1K 52
                                    

Averyn POV

"Yakin pake baju ini?" tanyaku pada Jane yang sedang bersiap-siap untuk pergi makan malam.

Aku masih melihati piama terbukaku ini. Piama selutut tanpa lengan,dan hanya ada tali kecil meyangganya. Bahkan belahan dadaku terlihat sedikit.

Pakaian tidur macam apa ini?!

"Ah, Tidak Ave,pakai blezer abu itu." jawab Jane sambil tersenyum dan menunjuk salah satu blezer di lemari.

Aku yang hanya ber Oh panjang pun,meraih blezer panjang abu tersebut,lalu memakainya. Oke ini lebih baik.

"Sepatunya yang boots beludru abu yang tidak ada haknya ya Ave."

"ay ay kapten. Eh tapi.. Aku tidak ingin ikut makan malam deh," ucapku sambil melirik Frez yang masih tertidur.

"Loh kenapa? Kamu kan harus berkenalan." ujarnya heran sambil mengikuti arah pandangku. "Frez? Tidak apa-apa dia hanya butuh tidur,esok dia akan pulih."

"Sungguh?" tanyaku penuh harap. Aku merasa bersalah pada Frez. Harusnya aku tidak memintanya membaca pikiranku.

"Sungguh,dia sering seperti ini,jika membaca pikiran terlalu keras. Seperti saat membaca pikiran salah satu anak senior Earth El. Horry. Lagi pula ini bukan salahmu." jelasnya yang berhasil membuatku bernafas lega."Ayo! Nanti kita terlambat."

Aku pun mengangguk lalu mengikuti Jane yang keluar duluan. Aku hanya berharap Frez tidak akan jauh lebih parah.

------------------

"Kau mau tenderloin ini?" tanya Jane keras di telingaku karena disini terlalu berisik.

Ruangan makan ini besar sekali. Mungkin sebesar lapangan sepak bola. Hidangan-hidangan enak disajikan disini. Ini tempat luar biasa!

Tapi satu yang aku tidak suka.. Tatapan segelintir murid. Mereka menatapku,seakan aku ini daging segar untuknya. Mereka berhasil membuatku beberapakali bergidig karena ngeri.

"Hah? Iya aku mau." seruku sedikit keras agar Jane mendengarnya.

"Kita duduk diujung bagaimana? Disana tempat para Weir berkumpul."

Aku yang tidak tau apa-apa, hanya mengangguk mengikuti Jane yang berjalan menuju meja panjang yang berada di ujung ruangan.

Oh salah,tidak hanya Weir,disana ada Froze El juga.

Fire El? Ya, mereka cukup jauh dari kami.

Sejujurnya, aku sedikit ngeri pada anggota Fire El. Mereka semua sepertinya garang. Apalagi si Floe itu. Rambut oranye dengan beberapa helai warna merahnya,sangat mengerikan. Padahal dia cantik,sangat malahan. Ya,namun muka di tekuknya membuat Ia terkesan sangat,sangat tidak bersahabat.

"Aduh!" pekikku membuyarkan penilaian ku terhadap Floe.

Sepertinya aku menabrak seseorang. Nampan berisi makanan ku hampir saja tumpah.

"Maaf,Aku tidak liat," ucap seorang lelaki tinggi di depanku dengan menyesal.

Apa aku sekecil itu sehingga tidak bisa dilihat? Aku melihat seragamnya. Ia menggunakan kemeja,berwarna biru keputihan. Oh seorang Froze rupanya.

"Ah tidak! Ini salahku karena aku melamun." ucapku cepat seraya mengadahkan kepala.

Tunggu. Apa ini?

Lelaki didepanku ini tampan. Tampan sekali. Mukanya tidak.. Dingin. Dia hangat. Rambut hitam pekat dengan beberapa helai rambut biru muda. Senior.

"Jangan bekukan aku ya?" lanjutku sedikit was-was.

The School Elements (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang