I Think,I'm smart.

11.5K 883 220
                                    

Weyyyy! Aku udah balik lagi gilaaaa,padahal aku lagi ujian loh! Ini itung-itung perayaan aku gara-gara followers aku sudah seribu!

Thx for 1k followers!

Thx semuanyaaa,mile cinta kaliaaan. Pelukpelukk.

Makasih loh,yang udah follow aku di ig jugaa:( lapyulapyuu.

Okeey. Ini part Averyn POV semua yaaa. Ga bagus sih,tapi semoga ini bisa membangkitkan imajinasi kalian lagi ya!

Makasih,yang selalu komen buat aku:') aku emang ga bales semuanya. Tapi,aku baca semuanya ko. Makasih selalu muji cerita aku yang selalu ga nyambung. Makasih tetep jadi readers aku meski aku hilang ber abad-abad. Makasih yang suka ngechat aku di line. Makasihhh yaaaa.. Kalian tetep alesan kenapa aku lanjutin cerita ini,meski aku udah lelah. Thx gayssss

Tetep vote dan komen ya.

Enjoy reading!

----------------------------------------
•••••••••••••
Mendengar seleksi lapangan anggota Seth dilakukan di hutan Kerkein,seketika jantungku mencelos. Jika Kakek bisa menemukan Nenek,aku tidak tau itu adalah hal baik atau buruk.

Refleks,aku mengacungkan tangan untuk meminta izin keluar ruangan.

"Pak,maaf memotong. Saya.. Saya kebelet mau ke kamar mandi. Boleh keluar kan?" tanyaku berusaha mencari alasan terbaik.

Ya walaupun yang didapat hanya alasan yang umum.

Pak Hof ternyesenyum. "Tentu,"

Begitu mendapatkan restu,aku segera melesat keluar ruangan. Dengan tergesa-gesa,aku memencet tombol lift sampai pintunya terbuka. Begitu pintu lift terbuka,aku pun segera melesat kedalamnya.

"Kau lagi," ucap sinis seorang yang terdengar iblis.

Ah,Floe.

"Jangan ganggu aku untuk kali ini. Aku mohon," pintaku sambil terus menunggu pintu lift terbuka.

"Aku dengar dari papaku kemarin,perusahaan Fred dan perusahaan Vyko,digosipkan akan menikahkan anaknya. Kau tau?" tanya Floe mendadak parau.

Aku terdiam sejenak. Kenapa dia tiba-tiba berbicara seperti itu? Perusahaan Fred? Perusahaan Vyko? Ya mana aku tau. Denger aja ga pernah.

"Itu bukan urusaan ku. Aku tidak terlalu suka gosip,lagi pula aku tidak tinggal di Kota. Aku tinggal di Mullington," jawabku sedikit ketus.

"Ah aku lupa kalau kau orang kampung. Jangan khawatir,katanya minggu depan SE akan dikirim koran,katanya sih agar anak-anak SE tau berkembangan di kota." balasnya tiba-tiba meremehkan.

"Sudah aku bilang aku tidak suka gosip," seruku sekali lagi.

"Bahkan jiga gosip itu berhubungan dengan belahan jiwamu?" celetuknya yang seketika membuatku menoleh.

"Apa?"

Ting. Pintu lift terbuka.

"Ah sepertinya sudah sampai. Aku duluan ya. Oh ya,rambutmu jelek. Dah," Floe pun keluar lift dengan melambai singkat,sampai punggungnya hilang karena pintu lift yang kembali tertutup.

Tunggu. Apa maksudnya si centil itu? Apa hubungannya aku dan juga perusahaan Vyki atau Frid atau apalah itu? Aneh.

Ketika pintu lift kembali terbuka di lantai utama,aku segera berlari menuju pintu utama. Aku berharap,tidak akan ada Drawfs yang menjaganya.

Ketika sedang asik berlari,ternyata harapanku tidak terkabul. Tampak seseorang yang kecil sedang asik membereskan tempat duduknya. Aku pun segera masuk kedalam semak-semak di pinggir jalan sebelum Dwarfs melihatku.

The School Elements (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang