Konflik

14.3K 996 189
                                    

Haloooo. Baru datang lagi gue--"

Duhh.. Yang pada penasaran akutt,tapi authornya ngaret muluuuu:""v

Okeee,Part ini TIDAK MELAKUKAN PROSES PENGEDITAN ULANG! JADI MAAF JIKA BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN✌✌

Semoga rasa penasaran kalian terjawab yaa.. Eh salah. Atau malah tambah,tambah penasaran? Wkwkw silahkan jadikan lumbung komen sebagai isi curhatan kalian^^ aku selalu baca semua komen kalian kokk XD dan itu rame banget kwkwkwk

Okelah enjoyyy!

-------------------------------

Author POV

Rahang Khad dan Averyn terjatuh dengan bersamaan. Averyn bahkan menampar pipinya sendiri. Khad membuka mulutnya lebar-lebar sambil terdiam berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"APA?!" teriak Khad dan Averyn akhirnya sambil menggebrak kasur.

"Aku ingin menyembunyikan diriku sendiri selama 17 tahun ini karena suatu alasan" lirih Roxel.

"Oh! Astaga! Pasti aku mimpi! Oh gosh! Aku pasti masih pingsankan Khad? Hohoooo aku masih tidur rupanya" dumel Averyn sambil terus memukul pipinya.

"Cukup Averyn! Jangan menyakiti dirimu sendiri. Ini tidak mimpi" gumam Khad sambil menahan tangan Averyn.

"Hahay! Pukul aku Khad! Pukul! Bangunkan aku dari mimpi aneh ini! Ini pasti bercanda!" gerutu Averyn sembari tertawa miris.

"Averyn! Ini tidak mimpi! Kita harus tau penjelasannnya dulu" seru Khad sambil menatap Roxel lekat-lekat.

"Nek! Nenek berhutang penjelasan pada kami berdua!" pekik Averyn seraya menggebrak kasur kagi.

"Aku belum bisa menjelaskan sekarang.. Aku harus mengumpulkan mentalku lagi" lirih Roxel meremas roknya.

"Tapi nek! Aku bisa mati penasaran kalau nenek tidak menjelaskannya. Nenek mau aku jadi tidak bisa tidur?" gerutu Averyn gemas.

"Jangan memaksa Averyn! Kasian nenek Roxel!" pekik Khad.

"Aaaakk! Aku bisaaa gilaaa! Nenek harus menjelaskannya" geram Averyn sambil mengusap wajahnya kasar.

Roxel tersenyum masam. Roxel belum bisa menceritakan semuanya. Semua Masa lalunya yang berkaitan dengan Derfana. Roxel masih takut untuk menceritakan yang sebenarnya.

Roxel mengeluarkan 2 buah gelang kecil dari sakunya. "Kalian harus pakai ini. Aku takut suamiku membaca pikiran kalian. Ini penangkalnya. Jadi,pikiran kalian tidak bisa terbaca olehnya"

Khad segera mengambil gelang tersebut. Sedangkan Averyn masih mengerutu tidak jelas.

"Terimakasih. Nek aku harus bawa gadis grasakgrusuk ini ke SE. Nenek bisa membantukan?" pekik Khad sambil memegangi tangan Averyn yang terus menggebrak kasur.

"Khadd! Nenek Roxel harus menjelaskannya dulu" lirih Averyn akhirnya.

"Aku akan menjelaskannya sayang. Datanglahh sekitar.. 3 bulan lagi" tukas Roxel tersenyum lembut sambil menahan air mata yang akan keluar lagi.

3 bulan. Ya,cukup untuk mengumpulkan mental lagi. Batin Roxel.

Khad menyeret Averyn menuju kamar mandi. Kamar mandi yang selalu digunakan Khad untuk berportal.

"Nek,nenek jangan pikirkan Averyn yang penasaran ini ya. Sejujurnya aku juga sangat-sangat penasaran. Maksudku,ini adalah hal serius nek. Ini bisa mengubah kehidupan di New Zealand,Pak Chodchora,Raja Gollent dan.. Greetel" ucap Khad serius.

The School Elements (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang