Hai! Aku datanggg.. Ini partnya panjang lohh jadi maaf terlambat.
Wahai para pembaca gelap. Apa kalian gamau ngasih aku bintang atau komen?:""
Aku merasa tidak dihargai kalau begini
Ah yasudahlah dari pada aku ngegalauin pembaca gelap. Mending kita baca part ini. Maaf kalau banyak typo,karena ini tidak dilakukan proses pengeditan ulang.
Enjoy!
Khad POV.
Arghh! Si Averyn mana sih?! Astaga ini sudah jam 1 kurang,tapi dia belum datang. Apa terjadi sesuatu?
"Khad!"
"Ah Ave! Oh Floe,maaf aku pikir Ave" ujarku kecewa.
"Apa patnermu itu belum datang? Patnerku juga belum!"
"Haha iya" jawabku seadanya sambil sibuk melihat kekanan kekiri.
"Kenapa kau peduli sekali padanya?"
"Hah apa? Maaf ga denger"
"Lupakan!" ketusnya kemudian pergi.
Baguslah dia hanya mengangguku.
"Oke anak-anak! Semuanya bersiap!" teriak Bu wollen tanda games goort segera dimulai.
Averyn kau dimana?
"K-Khad! Hah.. Huh.." sahut Ave menepuk bahuku sambil terengah-engah.
"Oh Ave,aku pikir ada masalah" ucapku sambil memeluknya. Ah entahlah,ini refleks karena aku panik.
"Iya,iya. Lepaskan,sesak tau" ucapnya masih terengah-engah.
Aku melepaskan pelukanku. Lalu melihatinya dari ujung kaki sampai kepala. Ya lengkap.
Uh.. Apa dia selalu ceroboh?
"Rapatkan mantelmu,sekarang mulai dingin" ujarku sambil menarik mantelnya untuk disletingkan.
"Ck! Aku buru-buru"
"Mana kuplukmu?"
"Di ransel"
"Oke anak-anak! Semuanya berjajar sesuai urutan!" teriak bu Wollen.
"Eh urutan? Kita keberapa?" tanya Ave heran.
"10"
"Eh? Ko aku gatau?"
"Errr,kemana kau saat jam pengumuman games goort waktu sore,hah?"
"Ohhaha,tidur" desahnya menyengir tanpa dosa.
"Sudahlah ayo!" ucapku sambil menariknya ke deretan antrian menuju gerbang.
"Uhh.. Aku sudah tidak sabar!" gumamnya gemas.
"Tidak sabar untuk melawan monster? Tidak sabar untuk kelaparan?"
"Ya,aku tidak sabar untuk itu semuaaa" ucapnya sambil merentangkan tangan lebar-lebar.
"Aww!" pekikku karena tangan Ave mencolok mataku.
"Aduh maaf Khad ga sengaja,sini ditiup" gumamnya sembari menarik kepalaku dan membuka mataku dengan jarinya.
Terpaan napasnya yang hangat di mataku membuatku mengerjap beberapa kali. Mata kiriku terbuka melihat mukanya yang berada sangat dengat denganku sekarang. Lensa matanya yang biru.. Tunggu,apa itu? Kilat? Ungu?
"Sudah tidak sakit?" tanyanya cemas."Khad kau keringetan gitu" lanjutnya sambil mengusap peluh didahiku tanpa malu.
Err,kenapa malah aku yang gugup?
![](https://img.wattpad.com/cover/42978555-288-k755884.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The School Elements (Revisi)
Fantasía(17+) ROMANCE & FANTASY (Novel Fantasi dengan latar kehidupan sehari-hari di dunia modern dan berbahasa santai.) Bagaimana jadinya jika seorang gadis biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun seperti teman-teman sebayanya, tiba-tiba menjadi gadis ya...