"Hei! Si pecundang kosong sudah datang!" teriak Key sambil berlari ke kelas.
Anak laki-laki sialan itu,memang selalu menjadi mata-mata.
Saat aku menginjakkan kaki di kelas,pasti semua riuh untuk mengerjaiku. Aku marah? Oh tentu. Sudah berapakali aku marah. Bahkan aku pernah menghajar si Faith,yang memiliki dua kemampuan. Pokoknya,di kerjai sudah selalu menjadi sarapan pagi untukku.
"Selamat pagi pecundang kosong!" seru Gorry si Water Element saat aku mencapai ambang pintu.
Sebuah bola air melayang di depanku dan.. Brush! Bola air itu membasahi mukaku.
Oke tidak apa-apa,itung-itung cuci mukan kan?
Aku pun, hanya melemparkan senyuman termanis dan terpalsu yang aku miliki pada semua teman-temanku.
Belum selesai dengan bola air milik si Gorry gendut,saat aku berjalan lagi menuju bangku tiba-tiba lantai bergetar dan.. Bruk! Sesuatu yang keras menghantam kakiku.
Aku meringis sambil menahan ngilu,dan tetap melemparkan senyuman termanis. Yasudahlah,paling hanya bola batu si Kelly jalang.
Murid pun mulai cekikikan,ketika aku mengelus kakiku yang ngilu.
"Ave! Kau tidak apa-apa?" tanya Dessie cemas berlari kearahku.
"Ah,sudah berapa ribu kali aku diseperti inikan Des?"
Aku kembali berjalan santai menuju bangku yang berada di belakang. Namun,saat aku melewati meja Faith,Ia tiba -tiba berdiri.
Tangan kirinya mengarah kelantai dan membuat bola tanah,lalu tangan kanannya mengarah ke jendela,Ia membuka jendela dengan kemampuan Air(udara).
Bola tanah itu melayang kedepan jendela. Ia mengepalkan tangannya sehingga..KRES.. bola tanah tersebut berubah menjadi debu-debu tipis.
Dan wushhhhhh! Angin bercampur debu bertiup dengan kencang ke mukaku. Beruntung aku masih sempat memejamkan mata,tapi tetap saja beberapa debu masuk kedalam mataku. Sial.
Oke, kalau begini dia yang menantangku!
"Dasar keterlaluan! Kau hanya berani kepada perempuan pecundang keji!" teriakku di depan mukanya,sambil mencengkram kuat kerahnya. "Tidak cukup aku menghajarmu waktu itu?!"
"Kau yang pecundang! Kau tidak memiliki kemampuan apapun tapi masih pergi kesekolah! Asset mu hanya muka! Kalau begitu kau lebih pantas menjadi pela-"
Plakk! Aku tersontak kaget melihat Dessie menampar wajah Faith dengan kejamnya. Aku baru lihat dia kasar. Faith pun mengelus pipinya yang merah sambil menggeram.
"Ave benar! Kau hanya pecundang keji! Lebih baik tidak memiliki kekuatan apapun,daripada harus menggunakan kekuatan mu itu untuk mengerjai orang lain!" bentaknya berapi-api.
Wow,semua anak mulai terpaku melihat Dessie seberani itu! Lanjutkan Dessie!
"Kau juga sama saja! Hanya memiliki Earth Element saja sudah bang-"
Plakk! Sebuah tamparan lagi mendarat ke muka Faith.
"Aku tau kau memiliki dua kemampuan sekaligus,tapi kemampuan mu itu menjijikan! Tidak sama sekali berguna! Kau tidak pantas masuk SE!" teriaknya lagi semakin berapi-api."Ayolah Ave! Jangan pedulikan lakilaki tengil ini!"
Aku pun mendorong kasar si Faith itu sehingga ia terduduk di bangkunya dengan mata melongo,mungkin dia kaget wanita selembut Dessie bisa kasar seperti itu.
Masa bodoh dengan kerahnya yang kusut,dari pada muka menjijikannya itu yang aku buat kusut, kan?
Aku mengikuti Dessie yang sudah duduk duluan dengan dahi berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The School Elements (Revisi)
Fantasía(17+) ROMANCE & FANTASY (Novel Fantasi dengan latar kehidupan sehari-hari di dunia modern dan berbahasa santai.) Bagaimana jadinya jika seorang gadis biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun seperti teman-teman sebayanya, tiba-tiba menjadi gadis ya...