What happened to you?

12.6K 1K 179
                                    

Hellowwww!! Akuu kembaliii *Kecupkecup

Cepetkann cepett updatenyaa?XD *Cepetmintaditabokkalithor.

Kyaaaa aku gabisaa update sehari sekali kayaaa duluuu,aoalnyaa sibukk bangett.. Belum lagi garagara dimarahin mulu,soalnya maen hape terus hiks:""

Tapii tenanggg... Aku udah update koo cekalanggggg..

Okelah enjoy my story. Semoga ga buruk buruk amat yaalahh.. Oiyaa thaks buat 2k Vote dan 17k readers yaa.. Love you gaissss..

Averyn POV

Astaga! Apa lagi ini?! FIRE EL?!

Perlahan,froze dikedua tanganku meleleh karena api yang tiba-tiba keluar dari telapak tanganku. Aku masih terpaku melihat es yang mencair ditanganku. A-aku punya Fire El juga?

Oh astaga cukup! Aku benar-benar aneh. Aku kelainan. Aku bukan gadis biasa. Dan sejujurnya aku tidak suka itu. Aku merasa berbeda. Aku merasa tidak sama dengan teman-teman sebayaku. Dan tidak terasa air mata mulai mengalir dari sudut mataku.

Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang punya kilat ungu?! Kenapa hidupku rumit?

"Averyn kenapa kamu menangis?"

Aku tidak menjawab pertanyaan anak lelaki itu. Aku masih sibuk merenung. Dan kini es yang ada ditanganku sudah mencair seluruhnya. Aku bangkit,lalu mencari sesuatu yang keras disekitarku. Ya,aku menemukan sebuah palu yang sudah berdebu.

"Ka-kamu mau apa?" tanya lelaki itu terbata dan bergetar.

Aku masih tidak ingin berbicara. Tidakkah menjadi weir saja cukup? Tidak bisakah aku hanya punya 3 kekuatan itu? Aku ingin hidup normal. Aku benar-benar tidak normal. Aku sudah punya Froze El,tidakkah itu cukup? Aku tidak ingin menggunakan Fire El ku! Aku tidak ingin oranglain tau. Sudah cukup aku dianggap aneh.

Dengan sekuat tenaga,aku memukul-mukulkan palu pada es yang ada dikakiku. Sebisa apapun,aku tidak ingin menggunakan Fire El ku.

"Averyn,kenapa kamu tidak memakai Fire El mu saja? Itu bakatmukan?" tanya Zellon sedikit bergetar.

"AKU TIDAK PUNYA FIRE EL!" teriakku sambil terus terisak dan terus memukul-mukul Froze dikedua kakiku.

"A-Averyn kamu akan membantuku kan?" ujarnya bergetar.

Aku tidak peduli apapun! Aku tidak peduli siapa pun! Setelah kedua Froze yang ada di kakiku pecah,dengan segera aku bangkit lalu membuka pintu dengan kasar. Kemudian berjalan sambil menghentakkan kaki keluar gudang.

Dulu aku diejek karena tidak memiliki kekuatan apapun. Aku diejek pecundang kosong selama sekolah di Mullington. Dan sekarang di SE pun aku diejek aneh. Aku diejek berbeda.

"Arghhhhh! kenapa hidupku serumit ini sih?!" gerutuku sambil memencet-mencet tombol lift dengan kasar. Ya,tidak selamanya orang ceria sepertiku tidak pernah merasa tertekan. Aku lelah.. Hanya itu.

Aku berjongkok,lalu menangkupkan tanganku di wajah. Aku menangis sejadi-jadinya. Ya Tuhan.. Apa yang aku lakukan? Kenapa aku malah mengeluh begini?

Aku menarik napas dalam lalu menghembuskannya. Oke Averyn. Berfikirlah jernih. Kau tidak boleh membiarkan emosi menguasaimu. Ya,ini garis besar yang telah ditentukan Tuhan. Inilah aku Averyn Maldiev. Pemilik kilat ungu. Pemilik seluruh element. Pemilik rambut aneh. Aku harus menerimanya. Aku yakin ini yang terbaik untukku.

"Ya Averyn! Kau wanita kuat! Tidak ada ceritanya wanita cetar sepertimu menangis! Ya,Aku terima semuanya. Akan aku coba menerimanya". Aku mencoba senyum selebar-lebarnya lalu menghapus air mataku.

The School Elements (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang