HAIIIIII , MILEE KEMBALII WUHUUU!!
Setelah beberapa janji aku ingkari, berabad-abad terlewati. Akhirnya akuu apdettttt hahahha. Part ini 2 POV yaa, Khad sm Averyn. Mereka belum bisaa ketemuu, tapi masih saling memikirkan. Wkwkwk, asekk. Semoga ga Flat flat banget ya ceritanya. Soalnya udah hilang ideee :(((Enjoy!
—————————————————-"Averyn apa yang terjadi pada--"
"Stop. Jangan tanya apapun, karena aku tidak tahu apapunrr." gubrisku kesal karena setiap murid menanyakan hal yang sama.
Rambut, rambut, dan rambut. Ini gila, aku benar-benar tidak habis pikir. Kenapa rambutku labil sekali seperti remaja pubertas, sih?
"Sabar, sabar." Jane kembali menenangkanku seakan tahu apa yang sedang aku gerutukan didalam pikiran.
"Memang aneh sekali ya?"
Frezz mengangkat bahunya. "Tidak, ko."
Aku kembali berusaha mengabaikan rambut aneh ku. Kita lihat saja nanti, apa yang akan terjadi dengan rambutku.
Begitu aku, Jane, dan Frezz melewati mading, mata kami terpaku pada gerombolan anak-anak highn yang berkumpul disana dengan heboh. Tanpa berfikir panjang, kami pun mendekat.
"Ada apa?" tanyaku pada salah satu murid senior Earth El yang tak kutahu siapa namanya.
"Seleksi seth dirubah. Katanya ujian prakteknya melalui virtual." jawabnya cemas.
Aku mengernyit. "Virtual?"
"Ya, katanya kepala kita akan dipakaikan helm penuh kabel yang menakutkan. Aku ingin mengundurkan diri saja deh," jawabnya tampak ngeri.
Kami bertiga saling berpandangan heran, lalu segera menyelinap masuk diantara sela-sela murid untuk melihat lebih jelas pengumunannya. Saat kami sudah di depan mading, tampak gambar poster yang menunjukan seorang murid sedang duduk dengan dipasang helm penuh kabel. Dan latarnya adalah hutan.
"Tunggu. Kenapa mendadak begini? Katanya di hutan kerkein?" gumam Jane heran.
"Ave, apa mungkin ini diganti karena kejadian semalam?" bisik Frezz ditelingaku.
Tanpa berfikir panjang, aku mengiyakan perkataan Frezz.
"Yasudahlah tidak buruk. Kalian pernah mencobanyakan?" tanyaku pada kedua temanku.
Mereka menggeleng. "Ini baru pertama kali, dan kami juga baru dengar,"
Tiba-tiba, suara speaker pengumuman berbunyi.
"Untuk para calon anggota Seth yang telah lolos, satu jam setelah ini harap menuju Howlab untuk mengikuti seleksi selanjutnya. Terimakasih,"
Begitu speaker itu mati, semua orang langsung mengeluarkan kata-kata kasar. Banyak yang tidak terima, banyak yang belum siap, banyak yang ketakutan.
"Hey! Ini tidak adil!" seru Jane seraya menghentakkan kakinya yang sedikit membuat getaran.
Aku hanya menghela nafas pasrah. "Tidak ada gunanya mengeluh, lebih baik kita bersiap."
Kami bertiga pergi kembali ke asrama. Aku sih terima-terima saja, dari pada nenek terkena bahaya kan tadi malam?
Lagi pula, jika test nya berupa virtual, itu kabar baik. Karena tidak akan membahayakan nyawakan? Tidak buruk.
Yasudah, tunggu saja. Dan turuti apa maunya sekolah ini.
-----------------------------------------
Virtual Seth di mulai dari nilai paling tinggi. Dan ya, beruntung sekali aku ini. Eh, beruntung atau sial?
"Semangat Ave!" seru Frezz dan Jane.
KAMU SEDANG MEMBACA
The School Elements (Revisi)
Fantasy(17+) ROMANCE & FANTASY (Novel Fantasi dengan latar kehidupan sehari-hari di dunia modern dan berbahasa santai.) Bagaimana jadinya jika seorang gadis biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun seperti teman-teman sebayanya, tiba-tiba menjadi gadis ya...