Please. Dont hurt me

14.9K 1.1K 306
                                    

Haiiii readers. Mileee datangggg XD

Kemana aja lu Milee?!!! Kaga apdet apdet!!! Sawry ya sebelumnyaa:"" Seminggu ini aku bener bener GA ADA WAKTU buat ngurusin hobi aku inii Sibuk bet MOS soalnyaaa:""33 Sekulah akunya ga ngasi aku waktu buat bersantai sihh:""

Jadi.. Ada yang kangen sama Khad dan Averyn gaa??:$

Okee part ini masih chapter buruk untuk Khad maupun Averyn. Tenangggggggg.. Selalu ada akhir bahagia dari sebuah perjuangan

Sebelumnyaaaaaa,aku minta maaf banget kalau part ini sedikit dipaksakan alurnya. Ini bener vener ngebut aku bikinnya:"""

MAAF JUGA KALI ADA TYPO BERTEBARAN. DAN PART INI TIDAK MELAKUKAN PROSES EDIT ULANG. JANGAN ADA YANG MEMPROTES!!!!!!!!!!!!!!!

OKELAH ENJOY *note: tulisan miring berarti flashback ya.

_____________________________

"Jadilah kekasihku" ucap Averyn begitu saja.

Zollan terkejut senang dan langsung melepaskan dekapan Averyn dengan berat hati. "Apa?" tanyanya berbinar.

"Uhm.. Maksudku.. Eu kekasih--"

"Ya aku mau Averyn!" pekik Zollan bahagia.

Dia bahagia. Bahagia karena gadis yang sudah memikatnya dari awal,ternyata memintanya menjadi kekasihnya.

"Tunggu dulu Zollan! Kau pasti kecewa jika aku mengatakan alasannya" seru Averyn yang masih terisak sambil meremas seragamnya yang mencuat keluar.

Senyum yang menghiasi wajah Zollan lenyap. "Maksudmu?"

"Oke,oke aku memang terdengar jahat. Tapi aku ingin kau menjadi pacar pura-puraku saja" jawab Averyn sambil mengigiti bibir bawahnya dengan keras.

Zollan mengernyit."Pura-pura?"

"Ya.. Akukan.. Uhm.. Aku menyukai--"

"Khad" potong Zollan sambil tersenyum lembut.

"Ah.. Lucu ya. Orang lain bahkan mengetahuinya duluan dari pada orangnya sendiri" tukas Averyn tersenyum masam.

"Tapi kenapa kau ingin menjadikanku pacar pura-pura? Khad menyukaimu juga. Ya.. Itu yang aku dengan dari teman-teman" jelas Zollan polos sambil menggaruk belakang kepalanya.

"BOHONG! MEREKA BOHONG!" teriak Averyn menggema dilorong gelap ini.

Buru-buru,Zollan menarik Averyn kedalam ruangan yang sepertinya adalah gudang penyimpanan buku.

"Kau duduk dulu, lalu jelaskan ya" ucap Zollan sambil menarik kursi untuk Averyn, yang kembali menangis meraung-raung.

"Mereka bohong Zee.. Bohong.." lirih Averyn dengan tangan yang ditangkupkan diwajah dan bahu yang bergetar hebat.

Hati Zollam teriris melihat Averyn yang ceria dan lucu mendadak rapuh seperti ini. 2 kali ia melihat Averyn menangis. Dan.. Zollan tidak menginginkan itu.

"Menangislah sepuasnya. Keluarkan semua yang ingin kamu keluarkan Averyn" gumam Zollan sambil mengelusi punggung Averyn.

"Tapi aku bukan wanita cengeng! Kenapa aku harus menangis gara-gara lelaki sih?!" pekiknya sambil menghentakan kaki dengan keras sehingga membuat lantai bergetar.

"Ceritakan saja. Kenapa kau menangis? Khad masalahmu?"

Averyn mengangguk lemah. "Khad tidak mencintaiku Zollan. Dia mencintai Feeya. Aku melihat Khad mengungkapkan perasannya pada Feeya. Hiks"

The School Elements (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang