24| History

11 2 2
                                    


Nusantara yang aku tahu adalah gabungan pulau dan semesta yang ada di penjuru dunia. Karena itulah sang diri terpecah di setiap raga yang tinggal di penjuru negara manapun. Ikatan batin antara aku, Grandma, dan Je selama ini adalah bukti konkrit dari pemahamanku itu.

– Nadhira S.A.

****

Tubuh Nadhira terasa ringan setelah istirahat yang cukup. Ia keluar dari kamar untuk mencari Je, karena ini pertama kalinya di rumah Je. Nadhira masih merasa asing.

Sewaktu ia keluar, ada Ibu Je – mama yang sedang bersantai di ruang tengah – beliau sedang membaca majalah. Gemuruh pelan langkah kaki Nadhira ditangkap oleh Mama sehingga beliau otomatis mengalihkan perhatiannya dari majalah ke tempat Nadhira berada. "Sudah bangun?"tanyanya.

"Sudah ma."

"Kemarilah duduk bersama Mama." ujar Mama mengajak Nadhira untuk duduk disampingnya dengan menepuk sisi sofa ya kosong.

Nadhira melakukan hal tersebut, dengan mencoba menenangkan dirinya sendiri karena sejak tadi dadanya berdegup kencang tanpa henti. Deg - deg ser banget. "Mungkin ini yang selalu Je rasakan ketika berinteraksi bersama Ibu." Ucapnya dalam hati.

"Mama sedang apa?" ujarnya bertanya untuk permulaan percakapan yang Nadhira sangka tidak akan panjang.

"Sedang membaca majalah terbaru, kebetulan sebentar lagi akan ada acara fashion show brand lokal yang mengundang Mama untuk hadir. Jadi Mama mencari referensi baju dan yang lainnya untuk Mama pakai nanti."

Waw...dalam hati Nadhira berdecak kagum atas perkataan Mama. Selama ini yang Nadhira tahu hal - hal seperti itu hanya dalam drama korea yang ia tonton. Namun sekarang, ia mengalami kisah itu meskipun hanya mendengar cerita dari Mama.

Mama adalah seorang fashion designer di masa mudanya. Namun ketika beliau memiliki Je, Mama lebih memilih menyudahi karirnya itu untuk fokus merawat Je karena Mama tidak mau putranya kekurangan kasih sayang. Tapi bukan berarti Mama hanya diam saja di rumah, beliau mendirikan foundation untuk mengayomi model yang berprestasi namun tidak memiliki sponsor yang mumpuni. Foundation milik Mama siap menyokong model tersebut hingga dikenal awam karena prestasi mereka.

"Ada yang ingin Mama sampaikan, kamu tunggu disini sebentar." Mama pergi sebentar dari sana, Nadhira melihat Mama berjalan menuju lemari buku yang ada di sudut ruangan. beliau mengeluarkan dua album foto besar dan membawa dua album besar itu bersamanya.

Mama kembali duduk di tempat semula, beliau menunjukkan apa yang dia bawa kepada Nadhira. "Apakah ini album foto masa kecil, Je. Ma?" Tanya Nadhira kepada Mama.

Mama menggeleng, "bukan, itu album foto kenang - kenangan Mama dan Papa sebelum ada Jeden. Tapi sebelum kamu melihat isi album tersebut Mama akan memberitahumu sesuatu."

Nadhira yang paham akan perkataan Mama pun mengangguk, "baiklah, apa yang ingin mama sampaikan?"

"Kakek buyut Jeden adalah pribumi, you know it?"

"Dari reaksi kamu – yang terkejut sepertinya kamu belum tahu."

"Eommagrandma-nya Jeden dulu pernah kuliah di Indonesia."

Nadhira yang masih diam pun membuat Mama menyuruhnya untuk membuka album foto yang dibawanya tadi, "kamu buka dulu dan lihat apa yang ada di album itu. Biar nggak bingung lagi," Nadhira menuruti apa yang Mama bilang. Dia membuka halaman demi halaman dari album foto tersebut dan betapa terkejutnya ia ketika menemukan salah satu foto yang menampilkan seorang perempuan muda berfoto di depan universitas ternama di Indonesia – padahal tadi sudah diberitahu oleh Mama jika neneknya Je pernah kuliah di Indonesia. Tapi karena keterkejutannya membuat Nadhira kurang fokus menangkap informasi tersebut.

Another World - Wilujeng TepangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang